Part 72

2.6K 170 8
                                    

Sehun dan Irene sekarang sudah berada di butik gaun ternama di kota itu. Awal nya Irene bilang ingin gaun pengantin yang biasa saja, tapi Sehun menentangnya dengan alasan, Pernikahan itu hanya sekali seumur hidup, dan Sehun memiliki banyak uang, lalu apa masalahnya? Sebenarnya tidak hanya itu, Sehun juga mengancam Irene, jika Irene tidak mau menggunakan gaun pengantin yang bagus, Sehun tidak akan mengundang orang tua Irene untuk menghadiri pernikahan mereka.

Karena Irene ingin orang tuanya melihat diri nya menikah dengan orang pilihannya, Irene pun menyetujui nya, lagi pula tidak ada salah nya juga kan menggunakan gaun mewah untuk sekali seumur hidup nya.

"Sehun," Irene memakai gaunnya dan keluar untuk mencoba menunjukkannya kepada Sehun.

"Kamu suka?" Tanya Sehun.

"Entah lah, ini terlalu terbuka ku rasa." Jawab Irene.

"Coba berputar." Ucap Sehun. Irene berputar. Bagian belakangnya cukup terbuka. Sehun menggeleng.

"Tidak," Ucap Sehun. Irene sudah lelah, entah sudah berapa banyak gaun yang Irene sudah coba tapi belum ada yang cocok dengan Irene. Bukan karena Irene tidak pas, tapi karena salah satu di antara Sehun san Irene pasti tidak menyukainya.

Jadi dengan terpaksa Irene harus masuk lagi ke ruang ganti untuk mengganti gaunnya lagi.

"Ini harus menjadi yang terakhir." Batin Irene.

Pegawai toko itu membantu Irene mengganti gaunnya dengan perlahan. Irene melihat gaun itu, Irene sebenar nya cukup menyukai nya bahkan sebelum di pakai. Hanya saja Irene harus mencoba nya untuk mengetahui apa itu pas di tubuh Irene atau tidak.

Irene memakai nya dan kembali ke luar untuk memperlihatkannya kepada Sehun. Sejujurnya, Irene sangat menyukai nya. Ini benar-benar pas untuk Irene, tidak terlalu terbuka dan tidak terlalu ribet.

"Sehun, Ini akan menjadi yang terakhir, bagaimana menurut mu?" Irene keluar dan menunjukkan nya kepada Sehun. Sehun tersenyum dan mengangguk.

"Ya aku juga menyukai nya." Ucap Irene. Sehun mendekat ke arah Irene.

"Kamu cantik dengan gaun ini." Sehun mengelus pipi Irene dengan ibu jari nya. Semua pegawai toko sangat iri melihat kemesraan keduanya.

"Tapi apa kamu benar-benar yakin? Ini seperti nya sangat mahal." Ucap Irene. Sehun berbisik. "Ini adalah toko bibi ku, ibu dari Seulgi, aku bisa meminta harga yang paling bagus di sini." Bisik Sehun. Irene melotot dengan perkataan Sehun. Irene pikir Sehun mencari toko terbaik ternyata Sehun mencari toko yang masih memiliki hubungan keluarga agar mendapat diskon.

"Aku pikir kamu tidak pernah memikirkan potongan harga." Balas Irene. Sehun tersenyum. "Kalau begitu aku akan selalu kehabisan uang." Balas nya. Sekarang gantian Irene yang tersenyum mendengar jawaban Sehun. Irene tidak tahu CEO perusahaan besar masih mencari potongan harga juga.

"Kalau begitu kita akan ambil gaun ini." Ucap Sehun.

"Bagaimana dengan jas mu?" Tanya Irene.

"Aku akan mencari warna yang sama seperti gaun mu." Jawab Irene. Ya Sehun memang simpel, walaupun baju-baju Sehun terlihat simpel dan biasa saja, tapi hampir semua baju-baju Sehun memiliki harga yang fantastis.

Irene kembali masuk ke dalam untuk mengganti gaunnya denga pakaian nya lagi dan sekarang waktu nya Sehun. Mereka harus mencari tuxedo untuk Sehun juga.

"Sekarang waktu nya kita cari untuk kamu." Ucap Irene. Sehun mengangguk. Irene membantu Sehun memilih dan Sehun hanya duduk di sana sambil melihat jas pilihan Irene.

"Yang ini?" Tanya Irene sambil mengangkat jas berwarna putih dengan list silver. Sehun menggeleng.

"Bagaimana dengan ini?" Tanya Irene lagi, sambil mengangkat jas putih dengan model yang cukup simpel. Tapi Sehun lagi-lagi menggeleng. Irene berjalan mendekati Sehun.

"Sehun, bangunlah dan pilih bersama, aku tidak tahu selera mu." Ucap Irene. Sehun berjalan mendahului Irene dan mengambil sebuah jas simpel dan modis.

"Aku suka yang ini, warnanya juga selaras dengan mu." Ucap Sehun. Irene mengangguk senang. Sehun mencobanya, itu benar-benar sangat cocok di pakai di tubuh Sehun.

"Bagus?" Tanya Sehun. Irene mengangguk dengan sangat bersemangat.

"Ya sangat bagus." Jawab Irene. Sehun senang jika Irene senang.

"Baiklah, ayo kita bayar yang ini." Ucap Sehun sambil melepas jas itu dan memberikannya kepada pelayan toko itu.

Sehun menggandeng Irene menuju kasir. "Kami akan mengambil dua itu." Ucap Sehun. Sehun langsung membayar semuanya. Sehun tidak akan pernah mengalami krisis keuangan karena uang nya Sehun sangat banyak, bahkan untuk membeli sesuatu untuk Irene saja Sehun tidak pernah berpikir lagi.

Setelah mereka membayar gaun nya dan jas Sehun, Sehun mengajak Irene untuk mengisi perut mereka setelah hampir setengah hari mereka mencoba baju dan lain-lain. Akhirnya semua nya selesai, cincin, pakaian, gedung, dan semua surat undangan juga sudah di sebarkan.

TBC

Hai gaiss... Btw ff ini udh mau tamat kayaknya. Kalian ikhlas kan ff ini tamat?? Ya semoga iklas karena cerita ini dah panjang banget. Tapi kalau mau cerita hunrene lagi, entar bakal di bikinin kok. Annyeong

My Psycho Husband ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang