8 Letters

10K 936 38
                                    

Yg rikues drarry saling suka tp ga ada hubungan. Maaf kalo ga sesuai ekspektasi




Tahun pertama

"POTTER!"

Teriakan itu diiringi dengan terbukanya pintu Hospital Wing secara kasar. Anak laki-laki berambut pirang dengan gaya rambut disisir kebelakang rapi memasuki Hospital Wing dengan tergesa, membuat ujung jubahnya berkibar.

"Hai, Malfoy" sapa anak laki-laki berambut hitam acak-acakan yang sedang berbaring di ranjang. Madam Pomfrey yang telah berhasil membujuknya agar meminum ramuannya pamit undur diri, memberikan ruang untuk dua bocah itu.

Draco Malfoy --si bocah pirang-- menyentil dahi Harry Potter --si pasien Hospital Wing-- dengan keras, membuat Harry berteriak kesakitan.

"Kau pantas mendapatkannya karena telah bertindak bodoh, Scarhead" Draco melipat kedua tangannya di dada, menampilkan tatapan paling garangnya.

"Sudah kuduga kau memang kejam dan tidak punya hati, Pirang"

"Oh? Apakah itu pujian? Apakah aku harus berterimakasih, Potty?"

Harry memutar bola matanya malas, baru saja dia hendak menjawab Draco tapi digagalkan oleh suara pintu yang lagi-lagi dibuka dengan kasar. Kali ini ada empat murid yang masuk.

"Harry, kau baik-baik saja?" tanya Hermione, raut wajahnya menunjukkan kekhawatiran.

"Aku ba--"

"Sudah ku bilang tunggu kami, Drake! Kenapa kau berlarian di koridor dan meninggalkan kami? Demi Merlin! Harry tidak separah itu, dia hanya terjatuh dari sapu!" Pansy terengah setelah membombardir Draco dengan teriakannya. Kini gadis berambut pendek itu duduk di ranjang Harry, "kau baik-baik saja kan, Harry?" wajahnya yang semula memerah karena marah sekarang terlihat khawatir.

"Aku tidak berlari di koridor, cara berjalan kalian saja yang lama" Draco melirik tajam Pansy dan dibalas dengan hal yang sama oleh gadis itu.

Ron memutar bola matanya, dia sudah mulai terbiasa dengan harga diri tinggi yang dimiliki Draco. "Ya ya ya, katakan itu pada anak Ravenclaw yang tidak sengaja kau tabrak ketika berlari tadi"

"Jangan lupakan ketika dia memotong kalimat Mr. Malfoy dan tergesa-gesa kemari. Kau harus melihat wajah menyeramkan Mr. Malfoy, Harry" tambah Hermione.

Harry dan Blaise hanya diam menonton teman-temannya yang protes pada draco. Lalu si kacamata bulat menoleh untuk melihat Draco yang masih bersungut-sungut.



Tahun kedua

"POTTER!"

Harry, Ron dan Hermione yang sedang dalam perjalanan menuju pondok Hagrid pun menghentikan langkah mereka. Mereka menolehkan kepala ke belakang, dimana si pirang berada. Tumben sekali dia sendirian tanpa si cerewet Pansy di belakangnya dan Blaise yang diam mengekori.

"Ada apa?" tanya Harry.

Bukannya menjawab pertanyaan Harry, Draco justru menatapnya dengan tatapan menyelidik. Mata keperakan itu memindai dari ujung kepala sampai ujung kaki Harry.

"Apa yang kau lakukan, Dray?" tanya Harry lagi.

"Ku rasa dia sedang tidak waras" bisik Ron, yang masih dapat didengar oleh Draco. Dan dengan senang hati Draco memberikan tatapan tajamnya pada si rambut merah itu.

"Kau benar-benar Harry Potter?"

Pertanyaan Draco membuat trio Gryffindor itu mengerutkan dahi.

"Tentu saja? Memangnya siapa lagi?" Harry melotot pada murid Slytherin itu, "aku masih punya ini di dahiku, jika kau tidak percaya aku Harry" tangannya menyingkap poni yang menutupi dahinya.

DRARRY ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang