Mine

11.4K 1K 75
                                    





Harry mendengar beberapa gadis disekitarnya berbisik-bisik tentang betapa tampannya Draco Malfoy. Harry yang kebetulan duduk menghadap meja Slytherin dapat melihat kepala pirang yang menjadi topik obrolan gadis-gadis asramanya.

Yeah, harus Harry akui di tahun mereka yang ketiga ini Draco sangat berbeda. Dia terlihat semakin tampan dan tinggi, lebih tinggi dari Harry. Dan Harry tidak menyukai fakta yang satu ini. Sebenarnya apa yang dilakukan oleh Pangeran Slytherin itu saat liburan musim panas kemarin? Mengapa pertumbuhannya sangat cepat? Mengapa dia semakin tampan? Dan apa-apaan dengan gaya rambutnya yang baru itu? Membuatnya terlihat semakin tampan saja. Oh, berapa kali Harry mengatakan bahwa Draco tampan?

Harry menggelengkan kepalanya untuk mengusir pikiran-pikiran itu dari otaknya. Dan ketika pandangan matanya mengarah pada meja Slytherin lagi, Draco sedang melihatnya dengan kerutan pada dahinya. Si pirang itu menanyakan ada apa dengan gerakan bibirnya, tanpa suara.

Harry pun menggelengkan kepalanya dan membalasnya dengan nothing. Draco pun berdiri dan memberikan kode pada Harry agar mengikutinya keluar Great Hall.

"Hermione, Ron, aku duluan. Sampai bertemu di ruang rekreasi"

Tanpa menunggu jawaban dari dua sahabatnya Harry segera bangkit dari duduknya dan melangkahkan kakinya.

Saat dia berada di dekat pintu masuk Great Hall Harry menarik Draco yang berjalan di dekatnya lalu mencium pipi si Pangeran Slytherin itu. Tindakannya tentu saja membuat berpasang-pasang mata yang melihat kejadian barusan terbelalak. Mengabaikan bagaimana respon mereka, Harry pun menarik Draco keluar dari Great Hall.

🐍🦁

"Yang tadi sangatlah ceroboh, Potty"

Harry mendengus, "Kenapa? Kau tidak suka?" matanya menatap tajam Draco didepannya yang sedang bersandar pada dinding batu kastil.

"Seharusnya kau menciumku di bibir"

"Ishh" Harry yang terlanjur kesal memukul dada Draco. Bukannya protes karena telah dipukul, si Slytherin itu justru tertawa melihat Harry yang kini menekuk wajahnya.

"Ada apa? Kenapa kau tiba-tiba menciumku?" tanya Draco setelah tawanya mereda.

Harry melipat kedua tangannya di depan dadanya, wajahnya masih terlihat kesal. "Aku tidak suka para gadis tadi membicarakanmu"

"Memangnya apa yang mereka bicarakan?"

"Mereka mengatakan kau sangat tampan. Apa kau tidak menyadari tatapan para gadis itu?"

Draco menyeringai setelah mendengar penjelasan Harry, "Jadi intinya adalah kau cemburu karena kekasih tampanmu ini dipuji oleh para gadis?" Draco memainkan alisnya untuk menggoda Harry.

Dan berhasil. Pipi berisi itu kini dipenuhi dengan semburat kemerahan. Draco tertawa lagi ketika melihat ekspresi malu di wajah Harry. Lagi-lagi Harry memukul dada Draco dan membuatnya terbatuk-batuk sambil tertawa. Draco tertawa adalah pemandangan yang sangat langka. Dan berterimakasihlah kepada Harry yang telah membuat Malfoy muda itu tertawa dengan mudahnya.

"Aku tidak suka milikku ditatap dengan pandangan memuja oleh orang lain" kata Harry pelan dengan kepalanya yang menunduk.

"Hei" Draco meraih dagu si Gryffindor, membuat mata abu-abu dan hijau itu bertemu, "abaikan saja mereka, toh milikmu ini hanya melihatmu. Tidak melihat mereka" kata Draco lalu mencium bibir Harry dengan lembut.

Draco membalikkan posisinya dan Harry, kini Harry menyandar pada dinding dengan kedua lengan Draco yang mengungkung si kacamata bulat. Ciuman keduanya pun semakin dalam. Harry sedikit membuka mulutnya ketika lidah Draco menjilati bibir bawahnya. Dan benda lunak itu dengan segera mengeksplorasi rongga mulut Harry.

Harry tidak dapat memikirkan apapun, tubuhnya yang kini melemas hanya dapat memeluk erat tubuh kekasihnya. Beberapa saat kemudian Draco menjauhkan wajahnya, membuat benang saliva tercipta diantara bibir mereka. Ibu jarinya pun mengusap saliva yang berantakan di sekitar bibir Harry.

"Kau adalah pemenangnya. Tidak ada yang merasakan ciumanku kecuali dirimu" kata Draco lalu mengecup singkat bibir Harry.





END

DRARRY ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang