"Heh! Lo bengong mulu, kenapa?"
Doyoung agak kaget pas Kun nepuk bahunya, "A-ah, gapapa kok. G-gue cuma agak bingung aja," jawabnya ragu.
Kun naikin alisnya, "Bingung?"
Cowo manis itu ngangguk sambil buat gestur untuk jalan. "Tadi gue nyium wangi parfum seseorang yang udah lama banget ga gue liat, masa sih dia sekolah disini juga?"
"Lawak bener lo, parfum itu bukan dia doang yang punya."
Ada benernya sih, tapi kenapa Doypung yakin banget kalo itu parfumnya Jaehyun? Sekangen dan seengga-rela itu Doyoung.
Sambil nyusurin koridor menuju kelas, Doyoung diem doang sedangkan Kun ngoceh ga jelas.
Doyoung jalan nunduk, masih bingung pake banget plus bimbang tentang Jaehyun. Canggung banget kan, kalo ketemu lagi. Mana pamitnya cuma lewat note, ya gimana gitu.
Wangi parfum itu kecium lagi pas Doyoung nyampe di depan kelas, dia cepet-cepet noleh.
Punggung tegap berbalut seragam sekolah itu ga banyak berubah. Tangan yang selalu ngusap rambut Doyoung itu dimasukin ke saku, dan kaki jenjangnya makin panjang.
"Jaehyun!"
Bukan, bukan Doyoung yang manggil cowo itu sampe dia balik badan. Ada figur cowo di belakang Doyoung dan Kun yang manggil dia, Jungkook.
"Katanya lo mau ke kelas gue, tipu-tipu ye lo."
Sekarang Doyoung di belakang Jungkook, berhadapan sama Jaehyun. Senyumnya masih selalu sama, hangat.
"Maaf Kook, gue kira lo keluyuran gitu kemana. Lo mana mungkin mendekam di kelas," jawab Jaehyun.
Suaranya sedikit lebih berat, dan yang bikin Doyoung tercengang adalah tatapan Jaehyun yang mengarah ke dia-bukan ke Jungkook.
Hazel dan obsidian mereka bertubrukan, lagi, setelah sekian lama.
Kun narik Doyoung waktu ngerasa ada yang aneh sama temen sebangkunya itu. Di kelas, tatapan Doyoung masih kosong, dan bibirnya sedikit kebuka.
"Young, lo kenapa?" tanya Kun khawatir.
Cowo manis itu masih bisu.
Kun duduk di depan Doyoung, coba natap dia dari depan. Bener, tatapan itu kosong dan ada sirat...
Kesedihan?
"Doyoung?"
Dia masih diem ga brrkutik sedikit pun, kek patung tapi masih napas.
5 menit, Kun masih setia nemenin Doyoung.
"Kun, Doyoung kenapa?" tanya Lucas yang baru kelar mabar.
Kun ngegeleng bingung, "Gue gatau. Tadi abis ngeliat temennya Jungkook, dia begini."
Lucas lagi mode serius, "Cowo yang senyumnya ada cacat pipi?"
"Iya, ganteng pokoknya. Tinggi, trus putih juga," jelas Kun.
Lucas mengeram, "Sial, Jaehyun beneran nekat."
"DOYOUNG, WOI! ADA KECOAK WEI DI KAKI LO!" seru Lucas cem orang kesetanan.
Otomatis Doyoung sadar dan nundukin kepalanya, malah kejedot meja saking takutnya ama kecoak.
"LUCAS BIADAB!" marah Doyoung pas udah sepenuhnya sadar.
Bukannya minta maaf, Lucas malah ngegaplok kepala belakang Doyoung. Kali ini Lucas beneran marah.
"Sialan! Heh nanti gue tambah pinter!" serunya sakit.
"Gue lagi serius, sat. Lo gausah nginget dia lagi kenapa sih?! Jaehyun itu brengsek!" bentak Lucas.
Tumben ya si Lucas bisa se-serius ini.
Doyoung yang ngerti arah pembicaraan si kingkong wakanda ini langsung natap dia sinis, "Wajar gue nginget dia lagi, gue belum bisa ngerelain dia sepenuhnya. Dan satu lagi, Jaehyun ga brengsek."
"Lo harusnya bisa ngelupain orang bangsat kek gitu, Doyoung!"
"Kalo dia orang bangsat, dia ga bakal berani nunjukin dirinya depan gue."
•
•
•
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Trust
Fanfiction[Angst, Romance, School Life] "Okay, gue memang percaya sama lo. Asalkan lo inget, apa batasannya." -Johnny. • Completed • Sequel of Comfortable's • BxB / Yaoi / Homo / Gay • Bahasa non-baku • Hope you enjoy it, don't forget to vote and comment. Tha...