Hari sudah berganti menjadi malam, Irene sudah berada di bandara dengan Felly dan Derrick. Irene sengaja tidak memberi tahu Sehun dulu dan ingin menjadi kan ini kejutan untuk Sehun.
Mereka sebentar lagi akan masuk ke pesawat. Irene juga sudah tidak sabar ingin kembali bertemu dengan Sehun lagi. Mereka sudah tidak bertemu sekitar 2 minggu.
"Irene, ayo." Ucap Felly. Irene melihat kalau ini sudah saat nya mereka masuk ke pesawat. Koper Irene sudah di masukkan ke bagasi pesawat dan Irene hanys membawa sebuah tas kecil yang berisi dompet, tiket dan ponselnya saja.
Irene masuk ke pesawat dan mencari tempat duduk nya, Irene duduk di pinggir dekat jendela, ya walaupun ini sudah malam, jadi Felly duduk di antara Irene dengan Derrick. Sebenarnya itu bukan kemauan Irene dia duduk di dalam, tapi Felly tidak membiarkan Irene duduk di tengah ataupun di pinggir. Alasan pertamanya, Felly mau Irene bisa melihat pemandangan awan yang kedua adalah Felly tidak mau Derrick terus berdekatan dengan Irene kalau bukan hal darurat atau hal penting.
Irene bisa memakluminya, mereka sudah berstatus suami istri jadi ya mereka pasti sudah benar-benar saling sayang dan tidak ingin ada orang ketiga yang menghancurkan hubungan mereka jadi lebih baik mereka menjaga hubungan itu dengan baik dan tidak membiarkan siapa pun masuk dan mengacaukan semuanya. Termasuk Irene.
"Irene, jika kamu lelah tidur dulu saja, perjalanan nya cukup panjang." Ucap Felly, Irene tersenyum dan mengangguk. Jangan pikir Irene berada di kursi biasa, Irene, Felly dan Derrick selalu duduk di bagian VIP selama mereka pergi dengan uang Sehun Jadi jaraknya pun tidak berdempet-dempetan. Irene bisa tidur dengan kaki lurus ke depan karena kursinya bisa di uban menjadi tempat tidur juga.
Sebenarnya Sehun memiliki pesawat pribadi, tapi Irene bilang kepada Sehun kalau rasanya tidak akan enak jika hanya pergi bertiga dalam satu pesawat. Akhir nya Sehun mengalah dan membiarkan Irene naik pesawat biasa dengan syarat Irene harus naik yang kelas VIP.
Irene tertidur dengan sangat lelap di sana, Derrick sendiri sedang bermesraan dengan Felly di dalam pesawat. Huh. Dasar bucin. Untung saja Irene sedang tertidur jadi Irene tidak perlu melihat kemesraan pasangan itu.
Saat Irene terbangun, pesawat mereka sudah hampir mendarat.
"Kamu bangun di waktu yang sangat tepat." Ucap Felly.
"Benarkah? Kita sudah hampir sampai?" Tanya Irene yang masih mengumpulkan kesadarannya.
"Ya, bangunlah." Irene melihat Felly yang sudah siap. sedangkan diri nya masih baru saja bangun tidur. Irene langsung mengambil tasnya dan bersiap-siap turun.
Pesawat pun mendarat dengan sangat mulus. Mereka keluar dari pesawat dan menuju pengambilan koper. Setelah mendapatkan koper mereka, Derrick langsung mengambil mobil dan menjemput Irene dan Felly.
Irene sangat senang karena akhirnya bisa kembali ke sini. Irene masuk ke dalam mobil dengan Felly sedangkan Derrick keluar lagi untuk memasukkan koper mereka ke belakang mobil. Hidup Derrick memang sangat tidak mudah. Tapi dia hanya bisa melakukannya jika dia masih ingin hidup. Jika Derrick tidak melakukannya, Sehun akan memotong gaji nya, dan jika itu terjadi, ayah Felly akan membunuh Derrick di tempat jika Felly sampai hidup susah karena Derrick. Intinya Derrick tidak akan di bunuh oleh Sehun karena sebelum Sehun membunuhnya, Derrick pasti sudah akan hilang di tangan ayah mertuanya. Hidup memang berat, tapi tetap harus di jalani.
Dari bandara ke rumah Sehun tidak begitu jauh, jadi tidak memerlukan waktu lama untuk sampai. Irene melihat jam, ini sudah pukul 8 malam, Irene sedang memikirkan bagaimana ekspresi Sehun saat melihat Irene yang sudah pulang tiba-tiba sebagai kejutan untuk Sehun dari Irene.
Irene membayangkan wajah Sehun membuatnya tersenyum tipis sambil melihat ke luar kaca mobil yang sudah gelap. Di luar juga sedikit gerimis.
Tanpa Irene sadari, Mereka sudah masuk ke kawasan rumah Sehun. Irene langsung berlari keluar ketika mobil nya sudah berhenti tepat di depan pintu rumah Sehun. Irene berlari masuk ke dalam rumahnya dan mencari keberadaan Sehun.
Sehun tidak ada di ruang makan, tidak ada di ruang kerjanya juga. Irene mencoba ke kamar Sehun juga tidak menemukan dia di sana. "Ke mana Sehun?" Gumam Irene.
Irene berpikir apa Sehun masih bekerja di kantornya? Mungkin saja Sehun lembur di kantornya. Sehun masuk ke kamar Irene sendiri. Tapi aneh nya, Dia seperti mendengar suara Sehun. Irene diam dan berusaha mencari Sehun dengan mendengar dari mana suara itu berasal. Dan itu ternyata membawa Irene ke sebuah kamar. Irene tidak yakin apa dia harus membukanya atau tidak. Tapi Irene seperti mendengar ada suara cewek juga di dalam sana.
Irene membuka pintu itu dan melihat Sehun sedang bersama dengan seorang perempuan yang ada di foto itu. Perempuan itu berada di bawah tubuh Sehun, keduanya berada di atas ranjang. Itu berhasil membuat seluruh kebahagiaan Irene hilang dan di gantikan dengan rasa sakit melihat Sehun dengan perempuan lain.
Sehun baru menyadari keberadaan Irene di sana. Sehun benar-benar tidak tahu Irene akan pulang secepat ini. Irene tidak membuka mulutnya lagi. Semua yang dia lihat sudah sesuai dengan apa yang dia pikirkan sebelumnya. Sehun berusaha mengejar Irene dan memanggil Irene berkali-kali, tapi Irene terus berlari keluar rumah Sehun. Irene tidak peduli ke mana tujuannya, yang penting dia tidak perlu melihat Sehun dengan perempuan itu lagi.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Husband ✔️
Fanfiction[COMPLETE] R18+ Seorang CEO tampan - Oh Sehun - yang terkenal dengan kepribadian nya yang dingin dan tegas, semua orang melihatnya seperti manusia yang terlahir dengan sangat sempurna. Namun tidak bagi Irene, Sehun memiliki sisi yang menyeramkan ya...