92. Tragedi

104 12 36
                                    

+82-2-xxx-xxxx
| Bagus, tunggu disana
| Sekitar 10 menit lagi, gua bakal sampe

Balesan dari si peneror itu bikin Jeffrey ngeratin rahangnya, ngerasa agak kesel karena harus nunggu. Tapi gapapa, it's okay.

Jeffrey jalan ke pinggir, berdiri tepat di depan pagar pembatas. Dia senyum lebar, natap pemandangan kota Seoul yang indah di malam hari kaya gini.

Cowo itu ga henti-hentinya senyum lebar sewaktu kenangan indahnya sama temen-temen keputer gitu aja di kepalanya. Mulai dari dia yang di tuduh jadi Jaehyun, Doyoung yang nangis karena cowo brengsek itu, dan temen-temennya yang kocak abis.

"Gue harap gue selalu bisa ada untuk kalian, bahagia selalu ya."

Jeffrey ketawa kecil, natap langit bertabur bintang yang bersih dari awan. Mata indahnya itu berubah makin kelam ketika dia keinget Jaehyun.

"Coba aja kalo dia ngga mirip gue, Jaehyun pasti ngga akan nyakitin Doyoung dengan mudahnya waktu itu."

Iya, kejadian di rooftop sekolah itu. Kalo aja Jeffrey ngga mirip ama Jaehyun, pasti Jaehyun ngga bisa berbuat bejat kek gitu ke si manis.

Nyesel dia punya doppelgänger macem Jaehyun. Dan sekarang, dia percaya kalo munculnya doppelgänger itu bisa jadi pertanda buruk.

Angin malam yang ngebelai wajah tampan Jeffrey bikin dia kecanduan. Matanya terpejam, cuma diem dan nunggu si peneror itu dateng.

Di tempat yang ngga jauh dari gedung itu, ada 1 orang berpakaian serba hitam dan megang senjata laras panjang sambil natap ke arah Jeffrey dari teropong. Dia berdiri di dalem ruangan yang terletak di rooftop juga.

"Target udah ada di tempat, mau di tembak sekarang?"

Dari alat yang di pasang di telinga, cowo itu dapet jawaban dari cowo lainnya, "Tembak dia sekarang, kita akan mantau dari jendela apartemen."

Myeongsoo naruh teropongnya di meja dan nyiapin dirinya untuk nembak target yang berdiri di rooftop gedung itu. Tangannya bersiap untuk narik pelatuk setelah target berada tepat di tengah aperture sight.

"Bagus Jaehyun, teruslah begitu," gumamnya sebelum narik pelatuk dan di ikuti suara tembakan keras.

2 tembakan nyusul dan Myeongsoo keliatan puas banget ngeliat targetnya yang sekarang udah bersimbah darah di tempat itu.

"Kalian liat itu? Dia udah mati," kata Kim Myeongsoo dan ngelempar senjata laras panjang itu serta ngelepas kacamatanya.

"Wait, what? Siapa yang kakak tembak?!"

Myeongsoo jelas bingung dong. Ya Jaehyun lah, siapa lagi coba?

Pembunuh bayaran itu buru-buru ngambil teropongnya, ngefokusin pandangannya ke tempat targetnya berdiri tadi.

Dan disana, ada seorang cowo yang dia kenal sebagai Jung Jaehyun—lagi ngelambaiin tangannya ke arah Myeongsoo seraya senyum miring dan ngacungin kedua jempolnya.

Tunggu. Lalu, siapa yang dia bunuh kalo itu bukan Jung Jaehyun?



[2] TrustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang