Part 50

3.1K 186 15
                                    

"Ayah menyayangi mu."

"Maaf kan ayah tidak bisa menemani masa-masa remaja mu."

Sehun benar-benar merasa ini bukan diri nya. Sehun menutup laptop nya dan melihat ke arah Leva. Sehun bangun dari tempat nya dan berjalan ke arah Leva. "Ini adalah jantung ibu?" Sehun memegang bagian dada Leva. Tidak ada detakan lagi. Apa selama ini Sehun tidak menyadari sesuatu yang benar-benar terlihat dengan jelas.

"Tidak Sehun, itu sudah berlalu, sekarang kamu harus melanjutkan kehidupan mu sendiri, tidak ada yang mengekang mu lagi sekarang, tidak ada yang akan mengusik kehidupan mu lagi. Kenapa kamu harus mengurus hal yang tidak penting seperti ini." batin Sehun.

"Tidak penting? Kehidupan mu itu tidak penting? Lalu apa yang penting?"

Sehun merasa seperti diri nya tidak selaras. Otak nya mengatakan kalau itu tidak penting, tapi hati nya mengatakan kalau Sehun layak mendapatkan kehidupan bahagia seperti yang lainnya.

Sehun menutupi seluruh tubuh Leva dengan kain dan membawa nya ke sebuah kamar kosong dan meletakannya di sana lalu dia kembali ke ruang kerjanya. Sehun kembali membuka laptop nya. Ada pesan yang baru saja masuk ke laptop nya. Sehun membuka nya dan itu adalah data-data dan foto-foto saat Sehun masih kecil bersama kedua orang tua nya.

"Kenapa ini bisa baru masuk sekarang?" Gumam Sehun. Menurut nya itu cukup aneh.

Sehun membuka satu per satu foto itu. Sehun tidak tahu pernah memiliki foto-foto itu. Sehun memang anak tunggal, dia selalu menderita sejak kecil dan tidak pernah merasakan kebahagiaan. Itu lah sebab nya Sehun menjadi seperti sekarang. Yang Sehun sudah tanamkan di dalam pikirannya, Semua orang bahagia saat menyakiti Sehun, artinya Sehun juga akan bahagia ketika menyakiti orang lain.

Itu bukan sepenuhnya salah Sehun. Itu adalah pengalaman semasa hidup dia. Dengan jabatan dan semua yang dia miliki saat ini saja sudah sangat luar biasa untuk Sehun. Sehun berhenti di sebuah foto. Itu adalah foto keluarga pertama terakhirnya, Sehun melihat tanggal nya. tanggal 1 bulan 1 tahun 2003. Sehun tahu dari mana asal kode itu berasal. Itu adalah foto pertama dan terakhir keluarganya.

Di sana terlihat Sehun masih sangat kecil, mungkin 4 atau 5 tahun. Sehun terus memandangi foto-foto itu. Sehun memindahkan semuanya ke drive nya agar tidak hilang. Walaupun Sehun tidak punya hati, dia tetap akan menyimpan kenangan kelam nya.

Sehun berhenti dan mengusap seluruh wajahnya.

"Ya Tuhan, kenapa engkau memberiku hidup seperti ini? Apa aku memiliki kesalahan di masa lalu sehingga engkau memberi ku cobaan yang begitu berat? Lalu bagaimana aku bisa hidup? Tubuhku hidup, tapi jiwa ku seperti mati. Aku tidak bisa hidup bahagia. Aku tidak tahu apa itu bahagia, apa kebahagiaan itu benar-benar ada? Jika ada, tolong berikan aku satu kebahagiaan di hidup ku. Membunuh tidak membuat ku bahagia, itu hanya memberiku kepuasan membalas dendam ku dengan melemparnya kepada orang lain. Tapi apa aku akan selama nya seperti ini? Kehilangan keluarga ku, orang tua ku, teman ku. Aku tidak bisa mempercayai siapa pun lagi sekarang." Ucap Sehun.

Sehun melihat ke folder itu lagi. Itu adalah folder yang Sehun tidak ingin melihat nya tapi dia melihatnya. Sehun kembali menatap ke layar laptopnya. Dia melanjutkan foto-foto itu. Hingga muncul lah sebuah foto sepucuk surat. Sehun memperjelas tulisannya. Dia seperti mengenal tulisan itu.

"Halo nak, kamu pasti sudah besar sekarang, maafkan ibu pernah berpikir untuk menjual mu, ibu tidak tahu di mana kamu berada, tapi ibu harap yang terbaik untuk kamu. Keputusan mu tepat nak, kamu tidak perlu kembali ke sini, cari lah tempat yang bisa kamu sebut untuk rumah mu sendiri. Ibu tahu ibu tidak layak menerima maaf dari mu, tapi ibu benar-benar minta maaf kepada mu Sehun, Ibu melahirkan mu ke dunia dan hanya membuat mu menderita, kamu layak hidup dengan baik. Ibu menulis surat ini agar kamu bisa membaca nya di masa yang akan datang. Kamu anak yang baik Sehun, kamu pintar dan tampan. Ibu menyayangi mu. Sekali lagi maafkan ibu ya nak. Ini akan menjadi surat terakhir ibu untuk mu, pesan ibu, terus lah jadi anak yang baik seperti yang ibu kenal. Ibu sayang Sehun. Selamat tinggal Sehun."

Sehun benar-benar kacau sekarang. Ini bukan diri nya. Sehun tidak rapuh. Selama ini dia baik-baik saja dengan semuanya. Kenapa kenangan itu muncul lagi dan malah membaut Sehun menjadi seperti ini. Hanya karena sebuah video dari ayahnya, beberapa foto masa lalu Sehun dan sebuah surat dari ibu nya.

Sehun menjambak rambutnya sendiri. Ini benar-benar bukan Sehun.

"Aku bukan anak baik bu, aku membunuh banyak orang. Aku membunuh semua orang bu." Ucap Sehun. Sehun meletakan kepalanya di atas meja. Dia benar-benar hancur. Ini pertama kali nya sejak dia kabur dari rumah nya.

TBC

My Psycho Husband ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang