55. Brother

92 13 5
                                    

"Tante kenal sama Jung Jaehyun?"

Doyoung ama Chihoon saling tatap, nyiratin tanda uncomfortable karena nyinggung si Jung brengsek Jaehyun itu. Kayanya Jaehyun ngga jauh-jauh dari kehidupan Doyoung, ya?

Minji ngangguk beberapa kali, "Tante kenal juga sama keluarganya, kakak-kakaknya juga tante kenal."

Doyoung ngerutin dahi, bingung.

"Salah satu kakaknya, itu pacar kak Chan."

Otomatis rahang Doyoung ama Chihoon sama-sama jatuh, syok mereka tuh gaes! Apa-apaan njir? Pacaran katanya? Kalo nanti nikah, berarti Doyoung ama Jaehyun jadi besanan dong? Big no!

"Kalo boleh tau kak, nama pacarnya siapa?" tanya Chihoon ke Chaneun.

"Namanya Jung Yoonoh," jawab Chaneun singkat sambil senyum-senyum malu.

Astaga, cobaan apalagi ini, Tuhan?

"Kakak kenal sama kak Yoonoh dimana? Kampus?"

Chaneun ngangguk, "Kakak satu devisi sama dia, satu kelas pula. Lumayan, ini kan tahun kedua kakak kuliah—nah selama itu kakak kenal sama Yoonoh."

"Kakak udah pacaran sama dia dari awal kuliah," imbuhnya lagi.

Kenapa sih ada aja hubungannya sama Jaehyun? Kesel banget Doyoung tuh, ah.

"Kak Yoonoh...baik kan kak?"

Chaneun ama Minji ketawa, "Maksud kamu apa sih Doy? Iya, Yoonoh itu baik banget," jawab Minji.

Doyoung gak percaya. Bisa aja kan dia sama kaya adiknya, sama-sama brengsek. Doyoung harus waspada.

"Kak Yoonoh—"

Kalimat Doyoung kepotong karena ada yang neken bel rumah. Chaneun tambah sumringah dan ngibrit semangat buat bukain pintu. Feeling Doyoung-Chihoon udah ngga enak ini, pasti ada sesuatu yang unexpected.

"Halo tante—eh ini siapa?"

Baru juga di bilangin, yalord.

"Halo Yoonoh sayang, jadi ngajak adik kamu kan?" tanya tante Minji.

Doyoung seketika was-was, adiknya?

Yoonoh ngangguk antusias, "Dia masih di belakang, tan. Gatau tuh mau ngambil apaan di mobil," jawabnya.

"Ayo sini duduk," ajak Minji ke Yoonoh yang digelendotin ama Chaneun, manja betul.

"Ini siapa, tan?" tanya Yoonoh seraya senyum ramah ke Doyoung ama Chihoon, mereka juga bales senyum-antisipasi.

"Ini keponakan tante sama temennya, Doyoung sama Chihoon."

Yoonoh tetep senyum, "Halo, salam kenal. Kenapa kaku banget? Kakak ngga makan daging manusia loh," candanya.

Doyoung ketawa canggung, "E-enggak kok kak, hehe. Salam kenal."

Chihoon pun sama, nundukin kepalanya ke arah Yoonoh yang di bales senyum ganteng. Jujur, Yoonoh agak mirip sama Jaehyun—cuma doi ngga punya dimples dan bibirnya lebih tipis dari Jaehyun.

Keliatannya, Yoonoh lebih polos aja gitu.

"Kalian sekolah di CulTech ya? Kenal Jung Jaehyun?" tanya Yoonoh coba nyari topik.

Doyoung-Chihoon ngangguk kaku, "Iya kak, Doyoung kenal Jaehyun udah dari SMP."

Yoonoh kaget, "Wah, beneran?"

Baru Doyoung mau ngangguk, Yoonoh ngejentikin jarinya. "Kamu yang suka nunggu bareng Jaehyun di bawah pohon itu?"

"Lah, itu kakak tau," sahut Doyoung canggung.

Yoonoh ketawa kecil, "Kakak inget, kamu yang lambai-lambai heboh ke Jaehyun waktu itu. Kakak nanyain ke Jaehyun, bilangnya cuma temen padahal keliatannya deket banget."

Woi stop, stop! Ini udah melewati batas!

"Kakak kira kamu pacarnya, soalnya Jaehyun pernah bilang kalo dia lagi naksir temennya. Sayang banget, kakak pikir yang di taksir itu kamu loh dek," jelas Yoonoh panjang lebar.

Kokoro Doyoung suckid hyunk.

"Hahaha iya. Bukan Doyoung, kakak salah sangka mungkin."

Chihoon diem-diem nyinyirin, apaan dah tuh malah curhat tentang Jaehyun.

"Kalo kamu jadi adik ipar kakak, pasti kakak terima kok. Siapa sih yang gamau punya ipar cantik imut gini?" puji Yoonoh—padahal niatnya becanda.

911, hati Doyoung masuk ke critical mode.



[2] TrustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang