Part 60

2.7K 156 8
                                    

Irene sudah selesai dan masuk ke dalam mobil Sehun lagi.

"Kerja bagus Irene." Ucap Sehun. Irene berkeringat, Sehun tahu pasti Irene tadi berlari. Sehun memberikan beberapa lembar tissue kepada Irene.

"Lap keringat mu, Ucap Sehun. Irene mengambil tissue itu dan mengelap wajahnya.

"Ini minum dulu." Sehun mengambil botol minum di sebelahnya dan memberikannya kepada Irene.

Irene melihat botol minum itu. "Tenang saja, ini baru." Sehun berpikir mungkin Sehun sudah meminumnya.

"Baiklah." Irene mengambil botol minum itu. "Jangan berpikir aku tidak mau minum karena takut kamu sudah meminum nya dulu an, aku hanya ingin bernafas sebentar." Ucap Irene.

"Cuaca nya cukup terik hari ini, Minum dulu," Ucap Sehun. Irene langsung meminum nya.

"Kamu mau mampir?" Tanya Sehun. Irene menggeleng sambil menutup tutup botol itu.

"Tidak usah, langsung pulang saja, aku ingin membuat sesuatu." Ucap Irene. Sehun mengangguk saja, Sejak kemarin Irene sepertinya sedang ingin membuat sesuatu terus.

Sehun langsung menjalankan mobil nya kembali ke rumahnya. Sehun mulai merasa Irene tidak lagi malu-malu seperti pertama kali Irene berada di rumahnya. Sehun juga merasa Irene sedikit lebih dewasa dari awal mereka bertemu, saat itu Irene benar-benar terlihat seperti anak gadis yang baru masuk masa pubertas. Jadi benar-benar terlihat seperti anak kecil. Tapi sekarang, sifat nya sudah mulai lebih dewasa, walaupun keras kepala nya masih sama saja.

"Jadi, bagaimana?" Tanya Sehun.

"Ha?"

"Tempat nya, aku harus memesan tiket nya Irene, jangan mengundur waktu terus." Ucap Sehun.

"Aku masih tidak tahu," Balas Irene.

"Kalau begitu nanti temui aku di ruang kerja ku, kita coba cari di sana." Ucap Sehun. Irene mengangguk. "Baiklah." Jawab Irene.

****

Mereka sudah sampai kembali ke rumah Sehun sekarang, Irene dengan sangat senang langsung keluar dari mobil dan berlari ke dapur. Sehun sendiri sedang memarkirkan mobil nya di basement nya.

Irene masuk dan langsung mengeluarkan Ice cream yang dia beli kemarin. Lalu Irene mengambil roti nya dan membuka bungkus nya. Irene sedang sibuk dengan kegiatannya di sana, tanpa sadar ada seseorang yang mengawasi nya dari tadi.

Irene benar-benar fokus dengan rotinya, Sehun dari sana hanya melihat Irene yang sedang menaruh es krim itu di atas selembar roti nya.

"Apa yang ingin kamu buat dengan itu?" Tanya Sehun. Sehun sebenarnya cukup bingung dengan apa yang ingin Irene buat karena selama ini Sehun akan memakan es krim dengan sebuah gelas atau pun cone biskuit.

"Duduk saja. dan kamu bisa mencobanya nanti." Ucap Irene sambil menunjuk ke kursi di depan Sehun. Sehun duduk dan memperhatikan Irene membuat sesuatu.

Irene menaruh Es krim itu dan menimpa nya dengan roti lain, lalu Irene menempelnya nya menjadi satu. Setelah itu dia membalur roti itu dengan telur dan menggunakan tepung roti. Sehun tidak tahu apa itu enak? Sehun membayangkan rasa yang aneh karena Irene menggorengnya.

"Apa gunakan Es krim di dalam sana? Itu akan meleleh." Ucap Sehun. Irene tidak membalasnya. Irene mengangkatnya lalu meniriskannya. Irene membuat 4 buah. Irene menata nya di sebuah piring.

"Coba lah, aku bisa membuatnya lagi jika kamu suka, masih banyak bahannya." Ucap Irene. Sehun mengambil satu dan menggigit nya.

"Bagaimana rasanya?" Tanya Irene. Sehun cukup bingung karena es krim itu tidak begitu meleleh. Sehun langsung memakan nya dengan cepat dan mengambil satu lagi. Irene tertawa karena terlihat dari wajah Sehun, dia menyukai nya.

"Kamu masih mau lagi?" Tanya Irene. Sehun mengangguk sambil mengambil potongan ketiga. Irene tertawa dengan sikap Sehun.

"Ini enak," Gumam Sehun. Irene menggelengkan kepala nya saat melihat Sehun seperti anak kecil, apa lagi es krim yang dia makan berantakan hingga ke pipi nya. Sebelum Irene membuat lagi, dia mengambil sebuah tissue dan membersihkan pipi Sehun yang terkena es krim.

"Aku tidak tahu kamu memiliki sikap seperti ini." Ucap Irene. Irene dengan berani mengecup pipi Sehun. Irene mengelus rambut Sehun dengan lembut. Ini pertama kali untuk Irene, dan rambut Sehun benar-benar lembut dan harum, Sehun pasti benar-benar mengurus nya dengan baik.

Sehun menatap Irene, Irene pikir mungkin Sehun tidak suka di perlakukan seperti itu. Irene langsung mengangkat tangannya. Tapi Sehun malah melakukan sebaliknya.

"Lanjutkan saja." Sehun menahan tangan Irene agar tetap di rambutnya. Irene terkekeh melihat Sehun seperti itu.

"Aku akan lanjut membuatnya, kamu mau lagi? Aku bahkan belum makan dan kamu sudah menghabiskan semua nya." Ucap Irene cemberut.

"Itu enak, dari mana kamu belajar?" Tanya Sehun.

"Aku suka mencoba seperti ini saat tidak ada pekerjaan di rumah dulu, tapi belakangan aku tidak memiliki uang untuk membeli bahan lagi, aneh nya kemarin tiba-tiba saja aku ingin membuatnya." Ucap Irene.

"Jika kamu ingin membeli apa, bilang saja, kita akan membeli nya bersama nanti." Ucap Sehun. Irene mengangguk dan membuat nya lagi. Kali ini karena Irene tahu Sehun menyukai nya, Irene membuatnya lebih banyak. Dan dalam sekejap pun semua nya habis di makan oleh Sehun. Irene hanya makan 2 dari sepuluh yang dia buat. Untung saja Irene sabar dengan Sehun. Lagi pula Irene sadar semua nya di beli dengan uang Sehun, dia tidak boleh banyak mengeluh.

TBC

My Psycho Husband ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang