"Aku akan menghitung sampai 3, jika kamu menusuk ku, kamu tidak perlu melihat ku lagi, kamu bisa pergi dari rumah ini setelah nya. Tapi jika kamu tidak menusuk ku, maka kamu harus tinggal di sini bersama ku untuk selama nya.
Dalam pikirannya, Irene sangat ingin menusuk Sehun lalu pergi dari sana. Semuanya akan kembali normal, dia bisa hidup dengan kedua orang tua nya lagi walaupun dengan hutang sekalipun. Tapi hatinya mengatakan sebaliknya. Dia tidak ingin membunuh Sehun, dia juga sudah menerima Sehun di hatinya. Untuk membuka hati kepada seorang psikopat tentu saja tidak mudah. Tapi dengan bodohnya Irene melakukan itu.
"Satu."
Irene meletakan pisau itu di dekat jantung Sehun. Irene bisa merasakan detak jantung Sehun yang sedikit melemah.
"Dua." Irene sedikit menekannya.
"Shh...Ti-" Irene langsung membungkam mulut Sehun dan bibirnya saat dia mendengar Sehun meringis. Itu adalah first kiss Irene.
"Kenapa kamu melakukan itu?" Sehun melepas tautan bibir mereka.
"Berhenti bicara dan diam lah. Aku sudah terlanjut melakukannya, kenapa kamu bodoh, kamu benar-benar bodoh Sehun." Irene memerhatikan seluruh sudut wajah Sehun.
"Apa maksud mu? Melakukan apa?" Tanya Sehun.
"Kamu tahu kita memiliki perasaan yang sama, lalu apa yang membuatmu seperti ini? Aku masih percaya kamu bisa kembali seperti dulu," Ucap Irene.
"Aku suka membunuh, aku memberi mu kesempatan untuk pergi, kenapa kamu tidak melakukannya?" Tanya Sehun serius. Dia benar-benar berharap Irene menusuk nya dan pergi dari Sehun. Tapi Irene tidak melakukannya. Sehun tidak mengerti sama sekali.
"Aku tidak bisa melakukannya." Jawab Irene.
"Simpan pisau itu, Bisa kamu berjanji kepada ku?" Irene mengangkat satu alisnya. "Janji apa?" Tanya Irene.
"Jika aku menyakiti mu, kamu harus membalas nya kepada ku dengan pisau itu." Irene menggeleng. "Aku tidak mau melakukannya, Jika kamu menyakiti mu, aku akan menyadarkan mu dengan cara ku sendiri." Balas Irene.
"Kamu harus berjanji sekarang." Ucap Sehun lagi. Irene terus sama menolak.
"Jika kamu tidak mau melakukannya, Aku akan melakukannya sendiri." Sehun mengambil pisau itu dari tangan Irene dan menyakat tangannya sendiri. Irene berusaha menarik tangan Sehun dan menghentikannya.
"Sehun, Hentikan! Apa yang kamu lakukan!." Irene menahan Sehun agar berhenti melakukannya. Tapi tenaga Sehun terlalu besar dan tidak sebanding dengan tenaga Irene..
"Baiklah, aku akan berjanji, tapi hentikan. Kamu bisa kehabisan darah." Irene mengambil pisau itu dan membuang nya jauh dari mereka berdua.
"Kamu tahu ini perasaan ku saat ini, dan saat itu. Aku tidak bisa mengendalikannya. Ini sakit, rasanya jauh lebih sakit dari luka ini.." Irene tahu Sehun tidak mengalami masalah kejiwaan. Sehun hanya memiliki luka yang begitu dalam di hatinya.
Ranjang Sehun sudah di penuhi darah, darahnya sendiri. "Tunggu di sini, jangan bergerak." Irene turun dari ranjang Sehun dan berlari ke kamar nya. Seingat Irene, dia menyimpan kotak P3K di bawah ranjangnya, jika belum ada yang memindahkannya.
Irene masuk ke dalam kamar nya dan langsung melihat sekelilingnya. Tidak ada yang berubah. Untung saja kotak P3K nya masih ada. Irene langsung membawanya kembali ke kamar Sehun. Sehun benar-benar tidak bergerak sejak tadi. Irene langsung mengeluarkan alkohol, kapas, perban dan lain-lain.
Irene menarik tangan Sehun yang tidak terluka. "Kita mau ke mana?" Tanya Sehun.
"Kita harus membersihkannya dulu," Irene membawa Irene ke kamar mandi dan mencuci lukanya. Lalu membersihkannya dengan alkohol dan langsung menutup luka-luka itu. Irene membawa Sehun keluar kamar mandi dan mendudukkan nya di sofa. Mereka tidak bisa duduk di atas ranjang karena ranjang Sehun penuh dengan darah.
"Bodoh, kenapa kamu melakukannya." Gumam Irene.
"Kamu juga melakukannya, aku ingin tahu rasanya." Jawab Sehun. Irene baru ingat dulu dia juga pernah melakukannya.
"Aku ingin tahu bagaimana rasa nya menjadi diri mu selama ini, ini hanya bagian kecil dari itu kan?" Tanya Sehun. Irene tidak tahu kenapa Sehun tiba-tiba berubah seperti ini.
"Aku baru menekannya saja kamu sudah meringis, bagaimana jika aku menusuk mu Sehun." Ucap Irene serius.
"Aku tidak apa-apa, aku bisa menahannya." Jawab Sehun seakan dia selalu saja baik-baik saja.
"Tidak, kamu tidak baik-baik saja." Ucap Irene tegas. Sehun tiba-tiba melemah. Wajahnya menjadi sedikit lebih pucat dari sebelumnya.
"Kamu kenapa?" Tanya Irene. Dia menatap dalam ke mata Sehun. Irene berusaha mencari jawaban di sana.
Sehun tiba-tiba saja meletakan kepalanya di bahu Irene. "Aku mencintai mu Irene, kamu membuatku seperti ini." Bisik Sehun di telinga Irene.
"Kamu tahu aku juga begitu." Balas Irene. Irene memeluk tubuh Sehun. Irene tidak tahu cinta yang di maksud Sehun. Dia tidak tahu bagaimana perasaan Sehun kepada nya, tapi yang dia yakin, Irene sudah membuka seluruh hari nya untuk Sehun sekarang.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Husband ✔️
Fanfiction[COMPLETE] R18+ Seorang CEO tampan - Oh Sehun - yang terkenal dengan kepribadian nya yang dingin dan tegas, semua orang melihatnya seperti manusia yang terlahir dengan sangat sempurna. Namun tidak bagi Irene, Sehun memiliki sisi yang menyeramkan ya...