Part 77

2.7K 159 1
                                    

"MAMA..."

Irene berbalik saat mendengar suara Leva berteriak. Irene melihat Lefa yang turun dari tangga dengan berlari dan membuka kedua tangannya seperti meminta pelukan.

"Halo sayang." Irene bangun dari sofa dan memeluk Leva. Sehun muncul di belakang Leva dengan sangat tenang.

"Selamat mama, akhirnya aku bisa memiliki sebuah keluarga, ya kan?" Tanya Leva. Irene menatap ke arah Sehun meminta penjelasan.

"Ayo, akan aku jelaskan di rumah." Ucap Sehun. Irene bangun dan menggandeng Leva.

"SEULGI, KAMI BALIK DULU, TITIP SALAM UNTUK KAI DAN TERIMA KASIH." Teriak Sehun.

"SAMA-SAMA, HATI-HATI DI JALAN, KEMBALI LAH JIKA ADA WAKTU," Balas Seulgi.

"BAIKLAH," Ucap Sehun.

Menurut Irene ini seperitnya tidak sopan berpamitan dengan cara berteriak-teriak di rumah orang, Tapi Sehun adalah Sehun. Ya sudah lah.

Irene membawa Leva masuk ke dalam mobil Sehun dan memakaikan sabuk pengaman. Irene keluar lagi dan duduk di kursi depan. Irene menunggu Sehun di dalam mobil. Tidak lama kemudian Sehun masuk dan langsung menyalakan mesin mobilnya.

"Sehun," Panggil Irene.

"Ya, ada apa?" Tanya Sehun.

"Kamu masih tidak mau menemui orang tua mu?" Tanya Irene. Sehun diam sebentar.

"Entah lah," Balas nya. Sehun mulai menginjak gas dan menjalankan mobil nya itu.

"Kalau mau, kita bisa pergi sekarang saja, kamu harus menemui mereka." Ucap Irene. Sehun hanya diam.

"Leva, bisa berikan petanya?" Tanya Irene. Leva mengangguk. Dia langsung mengirim peta nya ke ponsel Irene dan Sehun.

"Makam nya tidak jauh dari sini." Gumam Sehun saat mengintip dari ponsel Irene.

"Ayo kita ke sana." Ucap Irene. Sehun juga tidak mengiyakannya, tapi Sehun juga tidak menolaknya.

"Belok kiri di tikungan depan." Ucap Irene. Sehun hanya mengikuti apa yang Irene katakan.

"Lurus terus sampai lampu merah ke dua, belok kanan, dan naik ke fly over." Ucap Irene. Sehun mengemudi dalam diam. Leva pun hanya melihat kedua nya secara bergantian. Irene mengarahkan Sehun ke sebuah toko bunga. "Berhenti sebentar." Ucap Irene. Irene keluar sedangkan Sehun menunggu Irene di dalam mobil. Dia tidak berbicara dengan Leva sama sekali. Irene kembali dengan membawa seikat bunga.

"Area pemakamannya ada di depan." Ucap Irene. Sehun berhenti tepat di depan area pemakaman itu ternyata dari toko bunga itu tidak jauh dari area pemakamannya..

Sehun turun dan membukakan pintu untuk Irene. "Leva mau menunggu di mobil saja papa." Ucap Leva. Sehun tersenyum dan mengangguk.

Irene menemani Sehun masuk ke dalam. Tidak banyak makam di sana, mungkin karena ini adalah makam orang-orang yang bekerja di dalam laboratorium itu. Irene langsung bisa menemukan makan orang tua Sehun. Mereka di makamkan bersebelahan.

"Jadi ini makam orang tua ku." Ucap Sehun. Sehun menaruh bunga di atas nya.

"Halo ibu, ayah. Aku sudah sukses sekarang, aku juga sudah memiliki seorang istri yang sangat baik, dia ada tepat di belakang ku, namanya adalah Irene, dia cantik kan? Apa kalian bisa melihat nya dari sana? Aku harap kalian tenang di sana, aku akan berusaha berubah, dan aku akan berusaha sebisa mungkin untuk memaafkan kalian berdua. Aku juga menyayangi kalian. Terima kasih telah melahirkan aku ke dunia." Ucap Sehun.

Sehun bangun dan menggandeng Irene pergi dari sana. Mereka kembali ke dalam mobil Sehun.

"Sehun." Irene memanggil nya saat mereka masuk ke mobil.

"Apa kamu baik-baik saja?" Tanya Irene. Sehun mengangguk.

"Ya, aku baik-baik saja, lega rasanya bisa mengatakan itu semua," Ucap Sehun sambil memakai sabuk pengaman.

"Kita pulang sekarang?" Tanya Sehun.

"Ayo kita makan siang dulu, Leva apa kamu lapar?" Tanya Irene.

"Aku lapar mama." Jawabnya.

"Baiklah, kita ke restoran." Ucap Sehun sambil menjalankan mobil nya itu.

"Kamu mau makan di mana?" Tanya Sehun.

"Aku sedang ingin makan Seafood." Sahut Irene.

"Kalau begitu kita sekalian main di pantai, Bagaimana menurut mu Leva?" Tanya Sehun.

"Papa mau membawa kami ke pantai?" Tanya Leva dengan nada senang.

"Tentu saja, kamu kan anak kami sekarang." Ucap Sehun. Irene menatap Sehun dengan tatapan tidak percaya. "Kamu serius?" Tanya Irene. Sehun mengangguk dengan sangat yakin. Sehun benar-benar bisa menerima Leva di dalam kehidupan Sehun. Irene pikir itu akan sangat mustahil terjadi.

"Kenapa? Aku pikir itu yang kamu inginkan," Tanya Sehun bingung.

"Aku hanya masih tidak percaya ini semua terjadi dengan begitu baik." Balas Irene.

"Bukankah itu bagus?" Tanya Sehun. Irene mengangguk.

"Aku pikir jika kamu belum siap menghadapi anak sesungguhnya, mungkin kita bisa belajar dulu untuk menjadi orang tua yang baik untuk anak kita nanti. Aku tahu aku ini akan menjadi orang tua yang paling buruk jika memiliki anak sekarang. Dia mungkin bisa saja membenci ku" Lanjut Sehun.

Irene mengerutkan alis nya mendengar penuturan Sehun. "Sehun, bagaimana pun dia adalah anak mu, dia tidak mungkin membenci mu nanti, seburuk apa pun kamu menjadi orang tua, anak mu pasti akan tetap menyayangi mu. Dan sekarang, kamu harus memaafkan orang tua mu dulu, aku yakin akan ada banyak perubahan ke depannya." Ucap Irene. Sehun mengangguk pelan.

TBC

My Psycho Husband ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang