Part 12

4.8K 277 18
                                    

[Sehun POV]

Aku benar-benar tidak tahu apa yang salah dengan gadis itu. Kenapa dia sering sekali memancing emosi ku. Apa dia benar-benar sudah bosan hidup? Aku merasa seperti dia benar-benar ingin aku bunuh saat itu juga setiap kali aku dekat dengan dia.

Bagaimana aku bisa memikirkan untuk menikahi nya jika berada di dekat dia saja membuat ku hampir gila. Dia membicarakan tentang ingin bunuh diri? Dia sama sekali tidak tahu apa-apa tentang itu. Jika dia benar-benar melompat, di sekitar rumah ku itu adalah tanah, bukan beton. Jadi dia tidak akan bisa mati dengan cara melompat seperti itu. Jika dia mau mati kelaparan, butuh berapa lama untuk menunggu nya hingga mati? Yang benar saja.

Saat aku bilang ingin membantu nya dia menolak. Aku tidak tahu apa yang salah dengan dia. Jika dia lapar ya masak saja, kenapa harus repot? Jika dia pintar, aku bilang dia tidak boleh menyentuh bahan makanan di dapur, suruh saja pelayan untuk memasukkannya dan dia tinggal memakannya, apa yang susah?

Sekarang karena Irene sudah membangunkan singa yang lapar, aku akan mencari mangsa lagi sekarang. Dia membuat ku memikirkan tentang itu. Dia seharusnya tahu jangan pernah membahas sesuatu seperti itu jika dia masih ingin selamat.

Aku pergi ke belakang dan aku ingin melihat apa tangan kanan ku sudah menyiapkan mainan bagus untuk ku?

Aku membuka pintu ruangan rahasia di belakang rumah, kali ini Irene tidak boleh mengetahui tentang ini. Dia tidak bisa mengacaukan nya lagi di saat Aku sedang bersenang-senang.

"Bangun." Aku menendang orang itu tepat di perut nya.

"AKHH.." aku mendengar suara yang aneh, kenapa seperti suara perempuan? Aku membuka penutup kepala yang di pasangkan oleh anak buah ku setiap kali membawa mangsa ke sini, tujuannya agar mereka tidak tahu di mana mereka berada.

Aku melepas penutup kepala nya dan benar saja, dia perempuan. Tapi dia terlihat masih sangat muda.

"Siapa nama mu?" Tanya ku dengan nada biasa.

"Kamu siapa??" Tanya gadis itu ketakutan aku bisa melihatnya dengan sangat jelas.

"Aku yang bertanya lebih dulu." Balas ku.

Gadis itu menelan ludah nya, "Nama ku Leva, Sekarang kamu siapa?" Tanyanya.

"Kenapa kamu bisa ada di sini?" Tanya ku aku sama sekali tidak berniat menjawab pertanyaan nya tapi Aku hanya ingin tahu balasannya.

"Aku sedang berjalan setelah pulang sekolah, lalu ada seorang laki-laki menawari ku tumpangan, aku menolaknya lalu dia menutup hidung ku dan saat aku bangun aku sudah di sini." Ucap nya.

"Baiklah, kamu tahu apa yang akan terjadi?" Tanya ku. Aku benar-benar tidak tahan aku ingin bermain dengan dia. Pasti sangat asyik. Aku tidak pernah bermain dengan seorang gadis kecil seperti ini.

Dia menggelengkan kepalanya, aku tahu dia masih sangat polos dan lugu. Entah kenapa itu semakin membuatku bersemangat.

"Kalau begitu, mau aku tunjukkan apa yang akan terjadi?" Tanyaku. Dia melihat ku dengan tatapan kosong. Aku memegang lengannya dan sedikit meremasnya.

"Apa kamu ingin sesuatu?" Tanya ku. Dia melihat ke sekeliling nya. Di sini memang tidak akan ada jalan untuk kabur, seperti kamar ku saja, itu tidak bisa menjadi cela untuk Irene kabur. Rumah ini memang sudah aku buat khusus untuk hal-hal seperti ini. Jadi ini akan semakin menyenangkan. Dia hanya diam, aku tidak tahu apa dia sedang memiliki rencana untuk kabur atau rencana untuk apa, tapi apa dia tidak lapar? Dia belum makan mungkin sejak pagi. atau mungkin terakhir dia makan siang jadi mungkin dia masih tidak lapar.

"Apa kamu bisa membantu ku keluar?" Tanyanya. Aku ingin sekali tertawa mendengar pertanyaannya.

"Bagaimana jika aku bilang tidak bisa?" Aku membalasnya dengan pertanyaan lagi.

"Ya aku akan terus mencobanya sampai kamu berubah pikiran." Jawabnya dengan percaya diri. Aku pikir jika aku bermain dengan nya sekarang, mungkin tenaga nya masih ada untuk berteriak dan terus melawan. Itu akan membuat ku kesusahan karena dia masih muda. Aku pikir akan lebih seru bermain dengan nya besok saja. Aku bisa lebih menyiksa nya dengan keadaan dia lemas kan.

Aku langsung keluar dan mengunci pintu itu. Aku sengaja tidak membuka ikatan tangan dan kaki nya, dia bisa saja kabur dari sana jika memang dia memiliki banyak ide untuk menerobos keluar. Aku tidak akan mengambil risiko itu. Lebih baik aku cari aman sebelum mainan baru ku kabur dari ku.

Aku baru ingat, berbicara tentang makan, bukankah tadi Irene bilang dia lapar? Tapi kenapa aku harus peduli selama itu bukan aku yang kelaparan. Biarkan saja.

Aku kembali ke kamar dan melihat Irene yang sudah tertidur lelap di atas kasur ku. Aku rasa tertidur bersama dia akan terasa aneh. Lebih baik aku memindahkannya ke kamar nya.

Saat aku ingin mengangkat nya, dia malah terbangun.

"Sehun? Maaf, aku tertidur di sini. Aku akan kembali ke kamar ku." Ucap nya. Dia berdiri dan berjalan keluar kamar ku. Setidaknya aku tidak perlu repot-repot menggendong nya ke kamar nya.

[Sehun POV END]





TBC

My Psycho Husband ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang