Ayo dong pencet bintangnya.
Jarang banget authornya ngetik beginian /plak
Happy reading gaed! Sidersnya masih di pantauin Jaehyun kok, tenang. ̄︶ ̄
•
"Misi, mbak, kamar atas nama Choi Chihoon ada dimana?"
Doyoung ga peduliin tatapan resepsionis yang keheranan, "Kamar VIP atas nama Choi Chihoon ada di lantai 13, kamar nomor 1318."
Hansol, Taeil, dan Doyoung langsung melesat ke arah lift. Mereka khawatir banget, terlebih Doyoung.
Sesampainya di deket kamar 1318, Doyoung lari dan langsung ngebuka itu pintu kamar tanpa di ketuk—persetan mau di bilang ga sopan.
"Kalian—"
Doyoung narik napasnya, "—habis ngapain?"
Kedatangan mereka disambut sama muka tegang ke-15 temen-temennya. Kecuali Chihoon, dia senyum tipis pas Doyoung jalan ngedeket ke tengah ruangan.
"Kalian...habis berantem?" tanya Doyoung nyaris tanpa suara.
Johnny jadi pihak pertama yang mecahin kehingan di antara mereka, "Doie, ini gak—"
"Apa yang kalian pertaruhin?"
Semua orang yang ada di ruangan itu diem aja, ngga ada yang berani jawab atau sekedar nenangin Doyoung yang keliatannya bakal murka sebentar lagi.
Taeil ngusap bahu adiknya dari belakang, coba nenangin seenggaknya pake aksi—karena dia tau kalo ngomong doang ga bakal kelar.
"Gue yakin lo semua gak bisu tentang masalah ini, termasuk lo," tunjuk Doyoung ke Johnny.
Di posisinya, Johnny nahan napas.
"Doyoung, dengerin kita dulu ya? Jangan marah dong, nanti cantiknya ilang loh," canda Lucas.
"Gue tau lo itu moodmaker, tapi sekarang bukan waktunya untuk bercanda."
Lucas auto nunduk.
"Mereka tawuran, ini antara Jaehyun dan Johnny. Bentuk balas dendam dari Jaehyun dan Mark ke Johnny, tapi malah berbalik sial ke mereka juga," jelas Chihoon.
Kalo bukan Chihoon yang nolongin mereka, itu lidah bakal di potong ama Jihyo.
"Dan karena Jaehyun udah nyakitin lo, Johnny gasuka," imbuh Nayeon pake nada pelan.
Kesakitan mereka itu karena Doyoung. Luka-luka di wajah mereka itu sebab Doyoung, dan mereka jadi ga akur karena Doyoung.
Semua itu cuma karena Doyoung, Doyoung, dan Doyoung.
"Sayang, jangan salahin diri kamu ya? Aku gapapa, serius."
Johnny senyum kaya biasanya, yang dibales muka dingin seorang Kim Doyoung.
"Gue gak pernah minta lo buat balas dendam dengan cara kaya gini," kata Doyoung—yang sialnya kedengeran bergetar.
"Gue tau lo sayang sama gue, gue tau lo ga suka karena Jaehyun nyakitin gue, gue pun tau kalo Jaehyun memang berubah."
"Tapi gak gini caranya John," lirih Doyoung.
Yuta langsung berdiri, "Gak, jangan salahin Johnny. Ini semua salah gue, gue yang ngajakin mereka untuk tawuran."
Cowo itu natap Doyoung, "Tolong, kita semua minta maaf."
Jaehyun ngga ada ngomong apapun, untuk sekedar pembelaan atau mendukung respon dari yang lain—bungkam.
"GUE GAK MINTA LO SEMUA BEGINI, KENAPA?!" bentak Doyoung.
Taeil mundur dan nutup mata. Gak, dia gak bisa ngeliat Doyoung marah.
Doyoung, marah? Hancur.
Jeffrey beringsut maju, berdiri di sebelah Yuta. "Doyoung, gue mohon, jangan salahin diri lo sendiri. Gak semua alasan tawuran ini didasari lo, ada alasan lain yang ngga lo tau."
Napas Doyoung mulai putus-putus, makin berat. "GUE TAU LO SEMUA MAU BELAIN GUE, SAYANG SAMA GUE, PERCAYA SAMA GUE—TAPI GAK GINI CARANYA!" teriak Doyoung marah.
"Lo kira gue bakal baik-baik aja setelah ngeliat kondisi kalian begini, karena gue? MIKIR DONG!"
"Lo egois."
Semua pasang mata langsung tertuju ke Jaehyun.
"Lo egois. Lo gamau nerima kenyataan kalo ada alasan lain di balik kejadian ini, lo ga pernah bisa nerima alasan lain dan buat diri lo seolah paling tersakiti. PUAS?!"
Plak!
Taeil nurunin tangannya, "Jaga bicara lo, kalo lo emang ngga tau yang sebenarnya."
"Doyoung emang egois," kata Jaehyun lagi.
Sekali lagi, semua orang yang ada di ruangan itu bungkam. Doyoung, orang yang merasa jika dialah akar masalah ini—nangis dalam diam.
Seseorang buka pintu ruangan itu. Dia langsung maju dan berdiri di depan Jaehyun, ngelemparin beberapa kertas tepat ke depan mukanya.
"Kalo lo gak tau apa yang terjadi sama Doyoung, jangan sok menghakimi dan berkata seolah lo yang paling tau sifat Doyoung gimana."
Gaeun natap Jaehyun nyalang, "Keluar."
•
•
•
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Trust
Fanfiction[Angst, Romance, School Life] "Okay, gue memang percaya sama lo. Asalkan lo inget, apa batasannya." -Johnny. • Completed • Sequel of Comfortable's • BxB / Yaoi / Homo / Gay • Bahasa non-baku • Hope you enjoy it, don't forget to vote and comment. Tha...