"Potter! Potter!"
Harry menoleh ke meja Slytherin yang berada di belakangnya. Melihat Draco Malfoy, salah satu siswa penghuni asrama ular yang dari tadi memanggilnya dan berusaha Harry abaikan.
"Ku dengar tadi kau pingsan. Maksudku benar-benar pingsan? Apa kau butuh pangeran untuk menciummu agar kau sadar. Sayang sekali aku tidak ada disana. Seharusnya aku berada disana agar bisa menciummu dan kau cepat sadar" Draco dan anak Slytherin yang lain menertawakan Harry.
Membuat Ron ikut menoleh ke arah meja Slytherin dan melemparkan tatapan tajamnya.
"Shut up Malfoy!" Kemudian Ron mendorong pundak Harry agar tidak menghadap meja Slytherin lagi.
"Jangan dengarkan dia, Harry" Kata Hermione lalu membalik buku bacaannya ke lembar selanjutnya.
Entah apa yang ada di dalam kepala pirang itu, Harry sudah malas memikirkannya. Malas meladeni anak ular yang selalu mencari masalah dengannya. Dan yang membuat Harry heran adalah tingkahnya yang semakin menyebalkan. Bukan, bukan menyebalkan seperti selalu mengganggu Harry setiap berpapasan si koridor. Ini menyebalkan yang.. kau tau seperti kau sedang menyukai seseorang dan selalu berusaha melemparkan kalimat yang berbau gombalan? NAH. Seperti itulah Draco di tahun ketiga ini. Entah apa yang terjadi padanya di liburan musim panas lalu. Mungkin otaknya ikut mencair karena panasnya suhu di bumi.
🐍🦁
Harry sangat senang ketika mendengar pengumuman dari Professor Dumbledore bahwa Hagrid menjadi guru pengajar Pemeliharaan Satwa Gaib. Dan disinilah mereka sekarang, di luar kastil Hogwarts dan akan memulai pelajaran.
"Ku pikir ini akan menyenangkan" Kata Hermione dengan senyum terukir di bibirnya.
"Oh yeah. Ini akan menyenangkan" Kata Draco dengan suara yang menyebalkan.
Kemudian dia melanjutkan, "Tunggu sampai ayahku mendengar bahwa Dumbledore menugaskan orang ini untuk memberi pelajaran"
"SHUT UP MALFOY" Teriak Harry.
Dia tidak suka jika mendengar temannya di hina. Dan Hagrid adalah salah satu temannya. Harry melangkahkan kaki mendekati Draco. Dan beberapa temannya yang lain mundur untuk memberikan ruang pada mereka berdua.
Draco menyerahkan tasnya pada Crabbe. Menyunggingkan senyumnya yang DEMI APAPUN DIA TERLIHAT SANGAT TAMPAN ASDFGHLMMBPWLSMSNKSLSL
Oke maaf.
Ayo fokus.
"Make me" Tantang Draco, dia maju beberapa langkah dan sedikit menunduk untuk melihat Harry yang lebih pendek darinya.
"Apa?" Harry bertanya-tanya apa maksud ucapan Draco.
"I said make me, Potter"
Draco mendekatkan wajahnya dan memperjelas ucapannya, "Aku bilang buat aku diam" kemudian menempelkan bibirnya dan bibir Harry.
Para siswa yang melihat kejadian itu seketika terdiam. Terkejut melihat adegan yang tidak pernah mereka duga tersaji di depan mata kepala mereka sendiri.
"Itu cara membuatku diam" Kata Draco setelah menjauhkan wajahnya dari Harry. "Menara astronomi setelah makan malam. Jika kau ingin mendengar sesuatu yang bagus" Bisiknya pelan agar hanya Harry yang dapat mendengarnya.
Dia berjalan menjauhi Harry seolah tidak pernah ada kejadian apapun yang membuat beberapa siswa mematung karena terkejut.
🐍🦁
Harry tidak tau apa yang terjadi padanya. Kenapa dia melangkahkan kakinya menuju menara astronomi? Bagaimana jika Malfoy itu hanya mengerjainya? Kenapa Harry mudah sekali percaya?
Kira-kira begitulah isi kepala Harry. Terlalu sibuk dengan beberapa pertanyaan di kepalanya hingga tidak sadar telah sampai dan melihat Draco memunggunginya.
Draco membalikkan badannya ketika mendengar suara langkah kaki berhenti beberapa langkah di belakangnya.
"Ku pikir kau terlalu pengecut untuk datang sendirian ke sini"
"Apa yang kau mau?" Harry bersiap mengeluarkan tongkatnya dari dalam jubah yang dia pakai.
"Bukankah sudah ku bilang sesuatu yang bagus?" Draco menunjukkan seringainya. "Dan bisakah kau mengembalikan tongkatmu pada tempatnya? Aku yakin kau tidak akan membutuhkannya" Katanya ketika melihat Harry mengeluarkan tongkatnya.
"Cukup basa basinya. Apa yang kau mau?"
Draco sedikit tertawa mendengar Harry yang tidak sabaran. Dia mendekati Harry, membuat Harry melangkah mundur sampai akhirnya terjebak oleh dinding dan tubuh Draco.
"Kau. Yang ku mau adalah kau"
Draco mencium bibir Harry setelah mengatakannya. Kali ini bukan hanya menempelkan bibirnya seperti kejadian tadi pagi sebelum kelas Pemeliharaan Satwa Gaib.
Draco meraih tengkuk Harry, tidak membiarkan pemuda dengan bekas luka sambaran petir itu melepaskan ciuman mereka. Dia memiringkan kepalanya dan mendorong tengkuk Harry untuk memperdalam ciumannya. Harry yang semula memberontak sekarang terdiam, dan membalas ciuman Draco dengan menghisap bibir atas Draco dan sesekali menggigitnya kecil.
Harry mengaduh dan membuatnya membuka sedikit mulutnya ketika Draco menggigit bibir bawahnya sedikit keras. Tak menyia-nyiakan kesempatan, Draco melesakkan lidahnya ke dalam dan menggelitik langit-langit mulut Harry.
Harry mendorong bahu Draco membuat ciuman keduanya terlepas. Dia masih butuh oksigen ngomong-ngomong.
Draco menatap mata hijau Harry. Kali ini senyuman yang terlihat di bibirnya, bukan seringai seperti biasanya.
"Terserah apa katamu, tapi aku menyukaimu. Slytherin selalu mendapatkan apa yang mereka inginkan. Dan Malfoy akan selalu menggenggam erat apa yang menjadi milik mereka, kami sedikit protektif"
END
Kepikiran grgr abis nonton ulang poa yg kesekian kalinya. Dan gilak aku ngetik cuma sejam 😭😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
DRARRY ONESHOOT
FanfictionDrarry Oneshoot Twoshoot Multi chapter Harry Potter © J.K. Rowling Picts isn't mine Jangan plagiat