80. Double trouble

92 14 23
                                    

Kembalinya dari ruangan pak Xijun, mereka pergi ke ruang latihan seni untuk istirahat. Mereka gamau balik ke kelas, padahal anak IPS ada jadwal lagi.

Kalo kata Chihoon, gapapa kelewat pelajaran 3 jam doang daripada kelewat moment penting sama temen.

Jenius mah bebas ye.

"Doyoung, mau makan?" tanya pacar Eunwoo sambil nyodorin sebungkus roti.

Si manis geleng-geleng kecil, bibir bawahnya di gigitin gatau karena apa. Matanya masih sembab, ekspresinya juga linglung.

Valennia nepuk-nepuk pelan bahu Doyoung, "Udah dong, Johnny ngga marah kan?"

Iya, Johnny emang ngga marah. Tapi pasti ada rasa yang terselubung di lubuk hati Johnny ke Doyoung yang ngga bisa di ungkapin gitu aja. Dia pasti kecewa sama Doyoung.

"Gue gatau," jawab Doyoung pasrah.

Doyoung ama Valennia ngehela napas, sama-sama bingung harus ngapain sekarang.

Di sudut ruangan, Lucas, Nayeon, Jihyo, Daniel, Minhyun, Eunwoo, Mingyu duduk melingkar dan asik main ToD.

Dan sisanya, mereka lagi ngobrol serius dan duduk di atas panggung. Yuta, Johnny, Jeffrey, Kun, dan Chihoon lagi diskusiin tentang sesuatu.

"Gue bakal pergi ke Chicago setelah kenaikan kelas nanti, dan balik ke Korea setelah lulus kuliah."

Yuta nentang keras pernyataan Johnny tadi, "Lo gila apa gimana sik? Doyoung gimana nder, lo ga mikirin dia?" tanyanya ribut.

Johnny noyor Yuta, "Nggak gitu, fuck! Gue ke Chicago juga sama mama papa, gue gak mungkin macem-macem disono."

Chihoon ngelirik Johnny, perasaan ngga ada nyinggung ke yang macem-macem deh. Dia jadi agiruc.

"Heh, gua gak ngomongin tentang lo mau selingkuh ato nggak ye. Gue ngomongin tentang Doyoung, tunangan lo!" seru Yuta marah.

Jeffrey ngelerai Yuta yang udah mau nonjok si Johnny ae, "Yuta, kita harus bisa ngehormatin keputusan Johnny. Terlebih ini untuk study, masa lo gak ngedukung dia?"

"Ini bukan masalah itu, Jeffrey. Ini Doyoung, Kim Doyoung dan Jung Jaehyun yang gila!"

"Maka dari itu, gue mau ngomong serius sama lo pada," ucap Johnny tenang.

Kun ngangguk, "Silahkan."

"Gue minta tolong sama kalian, tolong jaga Doyoung. Jaga dari apapun dan siapapun yang sekiranya bisa ngebahayain Doyoung, jaga dia dari semua hal yang buruk. Kalo dia ada masalah, tolong jangan pergi dan dengerin dia keluh kesahnya."

"Keluarganya ada di luar kota, dan sampe sekarang belum balik. Mama papa udah coba ngebujuk mereka untuk pulang tapi mereka gamau. Doyoung cuma punya kita disini, nenek, keluarga lainnya yang jauh dari Seoul."

Johnny natap mereka, "Gue mohon, jaga Doyoung buat gue."

Semuanya iba, semuanya sayang sama Doyoung, semuanya yakin bisa ngejaga Doyoung bukan cuma untuk Johnny.

"Lo bisa percayain Doyoung ke kita, tanpa lo minta—kita pasti jagain dia," kata Chihoon sambil senyum tipis.

Kata-kata Chihoon langsung di setujuin ama tiga orang lainnya. "Lo jangan macem-macem disana, kalo ketauan—siap-siap Doyoung bakal jadi istri gue," ancem Yuta.

"Inget Winwin, bego," ketus Jeffrey.

Kun nyenggol lengan Jeffrey, "Euy, maung dia gaes."

Mereka berempat ketawa, "Apa-apaan njir, kok malah di ketawain," ujar Jeffrey abis tu cemberut.

"Oke, gue memang percaya sama lo. Tapi inget, apa batasannya."

Jeffrey-Yuta langsung sungkem, "Gue gak bakal kelewatan, doain aja," kata si cowo Nakamoto.

Pantat Yuta auto di tendang Chihoon dan buat dia nyungsep ke depan, "Mesum," katanya pake nada datar.

"CHIHOON JANCOK!" seru Yuta marah, ngusap-ngusap bibirnya yang nyium lantai panggung.

Jeffrey nyisir rambutnya, senyum lebar dan matanya berbinar-binar bahagia.

"Gue—"

"URGENT!! GUE HARUS KE RUMAH SAKIT SEKARANG!" teriak seseorang dari bawah.

Doyoung lari keluar, buat semuanya juga ikutan panik. Hadeh, kepanikan ini gada habisnya.



[2] TrustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang