Sehun menyeret Irene ke sebuah ruangan, di sana hanya ada sebuah kurungan anjing. Irene yang ketakutan hanya bisa bertanya di dalam pikirannya, dia tentu tidak bisa bertanya kepada Sehun karena dia terlalu takut.
"Kamu melanggar peraturan, sudah ku bilang dari awal. Maka akan ada hukuman setiap kali kamu melanggar."
Sehun langsung menyeret Irene dan memasukkan nya ke dalam kurungan anjing itu yang bahkan ukurannya tidaklah besar. Irene yang berusaha menolak pun tidak membuahkan hasil yang baik. Tenaga Sehun jauh lebih besar daripada tenaganya.
Dan berakhirnya Irene di kurungan itu.
"Maafkan aku, jangan tinggalkan aku di sini..."
"Kamu akan belajar seiring berjalannya waktu Irene." Sehun pergi begitu saja setelah menggembok kurungan itu. Tanpa peduli Irene yang sudah menangis karena tubuhnya terasa sakit. Besi-besi yang dingin menempel pada kulitnya, dan dia tidak bisa bergerak sama sekali.
Irene berusaha sebisa mungkin agar tidak banyak bergerak karena setiap dia bergerak, besi itu akan semakin menempel pada dirinya. Walaupun sekarang tubuhnya sudah mulai terasa kaku dan pegal.
Irene juga tidak habis pikir. Manusia seperti apa Sehun itu. Irene sebenarnya juga tidak lagi memanggilnya dengan uncle. Kenapa? Dia berfikir Sehun tidak setua itu, hanya saja dia seorang CEO. Bagaimana juga seseorang yang sangat sadis seperti sehun memiliki banyak anak buah? Apa mereka tidak ingin hidup bebas?
Karena bosan, Irene pun tertidur didalam kurungan itu dengan posisinya yang sangat tidak nyaman. Tapi mungkin karena rasa ngantuk nya yang lebih besar, dia mengabaikan semuanya dan tertidur.
Tetapi di balik itu, Sehun malah senang setiap kali Irene membuat kesalahan, maka dia juga akan semakin banyak menyiksanya perlahan. Sehun memang sadis, tapi dia tidak akan mengambil kehormatan perempuan. Jadi bersyukurlah Irene karena keperawanannya setidaknya akan aman.
Kali ini Sehun berusaha agar Irene tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama. Karena walaupun sehun senang menyiksa orang, dia tidak suka orang yang mengulangi kesalahan yang sama secara berulang. Itu berlaku untuk mainan sehun, tidak untuk anak buahnya. Sekali saja salah bertindak, mereka akan menukarnya dengan nyawa mereka.
Itulah Sehun. Tidak ada orang yang tau penyebab Sehun menjadi seperti ini. Tidak ada pula orang yang mengenal latar belakang Sehun. Mereka semua bekerja dengan iming-iming gaji yang sangat besar.
Dan sekarang, Sehun sedang berada di ruang tamu menunggu seseorang. Jason membawa seseorang yang bermama Tio itu.
"Bos, ini orangnya" ucap Jason, asisten Sehun yang baru.
"Baik, bawa dia ke ruangan."
Sehun pergi dan Jason segera menariknya ke ruangan yang di maksud Sehun.
Sebelum Sehun membunuhnya, dia memiliki sebuah ide yang lebih bagus. Sehun lebih senang menyiksa orang dari pada membunuhnya langsung. Itulah dia.
"Kamu masih ingin hidup dulu atau kamu ingin langsung ingin berpindah alam?" Tanya sehun.
"APA MAUMU SIALAN!!!" Dia berteriak. Sehun ingin menghabisinya, namun Sehun memiliki rencana yang lebih baik.
"Baiklah, di sini kamu bisa melihat, ada anakmu, di ruangan itu." Sehun memperlihatkan video itu kepadanya.
"Jika kamu tidak bisa bekerjasama, mungkin ini bisa merubah pikiranmu?"
Sehun bukan mengancamnya tapi dia memaksa Sehun melakukannya.
"Dia bukan anakku." Ucapnya.
"Yakin? Baiklah jika begitu, kamu tidak akan keberatan jika aku memotong-motong nya kan."
Sehun melanjutkan memperlihatkan video itu kepada nya. Video anak itu sedang di ikat dan di potong-potong. Dimulai dari memotong kaki anak itu. Terdengar suara jeritan anak itu.
Suara jeritan terdengar seperti nyanyian merdu bagi Sehun.
Tio tidak melihat video itu, hingga akhirnya sehun memberikan kode kepada jason agar Tio melihatnya.
"HENTIKAN!!! APA MAU MU?" Bentak Tio
"Kamu bisa memberi tahu aku siapa yang membayarmu dan aku akan membebaskan mu." ucap Sehun. Tio tidak menjawab Sehun melainkan bertanya balik. "Bagaimana dengan anak itu?" tanya Tio.
"Anak siapakah itu?" tanya Sehun.
"Baiklah itu anakku, kamu puas sekarang? Dan kamu sudah tau siapa yang menyuruhku." Ucapnya.
"Iya memang, tapi aku ingin nama itu keluar dari mulut mu sendiri." balas Sehun. Rencana Sehun sudah pasti berbelit-belit dan sadis. Alasannya karena di menyukainya dan dia tidak ingin musuhnya cepat mengetahui motif nya.
"Sebutkan namanya."
"Kris Wu."
"Baiklah, terima kasih, dan selamat menikmati kebebasanmu, kamu tidak akan merasakan apa-apa lagi setelah ini, walaupun sebentar lagi kamu akan merasakannya dulu."
Sehun keluar dan membiarkan anak buahnya menghabisi Tio dan juga membuang jasad anaknya. Mereka sudah sering membuang mayat di dalam hutan agar perbuatan mereka tidak tertangkap.
Sehun pun tidak pernah berpikir bahwa dia melakukan hal yang sangat lah kejam. Yang dia sadari hanya, bermain dengan cara tersebut menyenangkan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Husband ✔️
Fanfiction[COMPLETE] R18+ Seorang CEO tampan - Oh Sehun - yang terkenal dengan kepribadian nya yang dingin dan tegas, semua orang melihatnya seperti manusia yang terlahir dengan sangat sempurna. Namun tidak bagi Irene, Sehun memiliki sisi yang menyeramkan ya...