Maaf ga sesuai ekspektasi
Semua terjadi begitu cepat. Saat itu Draco baru saja selesai menghadiri premier film yang dibintangi oleh Blaise Zabini, sahabatnya. Ketika dirinya berhasil melepaskan diri dari serangan pertanyaan para kuli tinta, dirinya justru mendapatkan serangan di rahangnya. Dia sudah menduga akan mendapatkannya, tapi tidak secepat ini. Hal itu membuat namanya lagi-lagi terpajang di setiap majalah, menjadi headline.
Akan sangat aneh jika tidak heboh. Siapa yang tidak mengenal Sirius Black? Sang sutradara yang kemampuannya tidak perlu diragukan dan penghargaan yang didapatnya tidak dapat dihitung, memukul rahang dan wajah Draco Malfoy. Si aktor muda, mantan aktor cilik yang penghargaannya juga sama tidak dapat dihitung karena terlalu banyak.
Dan Sirius memukulnya di tempat dengan banyak wartawan di sekitar mereka. Sangat brilian. Sangat pandai dalam membuat mereka menjadi pusat perhatian. Draco masih ingat dengan jelas kalimat yang diucapkan oleh Sirius.
"Kau buat little Prongslet-ku menangis, pemakaman mu akan siap keesokan harinya. Ingat itu little Malfoy"
Harus Draco akui bahwa ayah baptis Harry mengerikan. Tapi setidaknya dia direstui. Boleh Draco anggap begitu?
🐍🦁
"Maaf" kata Harry ketika tidak sengaja menekan luka di sudut bibir Draco saat sedang mengobatinya, "apa ada bagian lain yang dipukul oleh Sirius?"
Pertanyaan Harry dijawab dengan gelengan kepala oleh Draco.
"Maafkan aku" raut wajah Harry terlihat bersalah.
"Jangan seperti itu" Harry menatap mata Draco ketika kekasihnya itu memegang tangannya, "aku pantas mendapatkannya, Love" lanjut Draco.
"Tapi aku tidak menyangka Sirius akan memukulmu di depan wartawan"
Draco menaikkan pundaknya, "Ayah baptismu memang selalu menjadi pusat perhatian"
Harry tersenyum samar, "Dia pamanmu juga, Dray"
"Aku tau" Draco memeluk Harry yang duduk di sampingnya, "setidaknya kita tidak perlu diam-diam lagi" lalu mengecup kepalanya, "aku sangat lega"
"Aku juga" balas Harry.
Draco melepaskan pelukannya lalu kedua tangannya memegang sisi wajah Harry, "Ingin membuat heboh para fansmu?" Draco menaikkan sebelah alisnya, senyuman terlihat pada wajahnya.
"Maksudnya?"
"Mungkin sedikit menunjukkan kemesraan di depan umum? Aku ingin menunjukkan pada dunia bahwa Harry Potter adalah milikku"
Senyuman merekah di bibir Harry, "Sepertinya menarik" kemudian mencium bibir kekasihnya, "aku juga ingin mengklaim bahwa Draco Malfoy adalah milikku"
Keduanya tersenyum semakin lebar, kemudian menertawakan entah apa, hanya mereka yang tau.
🐍🦁
"Biar aku yang memesan" Harry bangkit dari duduknya, "kau ingin apa?"
"Choco mint" jawab Draco.
"Selera yang aneh" komentar Harry sambil berjalan, lalu memesankan satu porsi es krim rasa choco mint untuk Draco dan coklat untuk dirinya sendiri.
Draco mengedarkan pandangannya, beberapa orang yang ada di kedai es krim itu berbisik. Cukup keras hingga Draco dapat mendengarnya. Oh, ayolah.. siapa yang tidak mengenalinya dan Harry jika mereka berdua hanya memakai baju santai seperti kaos yang dilapisi kemeja --yang kebetulan berwarna sama-- dan celana pendek selutut, tanpa mengenakan masker atau apapun untuk menutupi wajah mereka.
Harry kembali membawa pesanan mereka berdua, matanya melirik beberapa orang yang sibuk berbisik membicarakan mereka. "Sepertinya kita menjadi pusat perhatian" katanya pelan.
"Bukankah itu yang kita mau?" Draco menyendok es krim di depannya. Harry melihatnya dengan wajah jijik ketika Draco terlihat menikmati pesanannya.
"Ada apa dengan wajahmu?"
"Tidak" Harry menggelengkan kepalanya.
Draco hendak menyuapi Harry dengan es krimnya tetapi kekasihnya itu menghindarinya dan menolaknya, "Tidak, terimakasih"
"Kenapa?"
"Seperti memakan pasta gigi"
"Hey, apa-apaan itu?" Draco tidak terima rasa es krim favoritnya disamakan dengan pasta gigi, "ini es krim terlezat yang pernah ada"
"Hanya pendapatmu, Mr. Malfoy"
"Dan banyak yang setuju dengan pendapatku, Mr. Soon To Be Malfoy"
"Tetap saja yang terbaik adalah coklat"
"Kau hanya belum mencobanya, Love"
"Aku sudah" Harry memperlihatkan ekspresi wajah jijik lagi, "rasanya benar-benar seperti pasta gigi"
"Ya ya ya, dasar penggila coklat"
Mereka terlalu sibuk mendebatkan es krim hingga tak menyadari pengunjung lain dan para karyawan memandang mereka sambil tersenyum. Manisnya pasangan kita yang satu ini.
"Setelah ini kau ingin kemana?" Draco mengusap es krim yang tertinggal di sudut bibir Harry lalu menjilat jarinya.
"Menonton film?" tanya Harry.
"Di apartemenku?"
"Aku yakin kita hanya bertahan paling lama tiga puluh menit" Harry tertawa setelah mengatakannya.
Draco yang melihatnya ikut tersenyum. Rasanya bahagia ketika melihat orang yang kita cintai terlihat bahagia. Dirinya memajukan badannya dan mengecup bibir Harry. Cukup membuat Harry dan beberapa pasang mata disana terkejut.
"Ayo pulang" Draco berdiri dan meraih tangan Harry untuk digenggamnya.
END
KAMU SEDANG MEMBACA
DRARRY ONESHOOT
FanfictionDrarry Oneshoot Twoshoot Multi chapter Harry Potter © J.K. Rowling Picts isn't mine Jangan plagiat