Island part 2

8.2K 959 103
                                    



Draco sedang duduk menyandarkan punggungnya pada tiang kapalnya, sedang menunggu matahari terbenam. Dia sangat menyukai semburat jingga bercampur dengan sedikit warna merah yang dihasilkan oleh matahari ketika akan terbenam. Tapi jika diberi pilihan antara langit senja atau langit malam bertabur bintang, maka dia tanpa ragu menjawab langit malam.

Kapten kapal Slytherin itu mengedarkan pandangannya, memperhatikan penduduk lokal yang sedang sibuk dengan kegiatannya. Netranya menatap tepat pada seseorang di bawah sana yang sepertinya sedang memandangnya. Seseorang itu berdiri terdiam diantara lalu lalang penduduk lokal, terlihat seperti anak anjing tersesat.

Draco berdiri, berniat menghampiri seseorang itu. "Theo, aku turun sebentar" pamitnya pada salah satu awak kapalnya sekaligus sahabatnya. Lalu dia melompat turun dari kapalnya untuk mendekati orang itu.

🐍🦁

"Aku belum pernah mendengar kejadian seperti itu" Komentar gadis berambut coklat bergelombang -yang baru saja Harry ketahui bernama Hermione Granger- setelah mendengarkan cerita Harry.

"Kau pernah, Drake?" Kali ini gadis berambut pendek dengan poni yang menutupi dahinya bertanya pada Draco, namanya Pansy Parkinson.

Draco menggelengkan kepalanya, matanya memperhatikan wajah Harry yang terlihat sedih. Wajah itu manis, dan sangat manis ketika terdapat senyum yang menghiasinya. Kulitnya putih, bukan putih pucat seperti miliknya. Dan telapak tangan yang tadi sempat bersentuhan dengan telapak tangannya itu terasa sangat halus, Draco yakin kulit di bagian tubuh yang lain juga halus.

Jangan lupakan mata yang berwarna emerald itu, sangat cantik. Berbeda dengan matanya yang berwarna keabuan dan terkesan suram. Hidungnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu mungil, terlihat sangat pas berada di wajah manis itu. Bibirnya tipis di bagian atas dan sedikit penuh di bagian bawah, warnanya kemerahan. Draco menelan ludahnya ketika membayangkan dirinya mencium, menggigit lalu melumat bibir itu dan membuat warnanya semakin merah dan membengkak.

Kapten kapal Slytherin itu mengusap kepalanya yang baru saja dipukul oleh Pansy, dia menatap wanita itu dengan tatapan membunuh andalannya. Sedangkan yang ditatap juga melemparkan tatapan yang sama, "Apa yang kau pikirkan? Wajahmu terlihat mesum ketika melihat Harry" Pansy memeluk Harry dan bertingkah seperti seorang ibu yang melindungi anaknya dari incaran paman paman mesum.

Wanita satu itu memang yang paling tidak sopan diantara awak kapalnya yang lain. Tidak terlalu mengejutkan karena mereka tumbuh bersama sejak mulai belajar berjalan.

Harry hanya menatap Draco dengan pandangan bingung. Lalu netra berbeda warna itu bertemu, "Kau bisa bergabung dengan kami jika mau" kalimat yang Draco ucapkan membuat Harry menarik bibirnya menghasilkan sebuah senyuman yang terlihat manis.

Harry menganggukkan kepalanya dan berterimakasih pada Draco, dia tidak sadar menggenggam tangan Draco. Kemudian Harry melepaskan tangannya ketika Draco melihat tangannya sendiri, lagi-lagi ada rasa tidak rela ketika Harry melepaskan tangannya. Harry meminta maaf dan menundukkan kepalanya malu.

🐍🦁

Hampir seminggu berlalu, James telah menceritakan segalanya pada dua sahabatnya -Sirius dan Remus- ketika sampai di kediaman pasangan itu. Sirius sama sekali tidak mengetahui apapun tentang hal itu, sementara Remus segera menenggelamkan diri diantara buku-buku di perpustakaan yang berada di lantai tiga rumah warisan keluarga Black. Sepertinya dia pernah membaca sesuatu tentang portal atau apapun itu yang membuat Harry menghilang.

🐍🦁

Malam ini bintang-bintang terlihat sangat jelas di langit. Awan-awan sepertinya sedang malas menampakkan dirinya. Bulan baru juga semakin mempercantik langit gelap di atas sana. Harry tersenyum melihat pemandangan di atasnya, dia berdiri di sisi kapal dengan tangan yang memegang pembatas. Beberapa hari ini dia sangat gembira karena menemukan hal-hal baru yang belum pernah dia lihat maupun dia lakukan. Dua hari yang lalu dia, Hermione dan Pansy berkeliling ketika kapal Slytherin singgah di pulau yang memiliki banyak pohon kelapa dan palem. Penduduk lokal pun sangat ramah kepada orang-orang yang singgah seperti mereka.

DRARRY ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang