Part 11

5K 309 11
                                    

Sepanjang jalan, Sehun terus saja memikirkan anak itu. Bagaimana dia bisa ada di daerah itu sendirian tanpa orang dewasa yang menjaga nya. Lalu siapa dia? Kenapa anak itu sangat mirip dengan Sehun padalah mereka tidak memiliki hubungan apa pun.

"Sehun, semua baik-baik saja?" Tanya Irene ketika Sehun kembali ke rumah nya.

"Kenapa kamu berada di sini? Kembali ke dalam kamar." Ucap Sehun dingin. Awal-awal memang Irene sedikit sakit hati dengan Sehun yang sudah membawanya tapi malah terus-terusan bersikap dingin kepada nya. Kata Ayah nya Sehun bisa membahagiakannya, tapi apa buktinya sekarang? Irene malah merasa seperti di penjara dengan di jaga oleh seorang psikopat kejam.

"Ya." Jawab Irene tidak kalah dingin dengan Sehun. Entah keberanian dari mana Irene mulai mencoba berbicara dingin kepada Sehun juga, mungkin tujuan Irene agar Sehun tahu bahwa di acuhkan dan dengan dia bersikap dingin tidak membuat orang-orang di sekitar nya nyaman.

Tapi Sehun tampak nya masih tidak peduli dengan sikap Irene yang mau bagaimana. Tapi hingga sekarang Sehun masih tidak ingin mengubah pikirannya dan dia masih bersikeras agar Irene menikah dengan nya. Walaupun sebenarnya Irene masih berusaha keras membuat Sehun melihat kalau Irene bukan lah orang yang cocok untuk dia jadikan istri, kenapa? Karena Irene tidak ingin membuat seluruh hidup nya bersama dengan Sehun. Psikopat kejam tidak punya hati dan dingin. Bagaimana dia bisa bertahan hidup seperti itu dengan Sehun.

Sehun sendiri tidak tahu pasti kenapa dia bisa memilih Irene sekarang. Dia tahu jelas kalau Irene akan selalu berusaha menjauh dari nya. Sehun tahu Irene takut dengan nya, Irene hanya manusia normal yang takut mati dan masih ingin hidup bebas di luar sana. Tapi karena ayah nya yang berhutang banyak kepada Sehun, yang menganggung semuanya adalah Irene sekarang. Di lihat-lihat sebenarnya Irene di sini hanya untuk melunasi hutang ayah nya yang tidak terhitung banyaknya.

Tanpa sadar, Sebenarnya Sehun memaksa seperit ini awalnya hanya untuk menggantikan hutang ayah nya Irene dan Irene harus bekerja di rumah Sehun, tapi setelah di lihat-lihat, Irene sama sekali tidak cocok untuk semua pekerjaan. Entah apa keahlian Irene. Akhirnya Sehun hanya mengurungnya di sana. Sebenarnya dengan Irene tidak menjadi tebusan juga, uang segitu tidak ada apa-apa nya untuk Sehun. Itu lah Sehun, dia mendapatkan semua yang dia inginkan tanpa orang lain tahu alasan jelas di balik semua itu.

"Aku lapar." Ucap Irene.

"Ini belum waktu untuk makan." Balas Sehun.

"Aku tidak peduli," Balas Irene lagi. Sehun sedikit terkejut dengan perubahan sikap Irene.

"Masak saja sendiri." Jawab Sehun.

Tanpa membalas ucapan Sehun, Irene bangun dari atas ranjang dan melangkah kan kaki nya ke luar.

"Tapi kamu tidak boleh menyentuh bahan makanan yang ada di dapur." Lanjut Sehun. Irene melihat ke arah Sehun.

"Lalu apa kamu mau aku mati kelaparan di sini?" Irene menjawab lagi pertanyaan Sehun dengan nada kesal.

"Jika kamu mau begitu juga tidak apa-apa." Balas Sehun. Jangan lupa Sehun adalah manusia tanpa perasaan jadi yang pastinya dia tidak akan peduli dengan Irene kelaparan atau tidak selama dia tidak benar-benar mati di depan Sehun.

"Kalau begitu lebih baik aku lompat dari pada aku harus mati di tangan mu." Balas Irene lagi.

"Coba saja kalau berani, jangan melupakan satu hal, kita berada di lantai 4, kamu melompat belum tentu kamu akan langsung mati, bisa saja hanya tangan atau kaki mu yang patah atau hanya lumpuh? Bunuh diri itu tidak segampang itu, kalau kamu mau aku bisa membantu mu." Sehun ikut bangun dari kursi sofa di depan ranjang nya.

Sehun ingin memegang tangan Irene, tapi Irene langsung reflek menebas nya.

"Jangan sentuh aku," Irene kembali duduk di atas ranjang Sehun. Irene saja terpaksa berada di kamar Sehun karena manusia di depannya ini sangat pemaksa.

"Terserah saja." Sehun keluar dari kamar nya dan entah menuju ke mana sedang kan Irene dengan perut yang lapar kembali lagi ke atas rampat tidur dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Irene benar-benar tidak habis pikir dengan Sehun. Bagaimana dia bisa terus menyiksa orang lain? Kenapa dia tidak bisa sedikit berbaik hati kepada orang-orang di sekitarnya.? Apa yang membuatnya tidak memiliki hati seperti itu? Pasti ada sebuah alasan di balik sikap nya itu. Tapi untuk sekarang, Irene benar-benar sudah tidak bisa menahannya. Dia bahkan hanya makan tadi pagi dan siang dia belum makan, sekarang sudah hampir malam.

Irene sekarang juga mulai merasa haus, dia juga belum minum dari pagi karena Sehun tidak memberikannya. Irene tidak bisa membayangkan jika orang lain pernah di posisi nya sebelum dia, apa mereka mengalami hal yang sama?

Sehun menyiksa mental dan fisik Irene setiap hari bahkan tanpa dia sadari dan Irene yakin Sehun tidak akan menyadari nya karena Sehun sangat menikmati semua penyiksaan yang dia berikan kepada Irene.

TBC

My Psycho Husband ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang