"Belain temen lo sana, belain."
Mark mah woles aja pas diputusin ama Valennia, selama dia tutup mulut doang sih—Mark bakal aman sentosa.
Jadi awalnya Mark mau ngajakin Valennia buat gabung ke komplotannya Jaehyun juga, tapi dia ngga mau—padahal pede banget kalo Valennia bakal ngikut apa kata dia. Karena udah ketauan kalo Mark ada di pihak Jaehyun, Valennia di ancem untuk tutup mulut sama Mark.
Kalo ngga, perusahaan papanya bakal bangkrut gitu aja—cuma karena Mark adalah calon pewaris tunggal perusahaan utama yang jadi pemegang saham terbesar.
"Santai Mark, lo masih ada kita-kita."
Jungkook naikin sebelah alisnya sambil smirk, "Adik gue lebih terlena sama penampilan alim mereka."
Ya, Jeon Jungkook adalah kakak dari seorang Valennia Jeon.
Karena kakaknya tinggal di apartemen dan Valennia masih di rumah utama, dia gatau apa rencana kakaknya sama Jaehyun. Toh dia kaga tau kalo kakaknya bakal gabung ama cecunguk tengil itu.
Pas liat Jungkook, kemudian Mark, dia tambah gabisa berkata apa-apa.
Jungkook ga masalah sama kelakuan Mark, cause Valennia bukan adik yang dia pengen. Masalah umum, iri hati sebab sang adik yang lebih di perhatiin sama orang tua.
Lah, harusnya Jungkook takut dong kalo papanya bangkrut?
Gak, dia ngga takut sama sekali akan hal itu. Jungkook tau kalo Mark yang megang kendali perusahaannya, tinggal nyuruh ini-itu ke karyawan papanya sekalipun dia ngga ngerti tentang bisnis.
Valennia itu ga tegaan orangnya, so, milih tutup mulut ketimbang keluarganya menderita.
"Udah untung gue mau tutup mulut demi lo, kak. Biadab!"
Nayeon megang bahu Valennia yang naik-turun akibat nangis sesenggukan, "Cowo jaman jigeum emang kaga ngotak," katanya sinis.
"Kalian mundur, ga aman kalo kalian ada disini," perintah Yuta ke ciwi-ciwi.
Johnny otomatis ngegeleng, "Jangan percaya sama jumlah mereka disini, ada orang yang ngintai kita daritadi."
Minhyun jadi keinget orang yang ga sengaja dia tabrak di depan pintu cafe waktu mau keluar, orang itu sama kaya Mark yang pake baju serba hitam. Matanya keliatan ga asing, tapi Minhyun lupa dia siapa.
"Pinter banget lo," cibir Eunwoo.
"Tawuran kita kan berkualitas, emang lo? Ngandelin otot yang ga seberapa doang bangga," sombong Daniel.
Jaehyun ketawa sarkas, "Ini tawuran, masih aja mikirin strategi daripada energi."
"Tawuran itu ga selalu pake tangan ama kaki, kadang juga perlu otak. Pantes lo mau nge-skakmat orang susah bener, ternyata otaknya di giveaway," kata Yuta yang berkacak pinggang.
Yang geram bukan Jaehyun, tapi anggota geng Jaehyun yang merasa tersindir. Jungkook maju duluan, mau nonjok Yuta tapi dengan entengnya di tahan kaya yang Jaehyun lakuin tadi.
"Sebenernya males bikin orang lain bonyok pake tangan gue yang bersih ini, tapi kalo lo yang mulai—yaaaaa jangan salahin gue."
•
•
•
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Trust
Fanfiction[Angst, Romance, School Life] "Okay, gue memang percaya sama lo. Asalkan lo inget, apa batasannya." -Johnny. • Completed • Sequel of Comfortable's • BxB / Yaoi / Homo / Gay • Bahasa non-baku • Hope you enjoy it, don't forget to vote and comment. Tha...