Unbelievable

13.8K 1.2K 95
                                    




Draco mengerutkan dahinya ketika merasakan sinar matahari yang menembus kamarnya. Kamarnya? Tidak. Kamarnya tidak memiliki bau seperti ini, kamarnya tidak berbau alkohol. Dia membuka matanya dan mendapati tangannya melingkar di pinggang ramping seseorang.

Damn!

Apalagi kali ini? Dia tidur dengan seseorang?

Tidak perlu berfikir keras untuk menyimpulkan segalanya, tubuh telanjang yang memunggunginya sudah menjawab pertanyaan tentang apa yang telah terjadi. Jadi pertanyaan selanjutnya adalah siapa. Dengan siapa Draco bercinta semalam?

Draco mencoba mengintip wajah yang sedang tidur dengan damai di sampingnya.

"Unbelievable"

Yang tidur di sampingnya adalah Harry Potter. Harry Potter pemuda incaran para wanita dan pria gay di fakultasnya? Ralat, mungkin di Universitasnya. Harry Potter mahasiswa kesayangan dosen itu? Harry Potter anak aktor dan aktris ternama itu? Harry Potter pemilik senyuman manis dan ramah itu? Harry Potter yang itu? Bagaimana bisa?

Kawan-kawan, tolong ingatkan Draco bahwa dia juga sama hebatnya dengan Harry Potter yang sering dia puja itu. Ingatkan dia bahwa dia keturunan milyarder sekaligus berasal dari keluarga bangsawan dan memiliki otak yang jenius, sepertinya pangeran kita yang satu ini sedang mengalami masa insecure. Dan ingatkan juga bahwa dirinya adalah incaran hampir seluruh wanita di London. Tolong ingatkan dia. Terimakasih.

Draco sama sekali tidak mengingat apa yang terjadi pada pesta yang diadakan oleh Pansy semalam, dia terlalu banyak minum. Draco masih menatap punggung mulus yang kini dipenuhi oleh bercak kemerahan hasil karyanya, jika dilihat lagi ternyata bercak kemerahan itu berada dimana mana bahkan di dekat mata kaki Harry. Tidak bisa dipercaya. Bagaimana bisa Harry Potter yang biasanya hanya berada di dalam pikiran Draco, sekarang berada di ranjang bersamanya?

"Tenangkan dirimu, Drake. Sebaiknya aku mandi agar otakku dapat berfungsi"

Baru sebelah kakinya turun menyentuh lantai, Draco mendengar suara sedikit serak bertanya "Kau sudah bangun, Dray?"

Draco menoleh melihat pemandangan di hadapannya, Harry yang menguap sambil menutupi mulutnya dengan punggung tangan. Lalu Harry meraih ponselnya di meja yang terletak di sebelah ranjang. Melihatnya sebentar dan menunjukkannya kepada Draco, "Baru jam sembilan dan kau sudah bangun? Kita baru tidur sebentar"

"Bagaimana kita bisa--"

"Kau tidak ingat?" Harry memotong pertanyaan Draco dan matanya menangkap Draco menggelengkan kepala.

Menghembuskan nafasnya, Harry menjelaskan kejadian semalam. "Aku mendekatimu ketika kau sedang minum dan mengajakmu menari. Truth or dare" Harry menaikkan sebelah alisnya ketika mengatakan Truth or dare. "Aku mendapat dare mengajakmu menari. Lalu kita menari dan, yeah.." Draco sangat yakin jika matanya tidak bermasalah, dia melihat semburat kemerahan muncul di wajah Harry, "kau tau, saling menggesek dan berciuman dan Pansy menyuruhmu membawaku ke salah satu kamar dan disinilah kita" lanjut Harry.

Fuck! Draco ingat sekarang.

Ketika dirinya mabuk karena terlalu banyak minum dia didatangi oleh Harry. Dia memicingkan mata untuk melihat seseorang yang mendatanginya, bisa saja dia berhalusinasi orang itu adalah Harry. Tapi suara lembut dan terkesan malu-malu itu membuat Draco yakin jika seseorang itu adalah Harry, benar-benar Harry. Draco ingat ketika dirinya dan Harry menari, Harry memunggunginya dan merapatkan punggungnya di dada Draco lalu entah setan mana yang merasuki pemuda bermata emerald cemerlang itu, tiba-tiba dia menggesekkan pantatnya pada gundukan di selangkangan Draco. Draco pun ingat ketika dirinya mencium bibir lembut Harry yang berwarna kemerahan. Menggigit bibir kenyal itu dan memperdalam ciumannya. Kemudian dia mendengar Pansy berteriak "Aku membayar mahal tempat ini dan kamarnya untuk makhluk tidak tau tempat seperti kalian. Get a room, Motherfucker"

DRARRY ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang