Entah sudah berapa lama Sehun berada di depan Irene tanpa berbicara apa pun. Irene pun mulai merasa ini sangat aneh. Sehun lebih menyeramkan saat diam dari pada saat dia mengancam Irene secara fisik.
"Irene," akhirnya Sehun mengeluarkan suaranya.
"Kamu tahu, kita tidak jauh berbeda. Kenapa kamu masih bisa menjadi baik seperti ini saat mengetahui ayah mu seperti itu?" Lanjut Sehun.
"Itu karena aku menerima keadaan ku sekarang," Jawab Irene.
"Bagaimana cara mu menerima nya?" Tanya Sehun.
"Memang nya kenapa?" Tanya Irene lagi.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi pada ku, aku merasa ini bukan diri ku." Lanjutnya. Irene mengambil laptop Sehun dan mengetik sebuah kode di file itu.
"Ini adalah pesan terakhir ayah dan ibu mu sebelum mereka tiada, Leva yang memberitahu ku sebelum kamu menghancurkannya." Irene memberikan laptop itu kepada Sehun. Di sana ada sebuah Video, dan beberapa foto dan rekaman suara. Foto-foto itu tidak terlihat apa pun. Hanya warna hitam pekat di seluruh foto itu. Sehun tidak mengerti. Dia menyalakan Video nya.
Tidak ada suara pesan seperti sebelumnya, Ini hanya menampilkan sebuah Video saat Sehun lahir, lalu saat Sehun mulai belajar berjalan dan berbicara. Sehun melihat seluruh video itu. Hingga saat Sehun di hari pertamanya masuk Sekolah. Ayah dan ibu nya mengantar Sehun dengan berjalan kaki. Dulu Sehun sama sekali bukan berasal dari keluarga orang kaya. Mereka hidup serba kekurangan. Dan setiap kali Sehun meminta sesuatu, ayah nya akan memukul diri nya. Itu bukan karena tanpa sebab. Tapi Ayahnya bekerja di sebuah laboratorium menjadi seorang ilmuan, sayang nya uang yang di hasilkannya itu di gunakan untuk membayar hutang-hutang orang tua nya saat meminjam uang untuk biaya persalinan Sehun.
Sehun tidak mengetahui semua itu. Sehun baru saja tahu, kalau selama ini keluarga nya hidup susah karena kelahirannya.
Video itu tiba-tiba mengeluarkan suara di bagian belakang nya. "Ini bukan salah mu, jangan menyalahkan diri mu sendiri Sehun, kami yang membuat mu, kami yang ingin melahirkan mu, kamu tidak bisa memilih. Jadi jangan salah kan diri mu, Video ini kami buat untuk mu saat sudah dewasa nanti. Ibu dan Ayah harap kamu tidak berakhir seperti kami. Sayangi lah diri mu sendiri dan orang yang kamu cintai. Selamat tinggal Sehun. Kami mencintai mu."
Sehun terlihat bingung karena video itu masih terlihat cukup panjang. Tapi kenapa tidak di hentikan. Kamera itu jatuh ke lantai dan Sehun bisa melihat kedua orang tuanya yang seperti nya akan di hukum mati. Sehun tidak ingin melihatnya, tapi dia terus saja melihat video itu. Irene sadar dia langsung menutup mata Sehun dan mengarahkannya ke wajah Irene. Sehun tidak seharusnya melihat itu walaupun dia sudah dewasa juga.
Terdengar suara jeritan dan suara lainnya. Sehun tahu persis suara apa itu. Sehun sudah sering melakukannya. Irene menutup laptop Sehun dan menggesernya jauh dari Sehun.
"Maaf, aku tidak tahu ada bagian itu." Ucap Irene pelan. Sehun langsung menenggelamkan kepalanya di bahu Irene.
"Aku membunuh banyak orang, aku tidak tahu bagaimana rasanya kehilangan." Ucap Sehun. Sehun tidak menangis hanya saja tubuhnya seperti orang tidak sadar. Tatapan nya kosong. Ini terlalu banyak untuk Sehun.
"Itu semua sudah terjadi, tidak ada gunanya lagi membahasnya." Ucap Irene.
"Apa yang harus aku lakukan?" Tanya Sehun.
"Apa kamu memaafkan orang tua mu?" Tanya Irene. Sehun hanya diam. "Aku tahu di mana mereka di makamkan, tapi aku tidak ingin memberitahu mu jika kamu belum benar-benar memaafkan mereka." Ucap Irene.
"Aku tidak pernah menganggap mereka orang tua ku sejak kecil dan sekarang mereka datang dengan semua ini." Ucap Sehun.
"Sehun, kamu menganggap aku apa?" Tanya Irene. Sehun menatap wajah Irene.
"Kamu adalah sesuatu yang aku butuh kan." Jawab Sehun.
"Kenapa kamu membutuhkan aku?" Tanya Irene.
"Aku tidak memiliki siapa-siapa lagi," Lanjut Sehun. Ya, Irene merasakan hal yang sama. Walaupun kedua orang tua Irene masih hidup, tapi Irene tidak merasakan kasih sayang dari mereka. Malah Irene merasakan hal sebaliknya.
"Kalau begitu aku akan menemani mu." Ucap Irene.
"Tidak, kamu pasti akan pergi seperti yang lainnya." Jawab Sehun,
"Bagaimana cara aku meyakinkan diri mu Sehun?" Tanya Irene.
"Menikah lah dengan ku." Ucap Sehun.
"Aku pikir kamu ingin membunuh ku." Ucap Irene pelan.
"Aku tidak bisa membunuh mu Irene, aku sudah bilang berapa kali, aku sangat ingin membunuh mu, tapi aku tidak bisa, tubuhku dan hati ku tidak memperbolehkannya. Bagaimana mungkin aku bisa melakukan itu kepada mu?" Suara Sehun terdengar sangat putus asa. Irene tahu Sehun benar-benar hancur sekarang. Ini bukan menyangkut hal pribadinya, melainkan seluruh kehidupannya.
TBC
Gais, kalau kalian suka sama ff kayak gini, kalian bisa follow akun ini dan bisa request di board. Jadi kalau aku lagi buka request ff kalian juga bisa request. Jadi kalian bisa lebih puas bacanya juga. Sekian info aja. Annyeong ~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Husband ✔️
Fanfiction[COMPLETE] R18+ Seorang CEO tampan - Oh Sehun - yang terkenal dengan kepribadian nya yang dingin dan tegas, semua orang melihatnya seperti manusia yang terlahir dengan sangat sempurna. Namun tidak bagi Irene, Sehun memiliki sisi yang menyeramkan ya...