"Jadi Daddy akan menghukum Father?" Tanya Draco jahil begitu mereka berdua memasuki kamar.
Draco memeluk pinggang Harry dari belakang. Kemudian memasukkan tangannya kedalam baju dan mengelus perut rata Harry.
"Sepertinya Father yang akan menghukum Daddy"
Draco terkekeh mendengarnya, kemudian mengecup leher Harry dan membalikkan tubuhnya agar saling berhadapan. Harry membelai lembut rahang Draco. Keduanya terdiam, saling memandang dengan pandangan memuja.
Draco memecah keheningan, "Aku tau kau bosan mendengarnya, tapi aku sangat menyukai matamu. Pesonanya tidak bisa ku abaikan begitu saja"
Harry tersenyum tipis, "Dasar perayu. Minggu lalu kau mengatakan pantatku indah"
"Yeah, memang. Dan itu pujian, aku hanya mengatakan fakta. Pantatmu memang seindah itu. Apa kau melakukan sesuatu padanya? Aku masih bertanya-tanya mengapa dia begitu bulat dan penuh dan ugh.. kau membuatku membayangkannya"
Harry tertawa lepas mendengar penjelasan Draco. Sedangkan Draco menatapnya tidak suka dengan wajah yang sedikit merah, mungkin efek membayangkan yang iya iya.
"Kau ingin mendengar aku merayumu? Ah tidak. Kau bilang itu memuji" Harry melihat Draco terdiam, menunggu kalimat yang akan Harry ucapkan.
"Aku suka milikmu. Sangat menyukai ukurannya yang besar dan bagian terbaiknya adalah panjangnya" Harry sedikit berbisik di akhir kalimatnya, tangan Harry meraba bagian selatan Draco yang masih terbungkus celana.
"Aku suka bagaimana dia perlahan membesar dan mengeras" Harry sedikit meremasnya dari luar celana, membuat Draco memejamkan matanya.
"Aku suka ketika dia berada di dalamku. Menyentuh titik sensitifku" Harry membuka resleting celana Draco dengan perlahan. Lalu sedikit menurunkan celana dalam Draco. Membuat nafas Draco sedikit memberat dan tubuhnya bagai terkena sengatan listrik ketika jemari Harry meraih kebanggaannya yang perlahan mengeras karena digoda oleh Harry.
"Aku suka ketika kau membuatku melayang melupakan segalanya dan sensasi ketika kau keluar di dalamku, meskipun beberapa kali aku memarahimu ketika kau melakukannya. Aku hanya khawatir Scorpy akan segera memiliki adik" Harry menatap iris keabuan Draco yang mulai menggelap. Tangannya masih berkerja dibawah sana. Memompanya dengan gerakan pelan dan sesekali menggoda kepalanya, membuat Draco frustasi.
"Tapi aku tidak keberatan jika kau ingin melakukannya sekarang. Ku rasa tidak masalah jika kado ulang tahun keenam Scorpy adalah adik baru" Kata Harry yang diakhiri dengan mengedipkan sebelah matanya.
Katakanlah kesabaran Draco setipis selembar kertas. Karena setelah Harry mengakhiri kalimatnya, dia terburu-buru mencium bibir Harry dengan kasar dan berantakan. Menandakan nafsunya yang sedang meledak. Tangannya pun tidak tinggal diam. Sibuk meraba bagian dada Harry, mencari tonjolan kecil favoritnya. Setelah menemukannya, dia mencubit kecil hingga membuat Harry melepaskan ciumannya karena terkejut.
"Ingin melakukannya di ranjang?"
Harry sedikit mengerutkan keningnya, merasakan jari tengah Draco yang memasuki lubangnya setelah menurunkan celananya.
"Ngh.. tidak usah bertanya jika jarimu sudah memasukiku. Aku tau kau akan melanjutkannya sambil berdiri"
Draco terkekeh mendengarnya. Kemudian memasukkan jarinya yang kedua, membuat Harry memejamkan matanya sambil mendesah ketika merasakan gerakan menggunting dari jemari Draco. Beberapa saat kemudian Draco mengeluarkan dua jarinya, membuat Harry memandangnya dengan tatapan bertanya.
Draco yang melihatnya pun mengatakan "Aku tidak tahan" dan mendorong Harry ke tembok. Meletakkan sebelah kaki Harry di pinggangnya dan mencoba memasukkan kejantanannya.
"Anghh.." Harry memeluk leher Draco ketika merasakan kejantanan Draco menggesek dan menyentuh luar lubangnya.
"Kenapa.. kau masihh.. sangat sempithh" Racau Draco ketika berhasil memasukkan kepala kejantanannya.
Draco perlahan melesakkan kejantanannya, memejamkan mata ketika merasakan sensasi kejantanannya yang dijepit oleh lubang Harry yang sedikit berkedut.
"Nhh.. you're still really tight"
"Hngnhh.. Drayy"
"Damn it! Does it feels good when I smack into this spot?"
Harry semakin gila dibuatnya. Dia tidak berhenti mendesah ketika kejantanan Draco menumbuk titik sensitifnya terus-menerus.
"Ahnn.. disana. Don't stophh.. ha ahh"
Draco mengangkat tubuh Harry, membawanya menuju ranjang mereka ketika merasakan Harry semakin melemas hingga tidak mampu berdiri dengan kakinya sendiri. Begitu punggungnya menyentuh kasur, Harry langsung melilitkan kedua kakinya di pinggang Draco. Membuat Draco melanjutkan kegiatannya yang menghilangkan kewarasan Harry.
🐍🦁
Kini keduanya memejamkan mata dengan Harry berada di dalam pelukan Draco. Tidak, mereka tidak tertidur. Hanya sedikit kelelahan setelah Draco mencapai orgasmenya yang ketiga. Dan sesuai ucapan Harry tadi, Harry tidak keberatan jika Scorpy memiliki adik dalam waktu dekat, jadi Draco mengeluarkannya di dalam.
"Terimakasih" Bisik Draco lalu mengecup puncak kepala Harry.
Harry mengeratkan pelukannya, semakin menenggelamkan kepalanya di dada Draco.
"Terimakasih telah menemani hari-hariku. Terimakasih telah membuatku merasakan memiliki keluarga, keluarga kecil kita" Balas Harry.
"Terimakasih juga sudah mencintaiku" Draco memegang dagu Harry, membuatnya mendongakkan kepalanya dan mencium bibirnya.
Akhir yang manis dan damai untuk malam panjang mereka. Yang sejujurnya tidak bisa dikatakan malam lagi karena waktu sudah menunjukkan pukul dua dini hari.
TOK TOK TOK
"Fathel"
Mari kita hapus kata 'damai' tadi. Karena mereka berdua mendengar pintunya tiba-tiba diketuk dan disusul dengan suara Scorpy memanggil.
"Pasti mimpi buruk lagi" Kata Harry, dia tertawa kecil membayangkan anaknya di depan pintu sambil membawa boneka singa di tangannya. Boneka kesayangannya, pemberian Hermione beberapa tahun yang lalu.
"Kau tidur saja, aku yang akan mengurus setan kecil itu" Draco mengecup kening Harry dan melepaskan pelukannya.
Harry sedikit terkejut ketika lubangnya tiba-tiba kosong karena Demi Merlin dari tadi kejantanan Draco masih berada di dalamnya. Dan mungkin jika Scorpy tidak mengetuk pintu kamarnya, kejantanan itu akan tetap berada di lubang Harry sampai pagi. Wajah Harry tiba-tiba memerah memikirkannya.
Draco sedang buru-buru memakai celananya dan sedikit berteriak "Iya Father akan datang" ketika mendengar Scorpy memanggilnya lagi.
"Nightmare, Kiddo?" Tanya Draco begitu dia membuka pintunya dan menemukan Scorpy berdiri dengan boneka singa dipelukannya.
"Eumm. Scolpy ingin tidul belsama Fathel dan Daddy"
Draco lalu menggendong anaknya dan keluar dari kamarnya menuju ke kamar Scorpy. Kamarnya dan Harry masih berantakan dan tentu saja bau sperma. Jadi malam ini Draco tidak bisa mengabulkan permintaan anaknya.
"Father akan tidur di kamarmu. Daddy sedang kelelahan, Scorpy tidak ingin mengganggunya kan?"
"Iya, kalena Scolpy anak baik" Scorpy menguap setelah mengatakannya.
"Ayo tidur" Draco membawa tubuh Scorpy ke dalam pelukannya.
END
Sebenarnya aku ga tau harus respon gmn kalo kalian komen. Maaf kalo aku sok akrab sok asik. Tapi makasih banyak buat kalian yg udah baca, kasih bintang sama komen.
Kalo mau request juga boleh kok, bisa chat ide ceritanya di akun twtku warningg_
G nya dua, avanya harry, headernya draco. Kalo mau mutualan juga boleh, tp akunku random bgt. Koreaan iya, sambat juga iya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DRARRY ONESHOOT
FanfictionDrarry Oneshoot Twoshoot Multi chapter Harry Potter © J.K. Rowling Picts isn't mine Jangan plagiat