Hari ini seharusnya Harry bisa bersantai di atas kasurnya yang empuk dan memesan makanan dari aplikasi yang berada di ponselnya, jika saja dosen menyebalkan yang sayangnya mengisi mata kuliah favorit Harry itu mengabari lebih awal jika kelas dibatalkan dan diganti keesokan harinya.
Jadi disinilah Harry sekarang, terjebak dengan teman-temannya yang memaksanya menjelaskan materi perkuliahan minggu lalu.
"Selamat siang para mahasiswa yang budiman dan diberkati oleh Tuhan" Harry memberikan senyum terpaksanya kepada Pansy, Dean, Seamus, Daphne dan Hermione yang duduk di depannya. Sementara Harry duduk di kursi dosen.
"Kau ingin mengajar atau mengisi acara di gereja, Mate?" Ron sedikit meninggikan volume suaranya.
Ron sedang bermain game bersama Draco di bangku deretan paling belakang. Sementara beberapa mahasiswa lain sibuk menggosip atau mengerjakan tugas mata kuliah yang lain. Beberapa ada yang kembali pulang karena tidak ada kelas yang harus mereka hadiri lagi.
"Tutup mulutmu Ron, atau aku akan membuang majalah dewasa yang kau titipkan di apartemenku" Ancaman Harry ternyata berhasil, Ron tidak membuka mulutnya lagi.
"Jadi kita mulai dari mana?" Tanya Harry pada murid dadakannya.
"Tata koordinat ekuator. Aku masih bingung garisnya. Bisa kau gambarkan dan jelaskan pelan-pelan?"
"Tentu Hermione, untuk itulah aku berada di depan kalian saat ini"
Harry berjalan mendekati papan tulis putih itu dan meraih spidol warna merah, hitam dan biru. Dia membutuhkan spidol dengan warna yang berbeda sebanyak mungkin untuk garis-garis yang akan digambarnya agar tidak terlihat membingungkan. Mula-mula dia menggambar bentuk lingkaran dan diteruskan dengan garis yang lain sambil menjelaskannya satu persatu.
🐍🦁
Draco yang telah selesai bermain game dengan Ron hanya tersenyum dan diam mengamati Harry yang sedang menjelaskan di depan sana. Meskipun Harry payah dalam mata kuliah astrofisika, tetapi harus Draco akui kekasihnya hebat dalam mata kuliah astronomi bola yang sering dianggap rumit oleh kebanyakan mahasiswa Astronomi seperti mereka.
Draco tersadar dari lamunannya ketika melihat Harry mendekatinya. Apakah selama itu dia melamun hingga dia tidak sadar kelas dadakan Harry telah berakhir?
"Ayo pulang" Harry mengambil tasnya di sebelah Draco dan berjalan keluar kelas mendahului Draco.
Ya, hari ini mereka hanya ada satu kelas. Itulah alasan mengapa Harry berteriak sambil memaki dosennya ketika Hermione memberitahu bahwa kelas mereka diganti besok.
Draco menyusul Harry yang berjalan menuju parkiran. Dia sedikit terkejut ketika ingin menggenggam tangan Harry tetapi Harry malah memperlihatkan kelima jarinya di depan Draco sambil bertanya "Kau tau kenapa jari kita memiliki celah?"
Draco memutar bola matanya. Sudah sering mendengar kalimat random yang Harry ucapkan, tetapi dia masih belum terbiasa. Dia bertanya dengan pandangan malas ke arah jemari Harry. "Kenapa? Agar Spiderman bisa menekukkan jarinya untuk mengeluarkan jaring laba-labanya?"
Harry tertawa kecil, sedikit terhibur mendengar pertanyaan Draco. "Agar dapat saling melengkapi satu sama lain" Jawaban Harry membuat Draco sedikit bingung.
Lalu Harry meraih tangan Draco dan menautkan jemari mereka, "Seperti ini"
Harry tersenyum manis menatap wajah Draco. Menularkan senyumnya kepada Draco dan membuat pemuda yang dikenal berlidah tajam itu menyunggingkan senyum tipis.
"Belajar dari mana?" Draco mengecup punggung tangan Harry.
"Ron merayu Hermione dengan itu"
"Dan Hermione termakan rayuannya?"
"Tidak. Hermione pergi meninggalkannya dengan wajah jijik" Harry tertawa membuat beberapa mahasiswa yang melewati parkiran menoleh ke arahnya.
"Ingin mendengar aku merayumu?" Tanya Draco sambil membukakan pintu mobil untuk Harry.
Harry menganggukkan kepalanya dan berkata "Thanks" dengan pelan.
"Jaman dahulu nilai magnitudo untuk bintang paling terang adalah satu. Kemudian muncul skala magnitudo 0. Dan bagiku nilaimu lebih kecil dari 0. Nilaimu minus dan bahkan kau lebih terang daripada bintang yang dimiliki bumi kita"
Draco melihat Harry yang duduk disampingnya menyunggingkan senyuman lalu meraih tengkuk Harry dan menciumnya. Sedikit melumat bibir kekasihnya lalu menciptakan jarak diantara bibir keduanya.
Harry tersenyum lagi dan mengatakan "Aku lebih menyukai yang ini daripada rayuan yang Ron berikan pada Hermione"
Draco membalas senyuman Harry kemudian menyalakan mobilnya. Melaju keluar dari gerbang universitas.
END
Maaf kalo ada beberapa istilah asing. Lagi plesbek dulu pernah digombalin gitu waktu di kelas
Btw sedikit info, semakin terang sebuah bintang itu magnitudonya semakin kecil. Kalo semakin redup bintang, berarti magnitudonya semakin besar. Semoga paham, ga paham jg gpp ga masuk ujian kalian kok
KAMU SEDANG MEMBACA
DRARRY ONESHOOT
FanfictionDrarry Oneshoot Twoshoot Multi chapter Harry Potter © J.K. Rowling Picts isn't mine Jangan plagiat