Epilog : Honeymoon

5.9K 190 18
                                    

Haii Readerss.... Btw epilog ini mengandung unsur dewasa, jadi buat anak-anak di bawah umur, harap bijak ya, kalau belom umurnya jangan di baca. Kalau udah legal ya boleh-boleh aja. Author ga tahu ini terlalu vulgar atau enggak menurut kalian. Semoga aja kalian puas sama ff ini karena part ini adalah part terakhir. Annyeong Readersss..

~ Selamat membaca ~



Setelah perjalanan yang panjang, akhirnya Irene dan Sehun sampai di sana. Tidak banyak orang yang menginap di sana karena Sehun memesan banyak kamar di sekitarnya agar tidak ada orang yang menginap di dekat kamar nya. Sehun juga tidak membawa pengawal sama sekali. Sehun bilang dia ingin menikmati waktu bersama Irene, hanya berdua, jadi pengawal nya tidak perlu ikut, lagi pula Sehun dan Irene tidak akan lama di sana. Irene mengunci pintu kamar agar tidak sembarangan orang bisa masuk ke kamar mereka.

Sehun menarik koper mereka berdua ke dalam sebuah kamar. "Ini kamar kita?" Tanya Irene.

"Ya, Apa masih kurang besar?" Tanya Sehun. Irene langsung menatap Sehun. "Yang benar saja, ini mungkin bisa untuk menampung 10 orang Sehun." Ucap Irene kesal. Sehun malah membiarkan koper nya di tengah ruangan dan langsung berbaring di atas kasur yang lembut itu.

Irene menghela nafasnya dengan kasar dan menyusul Sehun di atas ranjang. Irene duduk di pinggir ranjang.

"Apa kita ke sini hanya untuk tiduran?" Tanya Irene.

"Tidak, tapi aku juga butuh istirahat." Ucap Sehun sambil menutup mata nya.

"Jangan tidur sekarang, ini sudah jam 6 sore, kamu tidak akan bisa tidur lagi nanti malam." Ucap Irene.

Sehun bangun dan mendorong tubuh Irene hingga berbaring di atas ranjang, lalu dia menindih tubuh Irene.

"Kalau begitu apa kita bisa melakukannya sekarang?" Tanya Sehun.

"Sehun, geser, tubuh mu berat tahu." Ucap Irene dengan nafas sesak. Sehun langsung bergeser. "Leva mau adik kan? Kita arus memberikannya." Ucap Sehun. Irene tahu ke mana arah percakapan ini.

"T-tapi aku belum siap." Ucap Irene grogi.

"Aku rasa kamu bukan belum siap, apa kamu takut?" Tanya Sehun. Irene mengangguk.

"Ini tidak akan sakit, percaya saya pada ku. Aku akan melakukannya dengan sangat perlahan." Bisik Sehun.

"Kita lakukan perlahan ya?" Tanya Sehun lagi. Tanpa ia duga, Irene mau melakukannya. Sehun tersenyum senang. Sebelum Sehun melakukannya bersama Irene. Sehun harus benar-benar memastikan kalau tidak ada orang yang bisa mengintip kegiatannya bersama Irene. "Kamu mau ke mana?" tanya Irene.

"Menutup jendela." Jawab Sehun. Dia tidak mau orang lain menikmati pemandangan itu dan Sehun juga tidak rela jika tubuh Irene di lihat oleh orang lain. Hanya dia yang boleh melihatnya.

Sehun kembali ke atas ranjang dan membuka seluruh pakaian Irene. Sehun mencium bibir Irene, melumat nya dan bermain-main dengan bibir Irene. Irene sedikit mendesah karena permainan Sehun.

"Mphhh..." Irene memukul-mukul lengan Sehun dan berusaha melepaskan diri nya dari Sehun sebentar. Irene mengambil posisi duduk.

"Kenapa?" Tanya Sehun.

"Ini tidak adil, kamu masih memakai pakaian mu." Ucap Irene malu. Sehun tertawa dan langsung membuka seluruh pakaiannya. Mata Irene langsung tertuju ke satu bagian. Dia menutup wajahnya. Sehun malah terkekeh melihat Irene seperti itu.

"Hei, kamu kenapa?" Tanya Sehun sambil menurunkan tangan Irene dari wajahnya.

"Itu tidak akan muat." Cicit Irene. Sehun rasanya ingin tertawa dengan sangat keras. "Dia bahkan belum bangun." Bisik Sehun. Itu membuat Irene semakin malu. Jangan pikir Irene tidak mengerti. Irene mengerti tapi dia tidak pernah mau memikirkannya atau membayangkannya. Tapi sekarang itu benar-benar ada di depan nya.

My Psycho Husband ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang