Selesai dengan pecahan kaca itu, Irene langsung menyusul Sehun ke kamar nya. Walaupun sebenarnya Irene termasuk salah satu orang yang paling beruntung di dunia karena Sehun sama sekali belum melakukan tindakan fisik kepada Irene. Hanya sedikit kasar dalam omongan dan membentak Irene. Itu pun tidak sesering itu.
Irene membuka pintu kamar Sehun dan langsung di sambut dengan pemandangan tidak enak di sana.
"Selamat datang kembali di kamar ku Irene, sekarang, kamu harus melihat dan belajar," Ucap Sehun. Irene masih tidak mengerti dengan apa yang di ucapkan oleh Sehun. Memang nya apa yang akan Sehun lakukan? Irene sama sekali tidak melihat keberadaan perempuan itu.
Irene sudah berpikir apa jangan-jangan Sehun sudah membunuh perempuan itu? Tapi apa mungkin Sehun membunuh perempuan itu dengan sangat cepat dan aneh nya juga tidak ada suara tembakan ataupun jeritan. Tidak mungkin Sehun sudah melakukannya.
"Jangan terlalu banyak berpikir," Ucap Sehun. Kenapa Sehun selalu bisa membaca apa yang sedang di pikirkan oleh Irene.
Sehun membuka salah satu tembok kamar nya dan melihat ke sisi lain kamar itu. DI sana langsung terjawab pertanyaan Irene. Sehun berjalan ke arah perempuan itu. Dia sudah tidak sadarkan diri. Dia di ikat di sana dengan sebuah rantai yang bisa di bilang tidak begitu panjang. Irene mulai berpikir lagi, entah apa yang akan di lakukan Sehun setelah ini dengan perempuan itu.
"Sehun, tidak bisakah kamu memaafkan nya saja? Itu adalah sebuah kecelakaan," Ucap Irene.
"Aku tidak menyuruhmu berbicara. Duduk di sana." Balas Sehun.
Irene kembali diam dan duduk di tempat yang di suruh oleh Sehun. Dan Sehun sendiri sedang menunggu perempuan itu bangun baru dia akan melanjutkan rencana nya.
"Sehun." Irene memanggil nya.
"Diam."
Setelah perempuan itu bangun, langsung terlihat senyuman tipis di wajah Sehun.
"Kita akan mulai pertunjukkannya." Ucap Sehun. Dia membuka pintu di ruangan itu dan 4 anjing pembunuh keluar dari sana. Irene membulatkan matanya terkejut dengan apa yang sudah di pikirkan Sehun. Perempuan itu tidak bisa bergerak dan ada 4 anjing pembunuh yang akan membunuh perempuan itu dan memakan habis seluruh tubuhnya.
"Apa yang kamu lakukan? Dia bisa terbunuh di dalam sana." Ucap Irene panik.
"Memang itu yang sedang aku lakukan." balasnya dengan sangat bangga.
"Keluarkan dia." Ucap Irene kesal.
"Ini adalah hak ku untuk melakukan apa saja di rumah ku. Apa kamu mau menggantikan dia di dalam sana?" Tanya Sehun.
Tentu saja tidak, siapa yang mau menggantikan posisi orang yang tidak di kenal dengan nyawa kita sendiri.
Irene pikir seperitnya itu adalah ruangan kedap suara karena tidak mungkin perempuan itu tidak berteriak di tengah-tengah anjing yang akan memangsa nya hidup-hidup.
"Sehun, hentikan ini." Aku berusaha mendekati nya sebelum semua nya terlambat, apa aku akan melihat satu nyawa lagi hilang dengan sia-sia?
"Dia hanya memecah kan satu vas bunga, apa itu harus di tukar dengan nyawa nya?" Tanyaku.
"DIAM..." Lagi-lagi Irene hanya mendapatkan balasan berupa suara dingin dan menyeramkan Sehun. Irene tidak berani melihat ke arah perempuan itu, darah nya sudah menyebar ke mana-mana dan bahkan tangan dan kaki nya sudah putus di gigit oleh anjing-anjing itu. Irene benar-benar tidak habis pikir bagaimana Sehun bisa menjadi sekejam ini? Dia mungkin hanya berumur 16 tahun dan hidup nya masih panjang, kenapa dia memilih bekerja dengan Sehun? Seharusnya perempuan itu masih bisa melanjutkan hidup nya dengan bersekolah dan hidup tenang bersama teman-teman seumuran nya.
"Pertunjukan yang bagus, Apa kamu tidak menontonnya?" Tanya Sehun.
Pertanyaan bodoh apa yang baru saja dia katakan itu. Bagaimana aku bisa melihat kejadian mengerikan yang baru saja terjadi pada seorang gadis lugu itu.
"Jangan pernah berpikir aku akan melakukan ini hanya untuk bersenang-senang, tapi Ayah nya sudah menjual dia kepada ku dan itu hak ku mau aku apa kan dia. Karena dia berbeda dengan mu, Aku masih bisa mempertahankan mu karena aku akan menikahi mu sebentar lagi, Kamu tidak perlu memikirkan apa pun, kamu hanya perlu diam di dalam sini dan menuruti semua perkataan ku, kamu tidak perlu keluar kamar ini dan melihat hal-hal yang akan aku lakukan, Aku juga tidak akan meminta mu memenuhi kewajiban mu sebagai seorang istri nanti nya," Ucap Sehun. Yang jelas Irene benar-benar tidak tahu kalau dia akan menikah dengan Sehun. Bagaimana ini mungkin.
"Kenapa?" Tanya Irene.
"Aku masih seorang CEO, aku tidak ingin mereka semua menganggap ku sebagai Gay karena tidak pernah dekat dengan wanita sama sekali, tapi dengan kabar aku akan menikah dengan mu, itu akan mengembalikan nama baik ku dan mereka tidak akan curiga lagi dengan ku." Ucap nya.
"Aku hanya sebagai mainan mu begitu? Sehun, Aku tidak bisa menikah dengan mu, aku tidak bisa menikahi seseorang yang sama sekali tidak aku cintai, bagaimana kamu bisa mengambil keputusan ini secara sepihak?" Tanya Irene.
"Aku selalu mendapatkan apa pun yang aku mau, bahkan ada ratusan wanita yang mengantri untuk mendapatkan aku, dan kamu sudah seharusnya sangat senang dengan itu." Ucap Sehun.
"Aku tidak seperti mereka, kenapa tidak kamu pilih orang yang mencintai mu saja?" Tanya Irene.
"Diam lah, Aku tidak ingin berdebat dengan mu lagi, Jika aku bilang kita akan menikah itu artinya kita akan menikah secepatnya." Sehun langsung keluar dari kamar itu dan meninggalkan Irene sendirian di dalam kamar itu. Irene yang awalnya ingin mengejar Sehun langsung mengurungkan niat nya karena pintu kamar nya sudah di kunci oleh Sehun dari luar. Mau tidak mau Irene harus menunggu hingga Sehun kembali.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Husband ✔️
Fanfiction[COMPLETE] R18+ Seorang CEO tampan - Oh Sehun - yang terkenal dengan kepribadian nya yang dingin dan tegas, semua orang melihatnya seperti manusia yang terlahir dengan sangat sempurna. Namun tidak bagi Irene, Sehun memiliki sisi yang menyeramkan ya...