Irene membawa 2 piring nasi goreng nya dan Sehun membawa 2 gelas smoothies pisang yang sudah Irene buat di dapur. Awalnya Irene ingin membuat jus, tapi karena ada cukup bahan untuk membaut smoothies, Irene tidak jadi membuat jus dan mengganti nya dengan smoothies saja. Lagi pula itu hampir mirip juga.
Irene meletakan piring nya bersebelahan dengan piring Sehun. Mereka duduk bersebelahan. "Selamat makan." Ucap Irene.
"Selamat makan juga." Balas Sehun. Mereka berdua memakan masakan Irene dan mencoba smoothies buatan Irene.
"Apa itu enak?" Tanya Irene saat Sehun mencoba smoothies buatannya.
Sehun mengangguk sambil meminum nya terus. "Enak." Ucap Sehun di sela-sela minum nya. Irene menggelengkan kepalanya. Sehun benar-benar terliat dan bersikap seperti anak kecil.
"Kalau begitu makan yang banyak, setelah itu kita akan pergi kan?" Tanya Irene.
Sehun baru ingat, dia sudah merencanakan sesuatu untuk Irene.
"Ya, ayo makan yang cepat, aku sudah tidak sabar ingin menunjukkannya kepada mu." Ucap Sehun.
"Tidak perlu terburu-buru seperti itu," Balas Irene. "Makan lah perlahan, jangan sampai tersedak Sehun." Ucap Irene. Sehun mengangguk dan memakannya dengan perahan.
Selesai makan, Irene dan Sehun langsung masuk ke kamar mereka. "Ayo mandi bersama." Ucap Sehun.
"Ha?" tanya Irene. Sehun berjalan ke belakang Irene dan memeluk perut Irene dari belakang.
"Ayo kita mandi bersama." bisik Sehun. Irene tidak bisa menolak. Sehun langsung membawa Irene masuk ke kamar mandi dan melepas seluruh pakaian Irene lalu melepas seluruh pakaian yang melekat di tubuhnya. . "Masuk lah ke dalam bathtub." Bisik Sehun di telinga Irene. Sehun memegang tangan Irene dan membantu nya masuk perlahan agar tidak terpeleset. Sehun ikut masuk di belakang nya dan duduk di dalam bathtub. Irene duduk di arah yang berlawanan dengan Sehun. Mereka jadi saling berhadapan. Sehun mengambil sabun dan menunang nya di dalam bathtub. Sehun melihat Irene memainkan busa-busa sabun saat mandi, jadi Sehun menuang nya lebih banyak.
"Bagaimana? Tidak buruk kan?" Tanya Sehun. Irene tersenyum sambil mengangguk dan membuat bubble dari sabun itu. Sehun tersenyum melihat Irene seperti itu. Menurut nya itu sangat manis. Irene benar-benar sangat cantik, Sehun menyukai Irene karena di saat perempuan lain menutupi wajah aslinya dengan makeup yang tebal, Irene tidak pernah sekali pun memakai make up jika itu bukan hal-hal yang penting, bahkan bisa di katakan, pertama kali Irene memakai make up banyak adalah saat hari pernikahan Irene dengan Sehun. Itu adalah makeup tertebal nya.
Sehun lebih suka perempuan yang cantik secara natural seperti Irene, memiliki sikap mandi dan sedikit keras kepala, dan bisa bertahan dengan sikap asli Sehun. Irene memiliki semua yang Sehun inginkan. Menurut Sehun, Irene sempurna, walaupun dengan banyak kekurangan yang Irene miliki, tapi Sehun tidak memedulikannya. Yang terpenting, Irene sudah menjadi miliknya sekarang.
"Ayo kita bilas, jangan terlalu lama berendam." Ucap Sehun. Sehun bangun lebih dulu dan membilas tubuhnya. Setelah selesai, Sehun membiarkan Irene membilas tubuhnya dengan shower. Sehun keluar untuk mengambil pakaiannya, dan kembali untuk memberikan pakaian Irene.
Irene langsung mengeringkan tubuhnya dan memakai baju yang sudah di pilih oleh Sehun. Selama ini, kebanyakan baju nya memang Sehun yang memilihkannya karena jika tidak, Irene akan memakai baju yang paling simpel dan terkadang menjadi tidak cocok dengan bawahan yang Irene pakai.
"Sehun, beritahu aku sedikit petunjuk, kita mau ke mana?" Tanya Irene. Sehun tersenyum manis dan mengecup dahi Irene.
"Perjalanan tidak akan panjang, sebentar juga sampai, duduk saja di sana." Ucap Sehun. Irene mengangguk dan memakai sabuk pengamannya. Sehun menjalankan mobil nya dan menuju entah ke suatu tempat.
Tidak membutuhkan banyak waktu, mereka sudah memasuki kawasan baru, Irene tidak pernah ke sini sebelumnya karena ini adalah daerah elite.
"Kita di mana?" Tanya Irene. Sehun tidak menjawabnya tapi Sehun menyuruh Irene turun setelah dia berhenti di sebuah rumah yang cukup besar.
"Ayo turun." Sehun turun lebih dulu untuk membukakan pintu Irene.
Irene turun dari mobil dan melihat rumah yang besar nya tidak jauh berbeda dengan rumah Sehun. Sehun mengajak nya masuk, Irene sama sekali tidak tahu rumah siapa ini. Tapi Sehun masuk begitu saja seolah-olah ini adalah rumah nya sendiri.
"Sehun, kamu sudah datang?"
Irene mengenali suara itu. Itu adalah suara Seulgi, yang artinya ini adalah rumah Seulgi.
"Seulgi, aku ke sini untuk mengambil Leva. Di mana dia?" Tanya Sehun. Irene mendengarnya sangat senang.
"Leva sedang bermain di atas, naik saja, aku harus memasak dulu." Ucap Seulgi. Irene merasa tidak enak karena mereka adalah tamu tapi bersikap seperti ini adalah rumah mereka sendiri. Berbeda dengan Sehun, dia langsung naik ke atas untuk mengambil Leva. Sebenarnya Irene juga ingin ikut naik, tapi Irene belum terlalu dekat dengan Seulgi, jadi tidak enak kalau berkeliaran di rumah nya seperti itu. Sehun adalah sepupu nya, sejak kecil mereka sudah dekat, ya jadi Sehun pasti biasa saja.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Husband ✔️
Fanfiction[COMPLETE] R18+ Seorang CEO tampan - Oh Sehun - yang terkenal dengan kepribadian nya yang dingin dan tegas, semua orang melihatnya seperti manusia yang terlahir dengan sangat sempurna. Namun tidak bagi Irene, Sehun memiliki sisi yang menyeramkan ya...