27. Cantik

142 18 9
                                    

Doyoung ama Chihoon ngobrol-ngobrol ringan setelah curhat tentang Chan—pacar Chihoon yang udah meninggal itu.

"Young, lo mau tau kelakuan tunangan lo di kelas?"

Doyoung langsung ngangguk semangat, "Apa apa apa?"

"Dia tuh random banget. Gue kan duduk di depan dia, dia duduk sama Minhyun. Nah, dia demen banget jail, nusuk-nusuk punggung gue pake pulpen atau nulis asal pake jarinya," Chihoon ngedongeng.

"Kalo lagi bosen banget tuh, kita ber-4 ama Daniel juga, biasanya maen. Random sih, cuma paling sering main ToD."

Chihoon ngakak, "Gue gatau dah, entah Johnny yang emang sial mulu atau nasibnya dia begitu. Pas giliran Minhyun yang muter pulpen, yang kena pasti Johnny. Gue yakin Johnny sekarang punya dendam ama Minhyun," ucap Chihoon semangat.

Cowo manis itu ikutan ketawa, "Ngaco ah lo hahaha."

Chihoon nutup bukunya, berniat minjem tu buku buat di bawa pulang. "Ke aula kuy, 15 menit lagi acaranya mulai."

Doyoung ngecek jam yang tertera di lockscreen hapenya, "Oh iya njir, lama juga kita di perpus."

Sejujurnya, Johnny minta tolong sama Chihoon buat ngajak Doyoung pergi. Kan gengnya mau bahas tentang tawuran itu, Doyoung ga boleh tau. Nah, mumpung Chihoonnya bersedia—Johnny langsung ngepercayain Doyoung ke Chihoon.

Doyoung sama Chihoon ke tempat penjaga perpustakaannya dulu, Chihoon mau minjem buku katanya. Setelah itu mereka jalan keluar perpustakaan, niatnya mau balik ke kantin. Doyoung seneng-seneng aja—

—sebelum ada seorang manusia dajjal yang sengaja ngehalangin jalannya.

"Hai, cantik."

Chihoon langsung waspada.

Doyoung natap Jaehyun jijik, "Shut the fuck up, jerk."

Jaehyun ngesmrik, "Jangan merasa bangga, slut. Temen-temen lo bakal kalah sama gue."

Doyoung ngerutin keningnya, "Ngomong apa sih lo? Misi, gue mau lewat."

Chihoon yang ada di belakang Doyoung natap Jaehyun sinis, ni cecunguk maunya apa sih?

Doyoung geser ke kiri, Jaehyunnya ngikut. Doyoung ke kanan, di ikutin lagi. God, Doyoung udah cape banget berurusan sama Jaehyun!

"Lo cantik, cuma bego," kata Jaehyun pake nada ngerendahin.

"Listen to me slut, your fiance is a jerk like me," bisik Jaehyun di depan muka Doyoung.

"But he much better than you, setidaknya Johnny ga akan ninggalin gue cuma karena ciuman di bibir!"

Doyoung ngomong gitu sambil nunjuk-nunjuk dirinya dan bibirnya sendiri.

"Lo ngga ada hak buat nyium gue, Kim Doyoung."

"Mungkin sekarang ngga ada, tapi dulu gue punya hak buat nunjukin kasih sayang ke sahabat gue," lawan Doyoung.

"Lo nantang gue, ha? Sadar akan posisi lo yang ga lebih dari seorang pengadu," kata Jaehyun datar.

Doyoung senyum—seakan beneran nantang Jaehyun, "Pengadu bahkan jauh lebih mulia dari seorang pengecut kaya lo, Jung Jaehyun."

Doyoung narik Chihoon ngejauh setelah nurunin jarinya yang nunjuk wajah Jaehyun tadi. Kedua orang itu berlalu, sedangkan Jaehyun masih terdiam di tengah lorong.

"Gue percaya suatu hari nanti lo bakal jatuh ke pelukan gue lagi, cantik."



[2] TrustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang