"Mr. Draco Malfoy, keturunan termuda keluarga Black, selamat datang, sir." Peri rumah bernama Kreacher itu membungkuk rendah. Dan peri rumah yang selalu menggerutu itu terlihat senang ketika melihat Draco. Sedangkan Draco hanya mengangguk singkat.
"Draco cucuku, bagaimana kabarmu nak? Sudah lama kau tidak mengunjungi nenekmu yang satu ini." Kini suara Walburga terdengar, Draco menolehkan kepalanya ke lukisan itu.
"Salam, Grandma. Kabarku baik. Aku sedikit sibuk akhir-akhir ini."
"Kau mencari anak nakal itu?"
"Ya, aku ingin membicarakan sesuatu dengan Sirius."
"Sesuatu?"
Draco mengangguk, "Mungkin membuatnya sedikit naik pitam karena kesayangannya akan ku ambil." lalu dia menyeringai.
Lukisan walburga itu juga ikut menyeringai, sepertinya dia mengerti apa maksud dari kalimat Draco. "Anak nakal itu memang harus diberi pelajaran."
"Kalau begitu, aku masuk."
"Silahkan."
Setelah berbincang-bincang sedikit dengan lukisan itu, Draco melangkahkan kakinya kedalam ruang tamu. Harry yang baru saja turun dari tangga menghampirinya, sekilas Draco dapat melihat ekspresi terkejut darinya.
"Ku kira siapa yang berbicara dengan Grandma." Katanya sambil melepaskan mantel yang Draco pakai. Hari ini sang Malfoy tidak memakai jubah, melainkan pakaian ala muggle.
"Hai," Sapa Draco, lalu dia mencium bibir Harry singkat, "kau baik-baik saja? Tidak pusing atau mual?" tangannya mengelus perut rata Harry.
"Tidak mual, dan hanya sedikit lemas. Tapi aku baik-baik saja." Jawab Harry disertai dengan senyumannya.
"Kau harus banyak istirahat dan tidak perlu masuk kerja."
Harry menangkup kedua pipi Draco dengan tangannya, lalu mencium bibir Draco. "Aku baik-baik saja, Dray. Kau tidak perlu berlebihan."
Draco mengangguk, "Sirius di dalam?" tanyanya pada Harry yang mendapat jawaban berupa anggukan kepala.
"Sepertinya sedang bermain dengan Remus," Harry menggiring Draco agar duduk di sofa empuk dengan kapasitas tiga orang, "nanti aku minta tolong kreacher untuk memanggilnya." kemudian dia duduk di sebelah Draco dan menyandarkan kepalanya di bahu sang kekasih.
🐍🦁
"Ku dengar kau membeli mobil." Sirius duduk dengan santai di sofa ruang tamunya, Remus duduk disebelahnya dan hanya diam mendengarkan.
"Hanya ingin menaklukkan benda muggle itu."
Jawaban Draco membuat Sirius melebarkan senyum konyolnya lalu dia menoleh pada Remus di sampingnya, "Kau lihat Moony, dia sama sepertiku dulu. Bedanya aku tertarik pada motor."
Remus menatap malas Sirius, lalu mengalihkan pandangannya ke depan, "Kau tidak menyihirnya agar bisa terbang kan?" tanyanya pada Draco.
"Tidak. Aku hanya ingin mengemudikannya. Ngomong-ngomong aku ingin membicarakan sesuatu," Draco menegakkan posisi duduknya, Sirius yang semula menyandar santai di sofa pun ikut menegakkan duduknya. Sepertinya ini pembicaraan yang serius, batinnya.
"aku kemari karena ingin melamar Harry,"
Sirius akan bangkit dari duduknya, namun lengannya dengan segera ditahan oleh Remus. Mantan pengajar Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam itu menatap tajam Sirius, memberikan isyarat agar Sirius tetap diam. Kemudian Remus mengangguk kepada Draco, mempersilahkan keturunan Malfoy itu melanjutkan kalimatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DRARRY ONESHOOT
FanfictionDrarry Oneshoot Twoshoot Multi chapter Harry Potter © J.K. Rowling Picts isn't mine Jangan plagiat