Setelah selesai, Irene dan Sehun sudah puas makan, Sehun mengajak Irene masuk ke ruang kerja nya. Sehun di sana duduk di sofa sambil memangku laptop nya. Irene berada di sebelah Sehun sambil menunggu Sehun menyalakan laptop nya.
Sehun membuka situs blog yang kira-kira bisa Irene kunjungi. Awanya Sehun membuka tempat wisata di luar negeri, tapi Irene menolak, dengan alasan karena dia pergi sendiri, itu akan lebih mudah jika di hanya pergi ke luar kota saja. Irene hanya takut jika orang-orang di sana tidak begitu bisa berbahasa inggris dan ada nya Irene yang kesusahan di sana. Apa lagi tidak ada orang yang Irene kenal untuk bisa membantu nya.
"Ke dalam negeri?" Tanya Sehun.
"Ya," Jawab Irene.
"Aku bisa menyewakan penerjemah untuk mu jika kamu memang mau ke luar negeri." Ucap Sehun lagi. Menurut Sehun pengalaman itu bisa lebih berharga dari pada uang, itu hanya berlaku untuk Sehun. Bahkan sangkin Sehun menginginkan pengalaman, Sehun pernah membongkar sebuah mobil sport mewah dan mengganti seluruh bagian dalam nya dengan ranjang. Alasan Sehun melakukannya agar bisa berkendara sambil berbaring. Dan mungkin beberapa orang akan berpikir bagaimana Sehun melihat ke depan, Sehun sudah memikirkannya dan bahkan memasang kamera dan layar di dalam mobil nya agar bisa melihat ke depan walaupun Sehun sedang tiduran. Tapi, sayangnya, mobil itu tidak bisa berjalan dengan baik alias sering mogok karena Sehun salah menempatkan posisi mesinnya dan berakhir lah mobil tersebut di tempat pembuangan karena saat Sehun membawanya ke tempat servis mobil, mereka bilang mobil itu sudah benar-benar rusak dan tidak dapat di perbaiki lagi. Apa lagi itu adalah mobil sport limited edition, suku cadang nya tidak di jual banyak dan sangat sulit di temukan.
Mungkin orang-orang waras tidak akan melakukan itu mengingat mobil sport itu memiliki harga yang sangat tidak murah. Mungkin setara dengan membeli rumah satu komplek. Tapi sejak kejadian itu, Sehun tidak mau mengutak-atik mobil lagi dan menyerahkan itu kepada anak buah nya saja. Dari yang awalnya berniat membuat sesuatu yang beda malah berakhir dengan merusak salah satu mobil kesayangannya.
Ya itu menjadi salah satu pelajaran hidup Sehun, jangan memodifikasi mobil sport nya sendiri, lebih baik membayar jasa orang untuk mengerjakannya dari pada mobil nya harus ikut bergabung di tempat pembuangan.
Tapi untuk Irene sekarang, ini adalah kasus yang berbeda, Irene hanya takut mengenai bahasa nya. Seharusnya Irene tidak perlu khawatir, walaupun Sehun tidak ikut, Irene bisa memiliki seorang tour guide agar tidak tersasar.
"Irene, apa kamu tidak mau ke luar negeri?" tanya Sehun.
"Tidak mau." Jawab nya. Irene menaruh dagu nya di pundak Sehun.
"Kalau kamu mau, aku beneran sekalian sewa tour guide," Ucap Sehun lagi. Irene menggeleng. "Itu menambah biaya, ke luar kota saja." Balas Irene lagi.
Sebenarnya di lubuk hati nya, Irene ingin sih ke luar negeri, tapi untuk bisa jalan-jalan saja Irene sudah benar-benar merasa tidak enak dengan Sehun. Memang nya Irene siapa? Hingga Sehun memberikan segala nya untuk Irene, tempat tinggal, barang-barang mewah, bahkan hati nya. Apa lagi yang kurang untuk Irene? Hidup di sini sudah impian banyak orang dengan semua kemewahan yang di dapat, Irene hanya perlu menurut pada Sehun dan semua akan baik-baik saja.
"Kalau begitu, kamu bisa berbahasa inggris kan?" Tanya Sehun. Irene mengangguk.
"Apa lancar?" Tanya nya lagi.
"Lumayan lancar, walaupun tidak sehebat itu." Jawab Irene.
"Kalau begitu, kamu bisa berlibur ke Amerika, bagaimana menurut mu?" Tanya Sehun. Irene melotot tidak percaya. "Tapi kan Sehun, tiketnya." Sehun menutup laptop nya dengan kasar dan melemparnya ke sebelah. Sehun langsung mendorong pundak Irene hingga Irene berbaring di atas sofa. Sehun mendekatkan wajahnya pada wajah Irene.
"Aku tidak meminta mu memikirkan uang dan tiketnya, semua biaya mu, aku akan menanggungnya, Jika pun kamu tidak mau, aku akan menganggap ini semua tidak pernah terjadi, Jangan tanya alasan aku melakukan ini semua." Ucap Sehun.
"Aku tidak akan bertanya, tapi beritahu aku." Ucap Irene.
"Aku melakukannya karena aku mencintai mu, aku sudah pernah bilang kan? Kamu hanya perlu menikmati waktu-waktu mu dalam sebulan, setelah itu semua nya mungkin akan berakhir." Balas Sehun.
Sehun bangun dari hadapan Irene dan kembali duduk ke posisinya. "Aku akan memesan tiket untuk mu hari ini, nanti malam bersiap-siap lah, dan terus nyalakan ponsel mu, jika ada apa-apa, kamu bisa menekan tombol darurat di ponsel mu, anak buah ku akan segera membantu mu." Ucap Sehun.
"Tapi aku belum menyetujui nya." Ucap Irene.
"Banyak tempat yang menarik di Amerika, aku juga akan memesan tour guide untuk mu, nikmati saja, dan aku tidak suka penolakan atau pun bantahan." Ucap Sehun. Sehun mengambil laptop nya dan menaruh nya kembali di atas meja.
"Kamu ingin penerbangan pagi atau siang?" Tanya Sehun.
"Terserah saja." Jawab Irene.
"Kalau begitu pagi saja, biar kamu bisa menikmati lebih banyak waktu di sana." Ucap Sehun. Irene tidak tahu apa perasaan nya saja atau Sehun seperti tidak ingin bertemu dengan nya secepat nya. Kenapa Sehun ingin sekali Irene pergi ke luar negeri?
"Baiklah." Gumam Irene.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Husband ✔️
Fanfiction[COMPLETE] R18+ Seorang CEO tampan - Oh Sehun - yang terkenal dengan kepribadian nya yang dingin dan tegas, semua orang melihatnya seperti manusia yang terlahir dengan sangat sempurna. Namun tidak bagi Irene, Sehun memiliki sisi yang menyeramkan ya...