Part 71

2.7K 165 8
                                    

"Seulgi, apa benar suami mu adalah ketua mafia?" Tanya Irene.

"Sehun memberitahu mu itu?" Tanya Seulgi dengan tatapan tidak percaya. Irene mengangguk.

"Sehun, Kai pasti akan membunuh mu." Ucap Seulgi.

"Jangan beritahu dia," Ucap Sehun.

"Terserah kamu saja." Gumam Seulgi. "Apa robot itu masih mau di perbaiki?" Tanya Seulgi.

"Kamu bawa saja, aku akan mengambil nya ke tempat mu nanti. Kabari saja jika sudah selesai." Ucap Sehun.

Seulgi masuk ke kamar itu dan membawa Lefa keluar. Sehun baru melepaskan ikatan di tangan Irene.

"Sudah kan?" Tanya Sehun. Irene mengangguk.

"Dia benar-benar sepupu mu? Cara bicara kalian sedikit mirip, seperti nya itu logat keluarga." Ucap Irene.

"Itu di turunkan dari kakek ku, entah kenapa semua nya berbicara seperti itu." Balas Sehun.

"Baiklah kalau begitu," Gumam Irene. Dia tidak bisa cemburu jika mereka memiliki hubungan darah. Sehun menoel hidung Irene. "Ayo kita ke kamar." Ucap nya. Irene hanya mengangguk.

DI luar masih hujan dengan sangat lebat. Seperti nya hujan tidak akan berhenti dalam waktu sebentar. Sehun mengajak Irene masuk ke dalam kamarnya.

*****

"Jadi bagaimana?" Tanya Sehun. Irene sekarang berada di bawah selimut bersama Sehun yang sedang memeluknya.

"Bagaimana apa nya?" tanya Irene. Sehun mengelus wajah Irene dengan lembut dan menyingkirkan rambut-rambut Irene yang menutupi wajahnya.

"Jawaban mu." Jawab Sehun..

Irene sedikit menaikkan tubuhnya dan menopang kepalanya dengan salah satu tangannya. "Tentang lamaran mu?" tanya Irene. Sehun mengangguk.

"Menurut mu bagaimana?" Tanya Irene. Sehun menaikan kedua bahunya.

"Aku masih membenci mu karena kamu dekat-dekat dengan perempuan lain, tapi aku juga merindukan mu." Ucap Irene. Irene masuk ke pelukan Sehun.

"Dia sepupu ku, apa kamu ceburu dengan sepupu ku?" Tanya Sehun sambil menoel hidung Irene dengan hidung Sehun.

"Ya aku cemburu." Jawab Irene sambil memeluk erat Sehun.

"Seperti nya kamu sangat merindukan ku." Ucap Sehun, Sehun membalas pelukan Irene.

"Jadi kapan kita bisa melangsungkannya?" Tanya Irene.

"Apa?" Tanya Sehun.

"Pernikahannya, kan sudah aku bilang," Ucap Irene lagi. Sehun masih tidak percaya, Irene benar-benar mau menikah dengan orang kejam seperti Sehun.

"Kenapa?" Tanya Irene. Irene melihat wajah tidak yakin Sehun.

"Aku masih tidak percaya kamu mau menikah dengan ku." Ucap Sehun.

"Aku juga tidak percaya aku bisa jatuh cinta kepada orang seperti diri mu." Balas Irene, Irene mengelamkan kepalanya di dada Sehun sambil menghirup aroma tubuh Sehun yang dia rindukan.

"Kalau begitu, besok kamu mau ke mana?" Tanya Sehun. Irene mengangkat bahu nya. "Entah lah, ke mana saja boleh, asal kan aku bersama mu." Jawab Irene. Sehun benar-benar beruntung bertemu dengan Irene. Walaupun Sehun sudah benar-benar kejam kepada Irene, Sehun sudah pernah menyiksa Irene dengan kurungan anjing, menyuntik Irene dengan obat yang asing, bahkan Sehun pernah berniat membunuh Irene dengan cara yang cukup kejam. Tapi semua itu tidak membuat Irene pergi dari Sehun.

Sehun mungkin tahu, Irene benar-benar ada untuk Sehun walaupun dengan semua yang pernah Sehun lakukan kepada Irene.

"Tidur lah, kamu pasti lelah." Sehun mengelus rambut Irene dengan lembut dan mencium wangi shampoo yang di gunakan Irene. Sehun juga menyukai wangi nya. Irene tertidur di dekapan Sehun dengan sangat tenang. Sehun memeluk Irene dengan cukup erat tapi tidak membaut Irene sesak. Sehun terus memandangi Irene saat Irene sudah mulai tertidur.

"Kamu cantik, dan aku mencintai mu." Bisik Sehun, sudut bibir Irene terlihat sedikit terangkat membentuk senyuman tipis yang tulus tapi mungkin Sehun tidak bisa melihatnya. Sehun mencium pucuk kepala Irene dengan lembut dan ikut tertidur di samping Irene.

*****

Irene bangun lebih dulu dan memandangi wajah Sehun. Irene ingin sekali mencium bibir manis Sehun lagi. Tapi dia sadar dia tidak boleh melakukan itu.

Chupp...

"Selamat pagi. Menikmati pemandangan indah pagi ini?" Ucap Sehun setelah mengecup bibir Irene secara cepat. Irene masih mematung, dari tadi dia memikirkannya dan saat Sehun bangun dia langsung mengecup Irene tanpa berpikir.

"Jangan memikirkannya, lain kali lakukan saja." Ucap Sehun. Irene hanya diam di tempatnya.

"Kamu pernah melakukannya lebih dulu kepada ku, bibir ku ini sudah tidak perawan karena mu, jadi sekarang aku juga bisa melakukannya kepada mu." Ucap Sehun. Irene tersenyum mengingat kejadian itu.

"Baiklah, kita adil sekarang." Balas Irene. Sehun tersenyum.

"Kamu sudah mau bangun?" Tanya Sehun.

"Ya, aku akan membuat sarapan." Jawab Irene. Baru saja Irene akan bangun dari ranjang, Sehun langsung menarik tangan Irene.

"Temani aku di sini, ada banyak orang yang bisa melakukan itu, tapi hanya kamu yang bisa mengerjakan perkerjaan ini." Ucap Sehun. Irene menatap Sehun dan kembali tengkurap di atas ranjang. "Pekerjaan apa?" Tanya Irene.

"Ini." Sehun menarik Irene dan berbaring di sebelahnya lalu memeluk Irene agar tetap bersama Sehun.

"Hanya kamu yang boleh melakukan pekerjaan ini," Ucap Sehun. Irene tersenyum dan membalas pelukan Sehun. "Baiklah, aku akan merasa sangat terhormat dengan pekerjaan ini." Jawab Irene. Sehun tertawa mendengar jawaban Irene.

TBC

My Psycho Husband ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang