Draco sedang berbaring di ranjangnya ketika keluarga Potter datang untuk menjenguknya. Kakinya terluka ketika jatuh dari sepeda. Sebenarnya tidak parah, hanya Narcissa saja yang terlalu berlebihan dan melarang Draco untuk melakukan aktivitas apapun. Padahal dia sedang ingin bermain kejar kejaran di halaman belakang bersama Harry.
Jadi disinilah dia sekarang, terbaring dengan Harry Potter duduk di ranjangnya dan memakan burgernya. Harry sudah menawarinya tetapi ditolak oleh Draco dengan alasan junk food itu tidak sehat. Hell? Bocah tiga tahun sudah tau hal semacam itu?
"Hally, aku bosan"
Harry menolehkan kepalanya ketika mendengar Draco mengeluh.
Draco sedikit melirik Harry, kemudian melanjutkan kegiatannya memandangi langit-langit kamarnya.
Tunggu? Apa itu tadi merah-merah yang berada di sudut bibir Harry?
Draco menolehkan kepalanya untuk melihat Harry. Ternyata matanya benar, ada sesuatu berwarna merah di sudut bibir Harry.
"Apakah itu dalah? Apakah itu sakit?" Batin Draco.
Kemudian dia mendudukkan dirinya dan meraih kepala Harry. Mengecup bibir Harry dan mengatakan "Pain pain go away"
Harry hanya bisa membulatkan matanya. Terkejut dengan apa yang baru saja terjadi.
"Sudah tidak sakit kan? Mothel selalu mencium dan mengatakan pain pain go away ketika aku teluka"
Oohhh begitu rupanya.
Harry menggelengkan kepalanya, "Tidak sakit. Aku juga tidak tewluka"
"Tapi di biblmu ada dalah" Draco sedikit meninggikan suaranya.
"Aku tidak bewdawah" Harry juga ikut meninggikan suaranya.
"Itu dalah, Hally"
"Tapi ini bukan dawah, Dwaco" Harry mengusap bibirnya, memperlihatkannya pada Draco. "Ini saus. Aku makan buwgew, Dway"
Draco membuka mulutnya tidak percaya. Kenapa dia tidak kepikiran jika itu saus?
"Ada apa, Sweetheart?" Tanya Lily begitu memasuki kamar Draco, diikuti dengan Narcissa di belakangnya.
"Dwaco mengiwa aku bewdawah, Mom"
Narcissa melihat anaknya, memberikan tatapan bertanya.
"Aku kila bibil Hally beldalah, jadi aku membelinya pain pain go away sepelti yang dilakukan Mothel"
Narcissa membuka mulutnya dan menoleh ke Lily dengan wajah terkejutnya.
"Ada apa?"
"Anakku baru saja mencium anakmu, Lily"
Lily pun ikut memperlihatkan wajah terkejutnya. Tetapi beberapa detik kemudian dia menampilkan senyum manisnya.
"Sudah diputuskan aku akan menjodohkan mereka berdua dan mereka akan bertunangan ketika sudah dewasa" Kata Lily dengan semangat.
"Tapi mereka masih terlalu kecil"
"Tapi anakmu sudah merebut ciuman pertama anakku Cissy"
Narcissa terdiam. Sesungguhnya dia tidak keberatan mengingat hubungan baik keluarga Potter dan keluarga Malfoy. Tapi mereka masih terlalu kecil, Demi Salazar!
"Beltunangan itu apa, Mothel?" Draco memecahkan lamunan Narcissa dengan pertanyaan polosnya.
"Iya, bewtunangan itu apa, Mom?" Kini Harry ikut-ikutan bertanya pada ibunya.
"Sesuatu yang baik. Kau mau kan bertunangan dengan Draco?" Lily bertanya pada Harry yang masih kebingungan.
Harry menolehkan kepalanya ke Draco yang juga sama kebingungannya.
"Kalau itu bewsama Dwaco aku mau apapun itu" Harry menundukkan kepalanya malu.
Lihatlah pipinya yang sudah memerah semakin berwarna merah.
"Hally, pipimu melah sekali" Kata Draco sambil memegang pipi Harry. "Tapi kau telihat menggemaskan"
END
Tadinya aku bingung upload ini atau sequel shut up Malfoy. Tapi aku suka yg uwu, jadinya upload ini hehe (◍•ᴗ•◍)
KAMU SEDANG MEMBACA
DRARRY ONESHOOT
FanfictionDrarry Oneshoot Twoshoot Multi chapter Harry Potter © J.K. Rowling Picts isn't mine Jangan plagiat