Setelah MinSeok selesai menutup luka-luka Irene dan memberi nya donor darah untuk mengembalikan darah-darah nya yang sudah keluar cukup banyak. "Biarkan dia di sini, dia mengalami gangguan psikologi, aku pikir dia depresi, orang depresi akan melakukan tindakan seperti itu." Ucap MinSeok.
"Tapi kenapa? Dia tinggal di tempat yang mewah, dan aku memberinya makan terus, dan-"
"Bukan itu, bisa jadi itu karena sikap mu, dia merasa tertekan dan mungkin mengalami Stress berat, Aku yakin sebelumnya dia hidup di keluarga yang tenang dan sekali dia pindah ke tempat mu, dia pasti merasa kaget dan takut, aku rasa nya menyembunyikannya dari mu, jadi jangan menunjukkan sisi psikopat mu di depan dia jika kamu masih ingin melihat dia." Ucap MinSeok.
"Itu hampir tidak mungkin kan, dia harus terbiasa dengan itu." Jawab Sehun. Sehun memang sangat keras kepala, semua yang dia mau harus terwujud. Termasuk sikap orang lain.
"Ya terserah kamu saja Hun, jika dia ke sini lagi dengan keadaan seperti ini, jangan harap aku akan menanganinya. Setelah ini bawa dia ke pada Chen, dia butuh psikologi untuk itu." Ucap MinSeok.
"Aku benci bertemu dengan nya, dia selalu menyuruhku untuk berhenti dan coba berbagai terapi, aku tidak mau." Sehun duduk di bangku terdekat dengan nya.
"Ini bukan untuk mu, ini untuk Irene, ya jika kamu tidak mau aku tidak akan memaksa nya, kamu bukan anak kecil lagi." Ucap MinSeok.
"Irene tidak membutuhkannya, aku akan berbicara saja kepada dia." Ucap Sehun.
"Terserah kamu saja hun." MinSeok keluar dari ruangan itu karena dia masih punya banyak pekerjaan dan dia tidak bisa membuang-buang banyak waktu nya untuk berbicara dengan Sehun. Dia tahu berbicara dengan Sehun tentang kehidupan Sehun seperti menunang garam ke dalam air laut. Itu tidak akan pernah berguna.
"Sehun?"
Sehun langsung mendekat Irene saat mendengar suaranya.
"Kamu sudah sadar?" Tanya Sehun.
"Ya, tolong jangan memegang tangan ku." Irene menarik tangan nya sendiri dari genggaman Sehun.
"Baiklah," Sehun sedikit kecewa karena Irene menjadi dingin beberapa hari ini. Tidak seperti sebelumnya.
"Kenapa aku bisa di sini?" Tanyanya.
"Seharusnya aku yang bertanya, untuk apa kamu melakukan itu? Jika kamu mau mati aku bisa dengan mudah membunuh mu dari awal, tapi apa kamu tidak ingat. Hutang ayah mu masih banyak, kamu harus menembus nya dengan menjadi Istri ku, apa sesulit itu?" Tanya Sehun kesal.
"Ya, ini sulit untuk ku, mungkin kamu memang tidak menyadari nya, tapi aku tidak bisa tinggal dengan psikopat seperti mu. Ini membuat ku takut." Sehun pertama kali nya mendengar Irene membentaknya dan berteriak kepada Sehun. Tapi bukannya kesal, Sehun malah tersenyum kepada Irene.
"Sayang nya pendapat mu itu sama sekali tidak penting untuk ku." Ucap Sehun. Tidak ada yang menganggap senyuman Sehun itu manis, yang ada hanya senyuman menyeramkan.
"Kenapa kamu tidak membiarkan aku mati saja?" Irene berbalik membelakangi Sehun karena dia sudah tidak ingin melihat nya lagi. Sehun itu terlalu kejam untuk nya. Irene baru pertama kali bertemu orang seperti Sehun.
"Jika kamu mati, hutang ayah mu tidak akan lunas, Ingat?" Sehun terus saja mengungkit hal yang sama. Hutang-hutang dan hutang.
"Jawab pertanyaan ku, berapa banyak hutang yang di miliki ayah ku?" Tanya Irene.
"Jika aku beritahu memang kamu bisa melunasi nya?" Sehun sangat suka merendahkan orang seperti itu.
"Aku hanya ingin tahu nominal nya." Gumam Irene.
"Aku tidak tahu untuk apa dia meminjam 5 Milyar dari ku, yang pastinya dia tidak akan pernah bisa membayar itu semua, kecuali kamu menjadi istri ku dan semua hutang nya akan aku anggap lunas, dan satu lagi, aku sudah sangat baik kepada mu karena akan menikahi mu, orang lain mungkin akan menjual mu saja karena untung nya memang akan lebih besar, jika aku mau terus-menerus menjual mu, ya mungkin aku akan mendapat banyak uang dari mu," Ucap Sehun. Irene mendengarkan semua nya walau tidak berhadapan langsung dengan Sehun. Tapi Irene tidak tahu apa yang di maksud Sehun dengan menjual.
"Menjual ku?" Tanya Irene.
"Ya, menjadi PSK atau pun aku bisa membunuh mu lalu menjual semua orang tubuh mu," Balas Sehun lagi. Sehun tidak terlihat memiliki rasa kasihan sama sekali.
"Kenapa kamu tidak melakukan pilihan yang kedua?" Tanya Irene.
"Aku tidak mau tertangkap polisi atas kasus perdagangan ilegal di pasar gelap." Alasan Sehun cukup masuk akal. Mungkin mereka akan bertanya dari mana organ-organ tubuh itu berasal, lalu Sehun akan tertangkap kasus pembunuhan.
"Lalu sekarang aku harus apa?" Tanya Irene pasrah. Jika pun dia terus menolak, akhirnya pasti dia akan tetap menikah dengan monster di depannya ini.
"Pulih lebih dulu lalu kita akan menikah secepat nya, tidak ada penolakan, oh iya aku hampir saja lupa, Jika kamu berusaha kabur lagi sekali lagi, mungkin kamu akan melihat sesuatu yang sangat ingin kamu lihat nanti nya." Ucap Sehun. Irene tidak tahu apa yang sedang di bicarakan oleh Sehun, yang pasti nya itu bukanlah hal yang baik.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Husband ✔️
Fanfiction[COMPLETE] R18+ Seorang CEO tampan - Oh Sehun - yang terkenal dengan kepribadian nya yang dingin dan tegas, semua orang melihatnya seperti manusia yang terlahir dengan sangat sempurna. Namun tidak bagi Irene, Sehun memiliki sisi yang menyeramkan ya...