Namanya Cassiopeia Malfoy, gadis asrama ular tahun kedua yang sedang melihat Harry Potter secara diam-diam dari balik tembok tua Hogwarts. Dia beberapa kali ingin mendekati pahlawan dunia sihir itu tetapi mengurungkan niatnya karena jiwa pengecutnya yang selalu menguasai dirinya.
"Tapi aku punya misi yang sangat mulia, jadi aku harus berani." Batinnya menyemangati diri sendiri.
"Hey." Cassy melonjak kaget karena pundaknya yang baru saja ditepuk oleh seseorang.
OH. DEMI SALAZAR!
ITU HERMIONE GRANGER!
Yang baru saja menepuk pundaknya adalah Hermione, sahabat Harry Potter yang dari beberapa hari yang lalu diintainya diam-diam.
"Oh? Ha-hai." Cissy menjawab sapaan Hermione dengan sedikit terbata.
Apa kata Lucius jika melihat anaknya tergagap seperti tadi. Sangat tidak Malfoy sekali. Ck.. ck.. ck...
"Kau adik Malfoy itu kan?" Hermione memastikan.
"Iya. Cassiopeia Malfoy, kau bisa memanggilku Cassy." Gadis berambut pirang panjang itu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Hermione dan senyum anggun mengembang di bibirnya.
"Draco Malfoy versi perempuan kecuali sifat menyebalkannya." Hermione berbicara dalam hati dan menjabat tangan murid Slytherin tahun kedua tersebut.
"Hermione Granger. Dan Hermione saja, atau 'Mione juga boleh." Hermione mengeluarkan salah satu senyum terbaiknya. "Ngomong-ngomong sedang apa kau disini?"
"Mungkin dia bisa menolong."
Flashback
"AKU TIDAK TAU TERNYATA KAU SEBODOH INI MALFOY!" Teriak Pansy Parkinson.
Menyebabkan beberapa murid Slytherin yang berada di ruang rekreasi memandang sekilas ke arah Draco dan teman-temannya sebelum melanjutkan kegiatannya seperti semula.
Cassy yang kebetulan juga berada disana menjadi tertarik dengan pembicaraan kakaknya dan dua temannya, Pansy dan Blaise.
"Pans, turunkan nada suaramu." Blaise mengingatkan.
"Jadi salah jika aku menyukainya?" Kata Draco lirih yang untungnya masih bisa ditangkap oleh telinga Cassy.
"Kakakku menyukai seseorang?" Cassy tentu terkejut mendengar fakta itu keluar dari mulut kakaknya sendiri.
"Tidak Drake, tidak. Kau tidak salah jika menyukai scarhead itu. Hanya caramu mendekatinya saja yang salah." Kali ini Pansy menurunkan nada suaranya, tidak sekeras tadi. Bahkan sangat pelan ketika menyebut kata 'scarhead'.
Setelah itu Cassy tidak mendengarkan apapun karena Blaise melambaikan tongkatnya, merapalkan mantra peredam suara. Tentu saja agar pembicaraan mereka tidak didengar orang lain.
Oh Blaise, seharusnya sejak tadi kau merapalkan mantra. Lihatlah ada ular kecil yang tengah menampilkan seringainya karena telah mendengar sesuatu yang bagus mengenai saudaranya.
Flashback end
Hermione membungkam mulutnya dengan telapak tangannya dan menggelengkan kepalanya tidak percaya. Jangan lupakan matanya yang melebar menatap calon Lady Malfoy itu seolah dia adalah hantu yang tidak memiliki kepala. Terdengar mendramatisir memang, tapi itulah kenyataannya.
"Terserah jika kau tidak percaya. Aku hanya menyampaikan apa yang ku dengar." Cassy mengangkat bahunya seolah tidak peduli. Padahal dia ingin sekali menyunggingkan senyum lebarnya. Bagus sekali topengmu Malfoy kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
DRARRY ONESHOOT
FanfictionDrarry Oneshoot Twoshoot Multi chapter Harry Potter © J.K. Rowling Picts isn't mine Jangan plagiat