"Sehun, bagaimana jika aku berhasil meminta nya baik-baik? Kita tidak perlu menghancurkannya kan?" Tanya Irene.
"Ya tentu saja, jika kamu berhasil. Aku akan memberimu waktu 24 jam untuk melakukan itu semua dan memberikannya kepada ku. Jika berhasil, aku juga akan memberimu hadiah yang menarik." Ucap Sehun.
"Hadiah? Tidak biasanya." Gumam Irene
"Aku yakin kamu akan menyukainya nanti." Sehun tersenyum nakal ke arah Irene.
"Hey, Sejak kapan psikopat seperti kamu tersenyum seperti itu? Biasanya kamu tersenyum mengerikan seperti iblis saja." Ucap Irene kesal.
"Sesekali aku juga ingin mencoba hal lain," Ucap Sehun kesal dan tidak terima karena Sehun selalu saja salah di mata Irene. Saat Sehun kejam, Irene menyuruhnya untuk berubah, saat dia mencoba baik, Irene malah mencurigai nya.
"Aku kan perempuan." Ucap Irene bangga.
"Lalu kenapa?" Tanya Sehun kesal.
"Perempuan itu selalu benar dan laki-laki itu selalu salah, itu hal yang wajar kok." Ucap Irene. Sehun menatap tajam ke arah Irene.
"Itu tidak berlaku untuk ku." Geram Sehun.
"Baiklah, itu tidak berlaku untuk ku." Ucap Irene mengulangi dan menirukan suara Sehun. Sehun hanya terus menatap nya seperti itu.
"Berhenti menatapku." Ucap Irene kesal dan berusaha memutar wajah Sehun agar tidak terus memandangi nya seperti ingin memangsa nya saja.
Sehun mengambil dasinya di atas meja nakas di sebelahnya lalu dia langsung mengikat kedua tangan Irene ke atas kepala nya dan menyatukannya dengan tiang-tiang ranjang.
"Sehun, hey, apa yang mau kamu lakukan?" Tanya Irene panik. Dia kan hanya mengerjai Sehun saja. Apa Sehun marah?
"Aku akan memberimu sedikit pelajaran agar kamu tidak mengulangi nya lagi sayang." Ucap Sehun. Irene berkeringat dingin sekarang. Dia takut Sehun akan melakukan sesuatu kepadanya.
"Kalau begitu aku minta maaf, lepaskan aku Sehun." Ucap Irene. Irene berusaha menggerakkan kedua tangan nya dan berusaha melepaskan diri. Tapi ikatan Sehun benar-benar kuat. "Aku sudah terbiasa mengikat, jadi itu tidak akan lepas dengan mudah." Ucap Sehun.
Sehun mundur beberapa langkah dan mengambil sesuatu lagi. Lalu dia menutup mata Irene. "Sehun, tolong jangan melakukannya." Irene terus saja berusaha untuk membebaskan tangannya, walaupun pada akhirnya itu hanya hal yang sia-sia. Dia tidak dapat melepas tangannya, tapi tangannya sakit karena Irene terus saja menarik paksa tangannya dari sana.
"Ini tidak akan terasa menyakitkan Irene, diam lah di tempat mu." Ucap Sehun kesal. Irene akhirnya diam di tempatnya dengan keadaan tangan yang terikat.
Irene sama sekali tidak tahu apa yang Sehun akan lakukan kepadanya. Di balik itu, Sehun malah tersenyum melihat Irene yang menurut kepada Sehun.
"Coba jawab pertanyaan ku." Bisik Sehun.
"Kenapa kamu terus saja melawan ku?" tanya Sehun. Tangan Sehun terasa menyentuh bagian lengan Irene. Ini membuatnya mendapatkan sedikit sensasi geli di sana.
"Karena aku mau." Balas Irene. "AAAAA~ SEHUNNN HENTIKAN!!!! INI GELIIIII.... AKU TIDAK BISA MENAHANNYA." Irene berteriak saat Sehun menggelitiki pinggang Irene dengan sangat brutal. Irene benar-benar geli di daerah sana. Tapi Sehun terus saja menjalankan aksi nya tanpa berniat memberi Irene nafas sebentar.
"SEHUN... BERHENTI.. AAAAA~" Sehun semakin semangat menggelitiki Irene karena akhirnya Sehun bisa menyiksa Irene tanpa harus menyakitinya secara fisik kan.
"Jangan. Berbicara. Seperti. Itu. Lagi. Kepadaku." Sehun malah semakin membuat Irene kegelian. Irene pun menangis karena Sehun benar-benar membuatnya kegelian setengah mati.
"SEHUN!!! SUDAH. SUDAH"
Irene mengatur nafasnya lebih dulu setelah Sehun menghentikan aksi nya itu. Sehun melepas penutup mata Irene dan mencium keningnya.
"Kamu tahu kan aku mencintai mu, kenapa kau terus saja membuat ku kesal hmm??" Tanya Sehun sambil menenggelamkan kepalanya di leher Irene.
"Sehun, jangan bernafas di sana." Ucap Irene sambil menggoyangkan tubuhnya agar Sehun pindah dari sana.
"Tidak mau, biarkan seperti ini." Sehun malah memeluk Irene dan semakin nempel dengan Irene.
"Baiklah, bisa kamu lepaskan dulu? Tangan ku sakit." Ucap Irene. Sehun menggeleng.
"Itu tetap menjadi hukuman untuk mu karena membuat keputusan tanpa bertanya kepada ku." Sehun berbicara tempat di leher Irene dan tidak mau mengangkat kepalanya sama sekali. Irene benar-benar merasa tidak nyaman. Tapi mau gimana lagi? Sehun adalah Sehun.
Irene cukup terkejut karena Sehun diam-diam menarik selimut dengan kaki nya dan menyelimuti tubuh mereka berdua.
"Ayo tidur, ini sudah benar-benar larut malam." Ucap Sehun. Sehun memeluk tubuh Irene lagi dengan sangat erat dan tertidur di sana. Bagaimana dengan Irene? Dia sama sekali tidak bisa tidur karena posisi nya benar-benar tidak nyaman. Apa lagi dengan Sehun yang terus bernafas di leher Irene membuatnya geli dan tidak mungkin bisa tertidur. Atau mungkin sebaliknya? Irene malah tertidur lelap dengan aroma tubuh Sehun di dekatnya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Husband ✔️
Fanfiction[COMPLETE] R18+ Seorang CEO tampan - Oh Sehun - yang terkenal dengan kepribadian nya yang dingin dan tegas, semua orang melihatnya seperti manusia yang terlahir dengan sangat sempurna. Namun tidak bagi Irene, Sehun memiliki sisi yang menyeramkan ya...