"Jeffrey! Fotoin dong~"
Cowo yang di panggil malah majuin bibirnya, "Dih, narsis betul."
Doyoung ikutan cemberut, "Awas ya kamu selca-selca nanti," katanya kesel.
"Becanda, astaga, Doyoung."
Jeffrey bangun dan nepuk-nepuk celananya, "Yaudah yaudah, siniin hapenya."
Doyoung senyum manis, "Makasih."
Jeffrey ngambil hapenya Doyoung dan ngebuka kameranya, bukannya motoin Doyoung yang udah siap sama posenya—Jeffrey malah asik selca. Kan, baru juga di bilangin awas narsis.
"Jeffrey! Kenapa lama banget?" tanya Doyoung sambil nyamperin Jeffrey.
"KOK MALAH KAMU YANG SELCA SIHH?!" pekik Doyoung heboh.
Jeffrey ketawa kenceng seraya ngangkat tangannya yang megang handphone, "Gak boleh di hapus loh ya, kapan lagi kamu dapet foto dari orang ganteng kaya aku."
"Jeff, kembali—ish!"
Doyoung coba ngambil hapenya, "Jeffrey!"
Cowo itu masih ngegoyangin hape Doyoung atas kepalanya, "Coba aja ambil sendiri."
Doyoung tau kok dia pendek, bahkan dia cuma sampe se-lehernya Jeffrey. Cowo manis itu loncat-loncat supaya nyampe dan bisa ngeraih tangan Jeffrey, tanpa sadar muka keduanya makin deket dan deket setiap Doyoung loncat.
"Jeff—AW!"
Kalo Jeffrey ngga sigap nahan pinggangnya Doyoung, pasti pantatnya udah ngebentur lantai rooftop. Si manis nutup matanya, selain takut dia jatoh dan nahan sakit di kakinya.
Tadi pas loncat, Doyoung harusnya mendarat pake dua kaki—tapi ini malah satu kaki dan jadinya dia oleng.
"Gapapa, sayang. Kamu ngga jatoh kok," kata Jeffrey trus senyum.
Doyoung pelan-pelan ngebuka matanya dan langsung disuguhin muka gantengnya Jeffrey. Mata terang itu, hidung yang menurut Doyoung lucu, rahang tegasnya bisa bikin Doyoung ikutan senyum.
"Thanks Jeff," bales Doyoung dan numpuin tangannya ke bahu Jeffrey. Cowo manis itu ngedipin matanya pas Jeffrey gamau ngelepas tangannya dari pinggangnya.
"May i ask you a question?"
Baritone Jeffrey otomatis bikin Doyoung nahan napas, dia gugup. "Ya?" jawab si manis pelan.
"May i love you?"
Hidung mereka nempel, "Answer me, sweetheart."
Kalian tau, Doyoung lemah sama hal beginian. Orang yang gak sayang sama Doyoung aja disayangin, tapi gimana kalo sampe minta disayangin? Damn.
"Jeffrey..."
"Yes, call out my name like that."
Doyoung makin erat mejamin matanya, "Jeffrey, stop—"
"Yes, command me to stop obsessing over you."
Mamaaaaa, tolong Doyoung. ㅠㅠ
"Yes, yes! You can love me, you can love me," jawab Doyoung cepet.
Jeffrey senyum tipis, "Tell me, tell me if you're fine with that."
"I'm fine and please stop! You make me scared!" seru Doyoung di dekapan Jeffrey.
"And, yes, i love you more when you're scared because of me."
Gila.
Satu kecupan lagi dari Jeffrey mendarat di rahang Doyoung, dia ketawa kecil dan senyum puas pas cowo manis itu nyeka keringet dingin dari dahinya.
"Welcome to the new round, Doyoung."
•
•
•
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Trust
Fanfiction[Angst, Romance, School Life] "Okay, gue memang percaya sama lo. Asalkan lo inget, apa batasannya." -Johnny. • Completed • Sequel of Comfortable's • BxB / Yaoi / Homo / Gay • Bahasa non-baku • Hope you enjoy it, don't forget to vote and comment. Tha...