Seorang pria muda dan tampan, berbalut jas hitam, menambah kesan berwibawa, duduk di belakang mejanya dengan setumpuk dokumen yang tersusun di atas mejanya.
Salah satu tangannya menyentuh telepon yang ada di atas mejanya itu.
"Tolong panggilkan Mr. Ryan ke kantor saya sekarang."
Dia menutup telepon itu secara sepihak.
Tidak lama kemudian, seseorang mengetuk pintunya.
"Masuk!" Ucapnya dengan tegas. Orang itu masuk dengan begitu banyak rasa yang bercampur menjadi 1.
"Ada apa sir?" Tanya pria paruh baya itu.
"Apa anda tidak akan melunasi hutang anda di perusahaan ini? Saya sudah terlalu baik memberikan anda kelonggaran untuk dapat meminjam uang."
"Berikan saya sedikit waktu lagi, sir. Saya akan melunasi semua hutang saya." Ucap pria itu.
"Saya tidak yakin, anda hanya karyawan biasa di perusahaan ini, sampai kapan anda bisa melunsi nya?"
"Sesegera mungkin, Mr. Sehun, tolong berikan waktu beberpaa minggu lagi."
Pria yang menduduki jabatan sebagai CEO bernama Sehun, dia terkenal sangat dingin dan tegas. Banyak sekali karyawannya yang tidak berani menatap langsung, mereka biasa hanya membungkuk saat bertemu dengan Sehun. Tetapi berbeda dengan pria di depannya itu.
"Apa ini anakmu?" Tanya Sehun kepada pria itu.
"Yes sir, bagaimana sir bisa mendapatkannya?" Tanyanya. Bukannya menjawab pertanyaan itu. Sehun malah berfikir.
"Bagaimana jika aku membuat sebuah perjanjian? Ini akan menguntungkan kedua belah pihak."
Pria itu berfikir dengan baik.
"Apa perjanjiannya?" Tanyanya.
"Aku akan menghapus semua hutangmu dan memberimu 1 juta USD, asal kamu membiarkan anak perempuan mu tinggal bersamaku." Ucap Sehun, terlihat senyuman tipisnya terukir di wajah tampannya. Namun berbeda dengan pria itu. Dia terbelak tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.
"Tapi sir, dia satu-satunya yang ku punya." Ucap nya. Sehun tampak tidak peduli dengan hal itu. Semua yang dia inginkan harus terwujud.
Apapun itu.
" Lagipula, anak perempuan mu, tidak akan hidup layak dengan semua hutang-hutangmu, apa kamu akan terus membebani dia dengan semua hutangmu yang tidak sangup kamu bayar?"
Jangan lupakan itu, Sehun sangat pandai berargumen dan berdebat, siapapun lawan debatnya, dia akan selalu menang.
"Beberapa lama anak saya akan tinggal bersama anda, sir?" Tanyanya.
"Selamanya tentu saja." Ucap Sehun dengan pasti, tanpa keraguan sedikitpun.
"Jika kamu tidak mau, mudah saja, akan ku laporkan pada polisi dan kamu akan di penjara dan anak perempuanmu, akan tetap terlilit hutang, ini pilihamu."
Sehun sebenarnya sudah memenangkan game yang satu ini.
"Baiklah, aku akan menyetujuinya, tapi ku mohon satu hal, jangan sakiti dia, dia tidak pernah disakiti siapapun sebelumnya." Ucap nya. Sehun memutar matanya dengan malas.
"Hak asuh akan jatuh ke tanganku, itu akan menjadi urusanku nantinya."
Sehun mengeluarkan sebuah surat.
"Tanda tangan lah, lalu semuanya akan beres."Pria itu menatapnya. Lalu melihat surat itu. Dengan terpaksa, dia harus melepas anak satu-satunya kepada prianya.
Setelah menandatanginya, sehun memastikannya. "Bagus, urusan kita beres, aku memberimu 1 hari untuk memberitahu anakmu dan besok pagi aku akan kerumah mu untuk menjemputnya."
Pria itu keluar dari ruangan sehun dengan berlinang air mata. Dia tidak percaya dia akan kehilangan orang tersayangnya. Anak kandung nya sendiri. Tapi ini untuk kebaikan semuanya. Dia akhirnya pulang dan akan memberitahu anaknya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Husband ✔️
Fanfiction[COMPLETE] R18+ Seorang CEO tampan - Oh Sehun - yang terkenal dengan kepribadian nya yang dingin dan tegas, semua orang melihatnya seperti manusia yang terlahir dengan sangat sempurna. Namun tidak bagi Irene, Sehun memiliki sisi yang menyeramkan ya...