8. Apa Ada Yang Sudah Bisa Menebak (Bagian 2)

111 60 2
                                    

Katanya, para perempuan yang kena tanda oleh orang-orang Elisha, sebelum mendapatkan tanda merah di masker yang bisa orang-orang ketahui kalau mereka sudah ditandai oleh orang-orang Elisha itu. Mereka didatangi terlebih dahulu oleh orang-orang Elisha kemudian mereka disuruh untuk memakai lipstik, di bibir, lebih tebal, dari siapapun, setiap hari dan itu diberlakukan sejak hari pertama ujian kenaikan kelas sampai hari terakhir ujian, dan hal tersebut harus.

Saat hari pertama, perempuan-perempuan yang didatangi, belum ada yang memakai pelindung mulut untuk menutupi bibir mereka yang WOW tersebut. Barangkali karena masih saking takutnya mereka dengan orang-orang Elisha.

Akan tetapi, pemandangan itu hanya bertahan sehari. Bukan besok dan besoknya mereka tidak memakai cat pemerah bibir itu lagi, mereka masih melapisi bibir mereka dengan lipstik sebagai simbol kepatuhan mereka pada perintah orang-orang Elisha, namun mereka juga memakai masker untuk menutupi bibir mereka yang sengaja dibuat memalukan tersebut.

Kemungkinan kuat, tekanan mereka karena ditertawakan oleh siswa-siswi lain juga sama besarnya dengan kecemasan mereka terhadap orang-orang Elisha, jadi mereka mengenakannya.

Kemudian tidak bisa dipungkiri pula, penampilan para perempuan bermasker itu banyak sekali menarik perhatian warga sekolah. Apalagi hal tersebut terjadi saat ulangan kenaikan kelas. Guru-guru BK sebagian besar juga sempat mengundang mereka ke ruangan untuk dimintai keterangan.

Namun setelah itu, perempuan-perempuan tersebut dibebaskan tanpa syarat dan tidak dikenai sangsi karena ada keadaan yang lebih penting. Itu akan mengganggu jadwal ujian mereka jika sekolah memberi hukuman.

Aku juga heran kenapa mereka sangat menaati perintah itu. Maksudku, yang menyuruh mereka adalah orang-orang yang juga seumuran dengan mereka, kenapa mereka mau? Dan istimewanya lagi, tidak ada satupun dari mereka yang kudengar melawan.

Dan tentu saja aku juga mau tahu bagaimana mereka-mereka yang disuruh oleh Elisha itu juga mau menuruti perintah Elisha.

Di sisi lain, perempuan-perempuan penyuka Erza yang tidak kena tanda atau tidak di datangi oleh orang-orang Elisha juga ada dan mereka-mereka ini menurutku yang paling kasihan.

Perempuan-perempuan yang tidak didatangi ini merasa posisi mereka lebih menyedihkan daripada yang didatangi, sebab mereka merasa lebih terganggu oleh lirikan teman-teman seperjuangan daripada lirikan orang-orang Elisha.

Perempuan-perempuan yang kena tanda oleh orang Elisha memberikan efek tekanan, aura atau istilah semacamnya yang membuat para perempuan yang tidak kena itu merasa seperti bukan teman seperjuangan mereka lagi dan ini juga berlaku pada teman-teman lainnya yang berada di situasi serupa.

Mereka kerapkali menerima cibiran "Dasar tidak setia kawan ...", "Teman macam apa kalian ini ...", "Sekarang aku tahu yang mana ini dan yang mana itu ..."  serta ejekan-ejekan menyakitkan hati lainnya yang dikatakan secara terang-terangan di hadapan mereka maupun yang di belakang mereka, kalian mengerti maksudku, 'kan?

Lama-kelamaan, para perempuan yang tidak didatangi oleh orang-orang Elisha ini menyadari suatu hal kenapa mereka tidak didatangi oleh orang-orang Elisha. Mereka menganggap ini adalah semacam usaha untuk memecah-belah para penyuka Erza dengan menggunakan skenario anggota yang tidak setia.

Para penyuka Erza adalah suatu kelompok?

Tidaklah. Dari sudut pandang orang-orang Elisha barangkali para penyuka Erza itu terlihat seperti suatu kelompok, namun para penyuka Erza tidak saling tolong-menolong satu sama lain ketika melakukan pendekatan. Semua individu melakukan operasinya sendiri-sendiri. Tidak seperti halnya kelompok yang mencapai tujuan bersama.

Meski tujuan kami serupa semua, yakni mendapatkan Erza, akan tetapi, kalau salah satu dari kami, katakanlah ada yang sudah mendapatkannya, mendapatkan Erza. Erza untuk salah satu dari kami sendiri yang mendapatkannya tadi, bukan untuk dibagi-bagikan atau digilir ke semua anggota seperti halnya kelompok.

Tapi kelompok atau bukan kelompok. Cara yang orang-orang Elisha lakukan terhadap para penyuka Erza dapat dilakukan tanpa perlu membuang tenaga terlalu banyak untuk menghilangkan eksistensi penyuka Erza dengan membuat para penyuka Erza sendiri berselisih dengan alasan seperti tidak setia kawan tadi.

Dengan sendirinya, rasa saling hormat di antara para penyuka Erza itu berkurang karena kecewa ada yang tidak berinisiatif sendiri untuk ikut melakukannya bersama-sama, untuk ikut memerahi bibir tersebut.

Rasa bersalah ini semakin begitu terasa karena orang-orang Elisha amat terencana dalam melakukan skenario perpecahan itu.

Tiap kelas mereka hanya menyisakan satu perempuan yang tidak ditandai oleh mereka kemudian menandai semua yang tersisa lalu hasil akhirnya tidak jauh berbeda seperti yang terjadi di kelasku.

Hah?

***

Adiknja (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang