Musim gugur tahun 2005
Ruangan yang didominasi dengan warna putih itu terlihat sangat cantik, bunga-bunga dengan warna senada menghiasi beberapa tempat. Bagian tengah sengaja dibiarkan kosong untuk lantai dansa. Acara kali ini tidak terlalu besar, hanya para sahabat dan kerabat dekat yang diundang. Netra berwarna hijau itu melihat sosok jangkung yang sedang berdansa bersama wanita yang mengenakan gaun berwarna putih dengan sedikit aksen biru muda, wanita paling berharga di hidup sosok si jangkung.
Draco -si jangkung- yang merasa diperhatikan pun menghentikan gerakan dansanya dan menoleh untuk melihat Harry. Dia membisikkan sesuatu pada wanita cantik yang menjadi pasangan dansanya hingga membuat wanita itu tertawa. Setelahnya Draco menghampiri Harry yang sedang berdiri di dekat meja yang penuh dengan makanan manis, dengan segelas wine di tangannya.
Lagi-lagi mata hijau itu memperhatikan Draco. Kali ini dia memperhatikan penampilannya. Pria itu terlihat gagah dengan setelan berwarna hitam dan kemeja putih yang dipakainya. Rambut pirangnya rapi seperti biasanya, ditata dengan model keatas untuk memperlihatkan dahinya. Wajahnya yang terkesan angkuh semakin tampan ketika menyunggingkan senyuman. Lalu si pirang itu mengecup bibir Harry ketika sudah berada di depannya.
"Setidaknya kau duduk jika merasa lelah" ujarnya, lalu mengambil gelas di tangan Harry dan meminum isinya sedikit.
Harry membelai wajah tampan di sampingnya, "Tadi kau mengatakan apa pada Mom hingga membuatnya tertawa?"
Ya, wanita dengan gaun putih anggun yang berdansa bersama Draco tadi adalah Narcissa Malfoy, Ibunya. Hari ini adalah pesta pernikahan mereka. Pesta pernikahan yang hampir tidak terlaksana karena Harry dan Draco sempat berselisih mengenai dimana tempat dilaksanakannya. Akhirnya perdebatan dimenangkan oleh Draco dengan syarat Harry yang menentukan jumlah tamu undangan. Draco ingin mengadakan pesta pernikahan mereka di Perancis, negara asalnya. Tempat para leluhurnya lahir dan keluarganya pun banyak yang menetap di sana.
"Aku hanya mengatakan sedang ditunggu oleh Tuan Puteri" gurauan Draco membuatnya mendapatkan pukulan pelan di pundaknya. Dari Harry tentu saja.
"Jika kau masih lelah kita bisa pamit dan istirahat di kamar" tawaran dari Draco terdengar menggiurkan.
Membayangkan punggungnya menyentuh empuknya kasur di kamar hotel membuat Harry segera menyeret Draco dan berpamitan dengan orang tua mereka yang kebetulan sedang berbincang dengan teman-teman Draco. Oh, ada Ron dan Hermione juga. Harry segera menyeret Draco lagi ketika mendengar teman-teman Draco menggodanya. Pansy dan Theo dengan tidak tahu malunya mengatakan Draco dan Harry sudah tidak sabar melakukan ritual malam pertama mereka. Alhasil mereka yang berada disana tertawa mendengar candaan sahabat baik Draco itu.
🐍🦁
Begitu Draco menyentuh kasur, dia langsung tertidur. Padahal Harry hanya meninggalkannya kurang dari dua puluh menit untuk mandi. Setelah berhasil memaksa Draco agar mandi, Harry duduk bersandar pada kepala ranjang kamar hotel.
Beberapa saat kemudian pintu kamar mandi terbuka, menampakkan Draco yang mengenakan bathrobe berwarna putih sama seperti yang Harry kenakan. Tangannya mengusap rambutnya yang basah dengan handuk kecil berwarna putih. Kemudian dia melemparkan handuknya entah kemana dan duduk di samping Harry yang sedang sibuk dengan ponselnya, melihat-lihat akun sosial media. Ciuman yang dia rasakan pada pipinya membuat Harry menoleh.
"Apa?"
Draco hanya menjawabnya dengan singkat, "Tidak" lalu dia meraih dagu Harry dan mencium bibirnya.
Harry pun berusaha mengimbangi ciuman Draco, tangannya meraih leher Draco ketika tubuh suaminya itu mengungkungnya. Jemarinya meremat rambut pirang Draco, desahan keluar dari bibirnya dan Draco semakin semangat melumat dan menggigit bibir kemerahan itu. Tangan pucat itu meraba paha Harry dan menyelinap masuk kedalam bathrobe.
Ciuman beralih pada leher Harry. Harry pun menengadahkan kepalanya untuk memberikan akses pada Draco yang sedang memberikan tanda di lehernya. Harry merasakan tubuhnya semakin memanas ketika tangan Draco menjamah tubuhnya. Kini tangan itu beralih mengelus paha dalam Harry setelah berhasil membuka bathrobe dan memperlihatkan tubuh putih mulus Harry yang tak terbalut apapun.
Draco menatap mata Harry sejenak sebelum mengecup tonjolan kecil di dada Harry berkali-kali, membuat Harry hampir gila karena sensasi yang Draco berikan. Bosan dengan kecupan-kecupan, Draco memasukkannya kedalam mulutnya setelah sebelumnya menjilatnya. Harry memekik ketika Draco menggigit putingnya dengan gemas. Setelah mendapat pukulan pada kepalanya, Draco kembali melanjutkan kegiatannya mengulum dada Harry. Harry memejamkan matanya erat, Draco suka sekali menggoda bagian tubuhnya yang satu itu.
Beberapa saat kemudian Harry merasakan Draco menghentikan aktivitasnya. Mata emerladnya melirik Draco dan mendapati suaminya itu memejamkan matanya. Harry tersenyum lembut ketika menyadari bahwa Draco tertidur. Pasti Draco sangat lelah mengurus segala persiapan pernikahan mereka. Keturunan Malfoy itu melarang orang tua mereka ikut serta dalam mempersiapkan pernikahannya dengan alasan tidak ingin merepotkan kedua orang tuanya dan orang tua Harry. Tapi dengan paksaan Narcissa akhirnya Draco membiarkan mereka membantu mengurus ini itu.
Harry mengelus rambut suaminya, rasanya masih sama seperti dulu, lembut. Berapa hari Draco tidak tidur? Sepertinya seminggu ini jadwal tidurnya sangat berantakan. Ditambah dia sering bolak-balik London dan Paris. Bahkan Harry sangat memaklumi jika Draco jatuh pingsan. Tapi kenyataannya hal itu tidak terjadi pada sang calon Lord Malfoy, staminanya ternyata sangat bagus.
Harry meraih selimut kemudian dengan gerakan pelan dia membaringkan tubuhnya. Dia membiarkan Draco tertidur di atas tubuhnya dan menyelimuti tubuh mereka dengan selimut berwarna putih itu. Tak berselang lama dia pun ikut menutup matanya karena kantuk telah menyerangnya.
How we the series (ih gaya bgt pake the series 😂😂) ini buat yg kemaren request perjalanan hidup drarry. Aku lupa gmn detail request nya, tapi aku bikin gini
Ada yg sadar dr kemaren aku ga ngasih 'end'?
KAMU SEDANG MEMBACA
DRARRY ONESHOOT
FanfictionDrarry Oneshoot Twoshoot Multi chapter Harry Potter © J.K. Rowling Picts isn't mine Jangan plagiat