[Sehun POV]
"Seulgi, ke tempat ku sekarang." Ucap ku dari balik ponsel ku. Seulgi tentu saja bertanya, kenapa dia harus datang malam-malam seperti ini. Aku menjelaskan kalau aku membutuhkan jasanya untuk memperbaiki sesuatu. Akhirnya Seulgi pun datang ke sini.
Aku langsung mengajak nya ke ruangan aku menyimpan Lefa, jangan pikir aku menaruh Lefa di gudang, tentu saja tidak.
"Apa ini perbuatan mu?" Tanya Seulgi.
"Ya, aku tidak sengaja" Jawab ku, Aku tidak mungkin menceritakan semua nya secara rinci kepada Seulgi, aku merusak robot bukan membunuh orang.
"Baiklah, apa kamu punya alat-alat nya?" Tanya Seulgi. Aku keluar untuk mengambil nya. Aku melihat ke arah jam, ini baru pukul delapan malam, mungkin Irene sedang makan malam di sana. Atau dia seharusnya sudah makan malam karena waktu di sana lebih cepat dari di sini.
Aku kembali dan memberikan alat-alat untuk memperbaiki Lefa kepada Seulgi, alasan aku tidak menyuruh anak buah ku lagi karena aku tidak yakin mereka bisa memperbaikinya jika menghapus ingatan Lefa saja mereka tidak becus.
Seulgi benar-benar mengerjakannya dengan sangat baik, dia tidak banyak berbicara seperti di bar, mungkin karena dia akan banyak berbicara di tempat yang pas.
"Sehun, tolong bantu aku pegang ini." Aku membantu nya memegang bagian tangannya agar Seulgi bisa lebih mudah melepas baut nya. Saat Seulgi ingin berdiri, dia mungkin lupa aku di atas nya, Bisa-bisa nya dia terkejut dan terjauh ke ranjang, tapi yang lebih menyebalkan adalah Seulgi jatuh mengajak ku, dia menarik pundak ku dan aku jatuh di atasnya.
Ckelkkk..
Aku melihat siapa itu, kenapa ada orang yang berani membuka pintu tanpa mengetuk dulu. Apa dia sudah bosan hidup?
Irene?
Bagaimana dia ada di sini.
Sial.
Dia pasti akan berpikir aku melakukan hal yang aneh-aneh dengan Seulgi. Dia akan salah paham. Kenapa ini sangat tidak pas. Semuanya berantakan. Aku mengejarnya tapi dia berlari semakin cepat dan dia tidak mendengar perkataan ku. Dia pasti sangat kecewa dan marah.
Irene berlari ke luar, di luar hujan cukup deras. Irene berlari menerobos hujan begitu saja. Aku tidak boleh gegabah dan ikut keluar, kita berdua bisa sakit. Setidaknya aku harus membawa payung dulu.
[ Sehun POV END]
Irene berlari tanpa tujuan di tengah-tengah hujan yang sangat lebat. Dia tidak bisa berpikir lagi. Bagaimana Sehun bisa bersenang-senang dengan perempuan lain dan memaksanya untuk pergi jauh dari nya. Hujan benar-benar seakan-akan menutupi kesedihan Irene dengan menurunkan hujan. Irene berhenti berlari di dekat halte bus dan duduk di sana. Setidaknya Irene sekarang bisa berteduh sebentar walaupun rasanya tetap saja dingin. Irene tidak tahu daerah sini, ini mungkin sudah terlalu jauh dari rumah Sehun. Irene memeluk diri nya sendiri di tengah hujan yang sangat lebat dan angin yang cukup kencang membuat Irene lebih menggigil lagi.
Sedangkan Sehun dia benar-benar tidak tahu harus mencari Irene dari mana. Dia juga sudah menyuruh lebih dari 10 anak buah nya untuk berpencar mencari Irene. Sehun juga ikut mencari Irene kali ini, dia tidak ingin mengandalkan anak buahnya saja.
Sehun tidak yakin Irene bisa berlari hingga tempat nya sekarang dia berdiri, Ini sudah lumayan jauh dari rumahnya, Tapi semua anak buah Sehun juga belum ada yang berhasil menemukan Irene. Mereka semua menggunakan mobil Sehun sedangkan Sehun sendiri malah berlari di tengah-tengah hujan. Apa yang salah dengan Sehun. Mungkin dia sudah tergila-gila oleh Irene sampai kehilangan akal sehat nya juga.
"Siapa yang duduk di halte malam-malam begini di tengah hujan." Gumam Sehun saat melihat seseorang duduk di halte bus. Tapi Sehun seperti merasa dia tidak asing.
Sehun berjalan mendekatinya. Dia menarik nafas dan berusaha sabar. Sehun mendekat dan berdiri tepat di depannya.
"Kenapa kamu lari?" Tanya Sehun.
"Pergilah, aku tidak ingin melihat mu." Balas Irene.
"Aku tidak mau pergi kecuali kamu mau ikut aku pulang." Balas Sehun. Irene berdiri dan ingin segera pergi dari sana.
"Dengar dulu penjelasan aku, baru kamu boleh marah." Sehun menahan tangan Irene.
"Aku sudah melihat nya, itu bukan satu-satu nya bukti, dan foto yang ada di jaket mu, kamu terlihat senang bersama nya, lalu kenapa kamu membutuhkan aku?" Tanya Irene.
"Karena aku tidak bisa bersama dia." Jawab Sehun.
"Kenapa tidak bisa? Bukankah kamu bisa memiliki nya dengan mudah?" Irene sempat berubah pikiran setelah melihat Sehun dengan perempuan lain, berduaan di satu kamar dan dengan posisi seperti itu.
"Dia itu sepupu ku, kami masih memiliki hubungan darah, jadi aku harus mengenal kan mu pada sepupu ku satu-satu nya." Ucap Sehun.
"Sepupu?" Irene masih tidak yakin dia adalah sepupu Sehun.
"Ya, makanya ayo pulang dulu, aku akan menunjukkan sesuatu kepada mu." Ucap Sehun. Irene pun ikut dengan Sehun untuk mendengar penjelasan Sehun dulu. Jika menurut Irene tidak masuk akal ya, Irene tinggal pergi saja dari Sehun.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Husband ✔️
Fanfiction[COMPLETE] R18+ Seorang CEO tampan - Oh Sehun - yang terkenal dengan kepribadian nya yang dingin dan tegas, semua orang melihatnya seperti manusia yang terlahir dengan sangat sempurna. Namun tidak bagi Irene, Sehun memiliki sisi yang menyeramkan ya...