Part 74

2.6K 158 13
                                    

Setelah sampai di rumah, Irene duduk di atas ranjang sambil menunggu Sehun keluar dari kamar mandi. Sekarang Irene sudah resmi menjadi istri Sehun, jadi tidak masalah jika mereka tidur satu kamar sekarang. Tapi bukan nya Irene tidak mau berganti pakaian di kamar Sehun, tapi sayang nya Irene tidak bisa membuka resleting gaun nya. Dia ingin meminta bantuan Sehun setelah Sehun selesai mandi nanti. Itu sebab nya Irene duduk dan menunggu Sehun keluar dari kamar mandi.

"Kenapa?" Tanya Sehun saat melihat Irene hanya melamun di atas ranjangnya.

Sehun duduk di sebelah Irene. "Apa kamu mau berganti pakaian di kamar ku?" Tanya Sehun. Irene baru sadar kalau dari tadi dia hanya melamun.

"Ha? Apa?" Tanya Irene.

"Kamu malu berganti pakaian di sini?" Tanya Sehun. Irene dengan cepat menggeleng kan kepalanya.

"Lalu?" Tanya Sehun.

"Bisa bantu aku melepas seleting nya?" Tanya Irene. Sehun tersenyum. "Jadi kamu tidak bisa melepas nya." Sehun langsung menarik turun seleting gaun Irene dan memperlihatkan bagian punggung Irene yang sangat mulus.

Irene sadar kalau Sehun terus memandangi nya, itu membuat Irene jadi malu untuk berganti pakaian di depan Sehun.

"Sehun, tolong berhenti menatapku seperti itu," Irene berusaha untuk tidak malu karena mereka memang sudah resmi menjadi suami istri sekarang, tapi Irene masih tidak terbiasa.

"Kenapa? Kamu malu?" Tanya Sehun sambil sedikit menggoda Irene.

"Ya, Aku malu jika harus membuka baju di depan mu seperti itu." Jawab Irene. Sehun bangun dan berjalan ke arah Irene. Dia mengikis jarak di antara mereka. Sehun tidak mengeluarkan suara sama sekali. Irene melihat Sehun sudah berada di depannya.

"Se-"

Sehun langsung membungkam mulut Irene dengan bibirnya. Awalnya Irene tidak mau membalas ciuman Sehun. Sehun pun menurunkan gaun Irene dan tubuh nya terekspose di depan Sehun. Karena gaun nya itu sudah ada cup nya, jadi Irene tidak memakai bra lagi. Sehun memeluk tubuh polos Irene sambil mengusap-usap punggung Irene.

Itu membuat Irene perlahan terbuai dengan ciuman Sehun dan membalas nya. Sehun senang karena mendapat respon yang baik dari Irene. Sehun menggendong Irene dan menaruhnya di atas ranjang, Sehun berada di atas Irene. Sehun melepas bibir nya dan membiarkan Irene bernafas.

Sehun berniat membuka celana dalam Irene tapi Irene menahan nya. "Sehun, aku masih belum siap." Ucap Irene. Sehun tersenyum.

"Baiklah, kita akan menunggu hingga kamu siap." Ucap Sehun dengan senyuman manis di wajahnya. Irene membalas senyuman itu. Walaupun dalam hati nya Irene sangat ingin melakukannya bersama Sehun karena bagaimana pun itu adalah kewajiban Irene sebagai Istri Sehun.

Tapi Irene masih sangat takut dan tidak siap jika harus memiliki anak sekarang, Umurnya masih terlalu muda dan emosi nya saja belum stabil. Irene tidak ingin salah mendidik anak nya nanti. Lebih baik Irene menunggu sebentar lagi agar diri nya siap untuk memiliki keturunan.

"Kalau begitu mandi dulu," Ucap Sehun. Sehun membantu Irene duduk di atas ranjang, Irene menutupi bagian dada nya dengan kedua tangannya. Sehun berjalan ke arah lemari baju dan memilihkan baju tidur untuk Irene.

"Ini, dan kamu tidak perlu malu seperti itu," Ucap Sehun. Sehun memberikannya dan Irene langsung masuk ke kamar mandi untuk mandi. Sehun tersenyum melihat Irene seperti itu. Sedangkan Irene sangat malu walaupun Sehun berkata Irene tidak perlu malu, tapi tetap saja, Ini pertama kali ada orang yang melihat seluruh tubuh Irene.

Irene menyalakan shower dan mengisi bathtub dengan air hangat. Sambil menunggu bathtub nya penuh, Irene melihat ke cermin. "Kenapa wajah ku sangat merah." Gumam nya. Irene mematikan air nya ketika bathtub nya sudah penuh. Irene masuk ke dalam nya untuk berendam sebentar.

Irene menambahkan sabun kesukaan Irene yang membuat seluruh bathtub sangat harum. Irene menikmati waktu berendam nya, ini memang sangat menenangkan. Sebelum nya Irene tidak pernah merasakan mandi di tempat senyaman ini, biasanya untuk mandi saja, Irene harus memasak air dulu dan itu pun jika masih ada sisa banyak air, jika tidak Irene harus mandi dengan air dingin. Sekarang semua hidup nya sudah berubah. Irene mendapatkan apa yang selama ini dia impikan. Rumah yang layak? Rumah Sehun jauh dari kata layak, ini terlalu mewah. Pakaian yang nyaman? Pakaian Irene terlalu mahal, bahkan Irene tidak begitu percaya diri saat memakai nya. Perjalanan yang dia impikan? Sehun sudah memberikan semua nya, Irene hanya perlu menikmati nya. Entah lah, menurut Irene, dia sangat beruntung pernah mengenal Sehun. Menurut nya ini sesuatu yang baru di hidup nya, setidaknya kehidupan nya tidak akan terlalu monoton karena Sehun memiliki sifat seperti itu.

Tokkk... Tokk... Tokkk...

"Irene, jangan lama-lama di dalam, ini sudah malam." Ucap Sehun. Irene baru sadar dia terlalu lama berendam di sana.

"Baiklah, aku akan segera keluar," Jawab Irene. Dia langsung bangun dari bathtub dan membilas tubuhnya di shower agar lebih cepat. Irene keluar dengan baju tidur nya. Irene langsung melihat Sehun yang sedang berbaring di atas ranjangnya.

Irene naik ke atas ranjang dan berbaring di sebelah Sehun. Sehun melihat Irene dengan tatapan bingung saat Irene memeluknya dengan erat sambil menatap Sehun.

"Kenapa?" Tanya Sehun.

"Tidak apa-apa, hehehe." Irene malah terkekeh di pelukan Sehun.

"Bagaimana perasaan mu sekarang?" Tanya Sehun.

"Aku senang, aku rasa aku menikahi orang yang aku sayangi." Jawab Irene.

"Tentu saja, dan ada berita baik untuk mu." Ucap Sehun.

"Berita apa?" Tanya Irene senang, Irene berpikir pasti Sehun menyampaikan sesuatu yang spesial untuk Irene.

"Besok aku akan langsung memberikannya kepada mu," Ucap Sehun. Irene cemberut karena merasa di bohongi oleh Sehun, padalah dia pikir Sehun akan memberitahu Irene sesuatu yang spesial. Tapi setelah Irene pikirkan lagi, Sehun mungkin menyiapkan sesuatu yang lebih baik untuk Irene karena Sehun ingin memperlihatkannya bukan hanya memberitahu nya.

"Tidurlah, kamu pasti lelah." Ucap Sehun sambil mengelus rambut Irene.

"Ya, Aku akan tidur seperti ini, apa tidak masalah?" Tanya Irene.

"Tidak apa," Ucap Sehun. Sehun sengaja menunggu Irene tertidur baru dia tidur. Alasannya adalah agar Sehun bisa menatap wajah Irene lebih lama saat Irene tertidur.

TBC

My Psycho Husband ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang