Part 73

2.5K 161 13
                                    

Hari yang paling di tunggu-tunggu oleh Irene dan Sehun akhir nya tiba. Semua nya masih berjalan dengan sangat lancar, Irene sedang berada di ruangan nya dengan para perias pengantin. Sedangkan Sehun sudah selesai dari tadi dan sedang berbicara dengan paman nya, yang tidak lain adalah ayah dari Seulgi.

Irene sebenarnya sudah tidak tahan terus-terusan duduk diam di ruangan itu, apa lagi dengan gaun pengantin nya yang cukup panas karena cuaca di depan memang cukup terik. Tapi Irene tidak memiliki banyak pilihan. Dia tetap harus di rias sebelum acaranya.

"Apa masih lama?" Tanya Irene. Perias nya tersenyum. "Tidak nona, sebentar lagi." Jawab nya.

Irene tersenyum manis, "Baiklah." Balas Irene.

Cklekkk....

"Irene..." Seseorang masuk dan langsung memanggil Irene dengan suara yang cukup keras. Irene melihat dari cermin.

"Seulgi. Ada apa?" Tanya Irene.

"Ada apa? Aku hanya sangat senang untuk mu, Bagaimana kamu bisa mau dengan sepupu ku itu." Ucap Seulgi. Irene terkekeh. "Padalah dia kan seperti itu, ya kamu tahu sendiri lah." Lanjut nya.

"Ya, tapi ada sisi baik nya juga, tidak semua sisi Sehun negatif." Ucap Irene.

"Ya memang," Balas Seulgi.

"Di mana suami mu? Apa dia tidak datang?" Tanya Irene.

"Dia bersama Sehun dan juga Ayah ku di sana." Jawab Seulgi, dia mungkin tidak ingin mengobrol dengan semua laki-laki di sana, jadi Seulgi memutuskan bertemu dengan Irene saja.

"Bagaimana dengan riasan nya?" Tanya Irene. Seulgi memperhatikan wajah Irene yang baru selesai di rias.

"Kamu cantik." Jawab Seulgi.

"Kamu juga." Ucap Irene. Beberapa waktu lalu Irene sudah meminta maaf kepada Seulgi karena mencurigai nya tanpa alasan. Seulgi juga meminta maaf kepada Irene karena membuat nya salah paham saat itu. Ya jadi sekarang mereka sudah berbaikan malah mereka sangat dekat akhir-akhir ini.

"Ayo rene, mereka pasti sudah menunggu lama." Ucap Seulgi. Irene mengangguk.

*****

Setelah seharian, akhir nya acara pernikahan Irene dan Sehun selesai, semua orang sudah kambali dan tinggal keluarga mereka saja yang masih berada di situ.

Irene mencari keberadaan Sehun dan akhirnya dia sedang bersama teman-temannya, Irene jadi tidak enak jika meminta bantuan Sehun sekarang. Tapi Sehun malah melihat dan berjalan ke arah Irene.

"Hey, teman-teman ku ingin bertemu dengan mu." Ucap Sehun. Irene mengangguk. Sehun merangkul pinggang Irene dan membawanya ke teman-temannya.

"Hai, kamu Irene kan, ternyata kamu sangat cantik." Ucap Kai. Irene tersenyum malu.

"KAI!!!!." Teriak Seulgi dari jauh. Seulgi langsung mendorong Kai menjauh dari Irene.

"Jangan dekat-dekat." Ucap nya lagi. Irene hanya tertawa mendengarnya.

"Jadi ini yang di bilang ketua mafia?" Tanya Irene.

"Ya, hanya di luar, di dalam dia akan tunduk kepada istri tercinta nya." Ucap Sehun. Kai pun terlihat kesal karena Sehun terus meledek nya.

"Kai, ayo pulang, aku ingin tidur." Ucap Seulgi. Kai pun menangguk dan langsung mengajak Seulgi pulang setelah berpamitan, Irene terus tersenyum karena dia tidak menyangka orang yang berprofesi sebagai ketua geng mafia ternama sangat takut dan nurut kepada istri nya.

"Apa kamu ingin mengatakan sesuatu?" Tanya Sehun. Irene malu jika mengatakannya di depan teman-teman Sehun.

"Tidak." Jawab Irene cepat. Sehun berbisik kepada Irene. "Aku tahu kamu ingin mengatakan sesuatu, mata mu tidak bisa berbohong."

Irene menarik nafas sebentar dan menghembuskannya perlahan. "Nanti saja." Jawab Irene.

"Sehun, kita balik dulu ya, Selamat ya Hun," ucap mereka.

"Makasih udah datang, lain kali kita kumpul lagi." Ucap Sehun. Satu per satu dari mereka keluar dari ruangan itu. Di ruangan itu tersisa Sehun, Irene dan kedua orang tua Irene. Ya walaupun begitu, Sehun tetap tidak memperbolehkan mereka mendekati Irene jika Irene terlihat kurang nyaman.

Tapi sekarang, Sehun membiarkan mereka melepas kerinduannya untuk sebentar.

"Irene, ayah tidak percaya kamu benar-benar menikah dengan tuan Sehun." Ucap ayahnya. Irene hanya mengangguk.

"Ibu sangat bangga melihat mu seperti ini, maafkan kami tidak berhasil membahagiakan mu saat masih kecil." Ucap ibunya.

"Itu sudah berlalu bu, sekarang aku sudah bahagia," Jawab Irene.

"Lalu bagaimana dengan kami? Kamu akan menelantarkan kami lagi? Bawa lah kamu bersama mu." Ucap Ayah nya. Irene melihat ke arah Sehun yang tengah memandangi orang tua Irene dengan tatapan tidak suka.

"Aku tidak memiliki hak untuk itu." Jawab Irene.

"Tapi bukankah milik Sehun adalah milik mu juga? Kamu harus meminta nya, harta nya sangat banyak Irene, kamu bisa menjadi kaya juga." Ucap Ayahnya. Irene melepas tangan ayah nya yang menggenggam lengannya dengan cukup erat dan mundur beberapa langkah.

"Tapi aku tidak membutuhkan uang nya." Balas Irene.

"Kalau begitu berikan saja kepada kami." Sambung ayah nya. Irene mulai merasa ini sedikit tidak beres.

"Yah, ayo kita pulang, ini sudah malam, kita bisa mengunjungi nya lain waktu." Ucap ibu nya. Tapi ayah Irene seperti nya tidak mau selama Irene belum setuju dengan nya. Irene dari sana sudah memerhatikan gerak gerik ayah Irene yang membuat Sehun jengkel. Karena tidak tahan, Sehun berjalan mendekat ke Irene.

"Ada apa?" Tanya Sehun sambil memeluk pinggang Irene dengan satu tangannya dari belakang.

"Tidak ada apa-apa hun." Ucap Irene.

"Tuan Sehun, kamu harus bisa membahagiakan Irene, beri dia uang untuk bersenang-senang." Ucap ayah Irene.

"Lalu membiarkan kamu mengambil nya untuk diri mu?" Tanya Sehun dengan suara dingin.

"Tidak perlu kamu suruh, aku sudah memberikannya, hanya saja itu hanya bisa di gunakan dengan sidik jari Irene, tanpa itu, kartu yang aku berikan tidak akan berfungsi. Jadi jangan pernah berpikir untuk menikmati kemewahan itu karena Irene sudah menjadi istri ku." Ucap Sehun. Karena Sehun sudah tidak tahan berada di sana, dia berusaha membawa Irene pulang secepatnya.

"Irene, ayo kita pulang, kamu pasti lelah." Ucap Sehun.

"Ya, Sedikit." Jawab Irene.

"Ya sudah, kita pulang lalu beristirahat." Ucap Sehun. Sehun membantu Irene masuk ke dalam mobil nya dan siapa lagi yang menyetir kalau bukan Derrick.

"Selamat bos," Ucap nya.

Sehun tersenyum. "Makasih Derrick, ke rumah." Ucap Sehun. Derrick mengangguk dan menjalankan mobil itu keluar dari gedung pesta.

TBC

My Psycho Husband ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang