"Jadi tugas mu di sini hanya untuk menemani ku, dan apa kamu lupa, sebentar lagi kita akan menikah, Aku harap kamu tidak berbuat yang aneh-aneh di dekat ku mau pun tidak." Lanjut Sehun. Lagi-lagi Sehun membahas tentang pernikahan nya dengan Irene. Irene sama sekali tidak menginginkan itu.
"Aku akan kembali ke kamar dulu." Ucap Irene.
"Siapa yang menyuruh mu pergi?" Tanya Sehun. Irene melihat ke arah Sehun dan langsung mendapatkan tatapan menyeramkan dan hawa yang sangat tidak enak.
"Kenapa kamu selalu seperti ini? Aku tidak tahu dengan mu Sehun, berhenti melakukan itu." Irene melanjutkan langkah nya menuju kamar nya sendiri. Sehun yang awal nya sedikit merasa tenang kembali lagi dengan emosi nya yang tidak stabil.
Siapa pun yang memancing emosi Sehun, orang lain bisa jadi terkena imbas nya juga. Sehun biasanya akan meluapkan emosi nya kepada siapa pun yang dia temui. Sehun pun ingat, dia memiliki mainan nya di belakang. Seharusnya itu bisa membantu Sehun untuk meluapkan emosi nya di sana. Sehun baru saja memikirkannya itu sudah membuat Sehun senang.
Sehun kembali ke halaman belakang dan masuk ke ruangan itu. Sebenarnya sana banyak alat-alat yang di gunakan Sehun untuk menyiksa korban nya, dan itu bukanlah senjata tajam, melainkan itu barang-barang tumpul yang biasa akan membunuh korbannya secara perlahan. Itu tidak akan langsung membunuhnya tapi hanya bisa memberikan rasa sakit yang tidak wajar kepada para korbannya.
Dan ini pertama kali nya Sehun bermain dengan seorang gadis. Sehun pikir dia masih sekitar 14 - 15 tahun.
"Halo, bagaimana tidur mu?" Tanya Sehun. Perempuan itu melihat ke arah Sehun.
"Lumayan baik, bagaimana dengan mu?" Tanya nya balik. Sehun kali ini mendapatkan pemandangan tidak biasa. Perempuan itu tidak terlihat lemas ataupun sakit walaupun ikatan itu sangat kencang. Lalu ruangan ini sangat minim udara, kenapa dia tidak sesak di sini? Apa lagi dia belum makan.
Sehun tidak menjawab pertanyaan nya. Sehun hanya mengambil penutup mata dan menutup mata perempuan itu. Dia sama sekali tidak tahu apa yang akan terjadi. Tapi Sehun senang karena setidaknya dia tidak banyak memberontak.
Awalnya Sehun pikir perempuan itu akan lemas dan tidak bisa melawannya, tapi pada kenyataan nya, dia sama sekali tidak seperit yang Sehun pikir akan terjadi. Jadi Sehun menyiapkan obat bius. Obat itu tidak membius total tapi hanya membuat nya lumpuh sementara.
"Aku ingin menanyakan beberapa hal, apa boleh?" Tanya perempuan itu. Sehun hanya mendengarkan sambil mengerjakan sesuatu yang tidak bisa di lihat oleh perempuan itu.
"Aku anggap diam mu sebagai jawaban boleh, apa isi dari toples-toples di atas sana?" Tanyanya. Sehun melihat ke sekeliling nya.
"Lebih baik kamu tidak mengetahui nya." Jawab Sehun.
"Semalaman aku melihatnya tapi aku tidak bisa mengetahui isi nya, aku sedikit penasaran dengan itu." Ucap nya lagi. Sehun sebenarnya cukup bingung, kenapa dia terus saja bertanya hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan dirinya dan keselamatannya sendiri. Padalah dia sendiri akan di bunuh dengan sadis sebentar lagi oleh Sehun.
Sehun mengambil besi yang sudah dia panaskan dan itu hanya untuk permulaan saja. Perempuan itu tidak bisa menggerakkan tubuhnya tapi masih bisa merasakan apa pun yang di lakukan Sehun kepadanya.
Sehun tersenyum mengerikan kepada perempuan itu. Sehun sebentar lagi pasti akan mendengar suara teriakkan dari perempuan itu. Sehun mendekatkan besi itu ke salah satu kaki perempuan itu.
CHSSSS!!!! / "ARGGGG..."
Suara terbakar itu terdengar ketika besi panas itu mengenai kulit nya. Sehun bisa melihat asap-asap tipis berbarengan dengan suara ringisan perempuan itu. Sehun menarik keluar besi itu dari kaki nya. Ada yang aneh di sana. Tidak ada darah yang keluar sama sekali. Itu sangat membuat Sehun bingung. Di tambah lagi dengan api yang keluar dari kaki nya. Dia terus saja meringis kesakitan. Tapi dengan suara yang aneh. Sehun akhirnya memadamkan api itu dan berusaha membuka semuanya. Sehun baru sadar. Perempuan di depannya ini bukanlah manusia, dia adalah sebuah robot inteligen yang memiliki kepintaran seperti manusia. Robot ini sudah sama persis seperti manusia, hanya saja dia tidak bisa merasakan rasa sakit. Namun kenapa dia tadi meringis kesakitan?
Sekarang yang ada di kepala Sehun adalah pertanyaan baru tentang perempuan di depannya ini. Jika dia bukan manusia, seharusnya dia memiliki pemilik sah nya. Jika dia melihat semuanya, pasti identitas Sehun akan terbongkar jika robot ini sampai keluar dari rumah Sehun.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Husband ✔️
Fanfiction[COMPLETE] R18+ Seorang CEO tampan - Oh Sehun - yang terkenal dengan kepribadian nya yang dingin dan tegas, semua orang melihatnya seperti manusia yang terlahir dengan sangat sempurna. Namun tidak bagi Irene, Sehun memiliki sisi yang menyeramkan ya...