Part 19

4K 242 10
                                    

Setelah sampai di apartemen, awalnya Irene mungkin mengira kalau Sehun hanya punya 1 atau 2 kamar saja, tapi, ternyata, Sehun adalah pemilik dari gedung apartemen ini. Dan ini bukan apartemen untuk orang-orang kampus atau apartemen biasa, ini adalah apartemen mewah yang sekelas dengan hotel bintang lima.

"Masuk, Aku akan memberikan mu satu tempat di sini, kamu bebas memilih yang mana saja, dengan satu peraturan kamu tidak boleh keluar dari tempat ini," Ucap Sehun. Irene hanya berjalan lebih dulu dari Sehun dan melihat-lihat tempat kamar yang strategis untuk melihat pemandangan.

Irene berhenti di kamar 111.

"Kamu mau kamar yang ini?" Tanya Sehun. Irene masih tidak menjawab nya sama sekali. Irene hanya memegang gagang pintu dan membuka pintu itu. Sehun mengikutinya sampai dalam.

"Aku akan meminta orang untuk membelikan mu bahan makanan setiap hari nya jika kamu ingin memasak sendiri, tapi kamu masih tidak boleh keluar dari sini, aku akan pergi ke luar kota untuk beberapa hari. Anak buah ku akan mengawasi mu dan menjaga mu, jika butuh apa-apa panggil saja dia." Ucap Sehun.

Irene masih tidak menghiraukan Sehun. "Apa kamu mendengar ku?" Tanya Sehun.

"Ya aku dengar, sekarang keluar lah, aku ingin sendiri." Ucap Irene, lalu dia mengambil tas yang berisi barang-barang nya masuk bersama nya ke dalam kamar tidur nya. Sehun benar-benar tidak tahu Irene akan semarah ini kepadanya sampai Sehun akan pergi saja dia masih tidak mau berbicara banyak dengan Sehun. Tapi ini sebuah kemajuan, setidaknya Irene mengeluarkan satu kalimat dari mulutnya untuk Sehun. Sehun khawatir Irene akan kesepian dan bosan jadi dia meninggalkan sebuah ponsel baru untuk Irene. Ya di dalam nya sudah ada nomor dan kontak Sehun.

Sehun keluar dari sana dan meminta salah satu anak buahnya untuk menjaga Sehun dan memberikan semua keperluan yang di perlukan Irene. Sehun sama sekali tidak tahu apa yang di lakukan Irene di dalam sana, hanya saja jika Sehun masuk ke dalam, merek akan kembali bertengkar dan Sehun akan kehilangan kendali lagi dan dia bisa saja melukai Irene lebih parah lagi.

Irene sendiri hanya diam di dalam kamar mandi dan melihat ke cermin. Dia sebenarnya tidak marah kepada Sehun, tapi dia hanya sangat takut kepada Sehun. Sehun bisa menjadi orang yang baik dan orang yang kejam di saat yang bersamaan. Irene tidak tahu apa penyebab nya, tapi kata Dokter MinSeok, Sehun mengalami trauma masa kecil. Irene tahu diri nya tidak bisa menyuruh Sehun untuk berubah secara cepat. tapi Irene perlahan harus menyadari Sehun kalau diri nya bukanlah satu-satu nya orang di dunia ini yang paling berkuasa dan bisa seenak nya. Dia bukan raja yang bisa menyuruh-nyuruh orang lain.

Sehun sekarang sudah mau pergi ke luar kota, Irene tidak melarang nya. Itu adalah pekerjaan Sehun. Tapi ini malah menjadi hal yang bagus. Diri nya bisa bertemu dengan Dokter MinSeok lagi dan bertanya-tanya tentang penyakit Sehun.

Selesai dengan urusan mandi Irene, dia keluar kembali ke ruang tamu. Dia melihat ponsel yang di tinggalkan oleh Sehun untuk dirinya. Dan di sana hanya ada satu kontak, siapa lagi kalau bukan kontak Sehun sendiri.

Irene sudah merasa perutnya lapar. Dia pergi ke dapur dan melihat ke dalam kulkas. Untung saja kulkas itu masih terisi. Hanya saja tidak terlalu banyak bahan makanan di sana. Irene memasak dengan bahan seadanya saja yang penting dia bisa makan.

"Nona Irene? Tuan Sehun meminta saya memberikan ini, beliau berpesan agar nona tidak terlalu banyak memakan makanan instan." Ucap anak buah Sehun.

"Siapa nama mu?" Tanya Irene.

"Panggil saja Derrick," ucap nya. Irene tersenyum.

"Derrick, kamu sudah makan? Aku tidak memasak mie instan, aku membuat Sop sayur karena tidak ada bahan makanan lagi," Irene menuang Sop itu ke dalam 2 mangkok.

"Ini silahkan." Irene memberikannya kepada Derrick, anak buah Sehun yang di tugaskan untuk mengawasi Irene.

"Tidak usah nona." Derrick sangat tidak biasa makan bersama seseorang, biasa dia akan makan sendirian.

"Aku terlalu banyak memasaknya, sayang jika di buang, dan aku juga butuh teman untuk makan." Ucap Irene. Akhirnya Derrick pun mengalah dan duduk agak jauh dari Irene. Dia juga takut tuan nya itu akan membunuhnya jika sampai berpikir dia akan mengambil Irene dari Sehun.

Mereka makan tanpa ada perbincangan apa pun. Derrick selesai lebih dulu. Awalnya Derrick ingin mencuci mangkok yang dia gunakan untuk makan, tapi Irene melarangnya.

"Derrick, bisa antar aku menemui Dokter MinSeok besok? Aku ada janji dengan nya." Ucap Irene.

"Apa tuan Sehun memperbolehkannya?" Tanya nya.

"Ini untuk kesehatan, apa itu perlu ijin nya?" Tanya Irene.

"Baiklah nona, besok saya akan mengantar nona." Ucap nya.





TBC

My Psycho Husband ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang