"Daddy ayo cepat. Aku ingin segela beltemu Glandpa Silius"
Anak kecil yang bulan kemarin baru menginjak usia lima tahun itu terus-menerus mengetuk pintu kamar pria dewasa yang dipanggilnya Daddy.
Pintu kamar terbuka dengan dua orang pria dewasa keluar dari dalam ruangan. Yang satu berambut hitam sedikit berantakan, satunya lagi berambut pirang platina mirip rambut anak kecil tadi dan tersisir rapi. Jika kalian menebak mereka adalah Harry Potter sang pahlawan dunia sihir dan Draco Malfoy mantan pelahap maut termuda maka jawabannya adalah seratus persen benar.
Siapa sangka mereka yang dulunya merupakan musuh bebuyutan, tiada hari tanpa bertengkar di koridor dan saling melemparkan mantra ternyata berakhir saling jatuh cinta di tahun keenam mereka di Hogwarts bahkan sekarang telah memiliki seorang putra berusia lima tahun.
"Fathel" Scorpius -nama anak kecil itu- merentangkan kedua tangannya ke arah Draco, isyarat meminta digendong.
"Piggyback? Jika tidak mau maka kau bisa berjalan sendiri"
"Okay. Piggyback"
Scorpius tersenyum senang ketika ayahnya berjongkok dan dia segera naik ke punggung kokoh itu kemudian melilitkan tangannya pada leher ayahnya untuk berpegangan. Mereka memasuki perapian dan berangkat menuju Grimmauld Place menggunakan floo.
🐍🦁
"Glandpaaaa"
Sapa Scorpy dengan sedikit berteriak begitu tiba dan melihat Sirius yang sedang duduk membaca buku. Dia langsung berusaha turun dari punggung Draco dan berlari untuk memeluk Sirius.
"Hai jagoan. Merindukan Grandpa?" Tanya Sirius yang dijawab dengan anggukan semangat oleh Scorpy.
"Sangat" Kemudian Scorpy berbisik pada Sirius -meskipun hal itu sia-sia karena bisikannya masih dapat didengar oleh kedua orang tuanya- "Glandpa aku ingin belajal telbang menggunakan sapu"
Sirius melirik Draco dan Harry yang sedang duduk di sofa yang berada didepannya seolah meminta persetujuan.
"Tidak Sirius, dia masih kecil" Jawab Harry.
"Aku sudah besal, Dad" Rengek Scorpy yang kemudian melirik Draco meminta pembelaan. "Iya kan, Fathel?"
Draco tersenyum sekilas dan menggelengkan kepalanya, "Seharusnya kau bisa mengucapkan R jika sudah besar"
"KENAPA FATHEL JAHAT SEKALI" Scorpy setengah berteriak dan menatap tajam Draco.
Yang ditatap tajam justru mengeluarkan seringainya dan menyamankan duduknya. "Oh begitu? Father tidak akan menemanimu tidur jika kau terbangun karena mimpi buruk"
Harry menggelengkan kepalanya. Sifat jahil Draco tidak pernah hilang. Dan kini anaknya yang sering menjadi sasaran.
"Sudahlah Dray. Dan kau Scorpy, bukankah Daddy sudah mengatakan untuk tidak berteriak pada yang lebih tua?"
"I'm solly" Jawab Scorpy pelan.
"Bagaimana jika kita melihat pohon keluarga?" Tawar Sirius yang membuat bocah bermata emerald itu menoleh dengan raut penasaran.
"Pohon kelualga?"
"Yap. Ayo" Sirius berdiri dari duduknya dan menggandeng tangan mungil cucunya.
"Oh iya" Sirius menghentikan langkahnya dan menolehkan kepalanya ke arah Harry. "Harry tolong belikan aku cake di toko yang biasanya jika kalian sudah selesai dengan agenda kencan kalian" Lalu dia memasuki ruangan dan mengabaikan teriakan Harry yang menyangkal bahwa dirinya akan berkencan bersama Draco.
"Sudahlah. Ayo keluar" Ajak Draco.
🐍🦁
"Glandpa aku melihat gambal Fathel" Seru Scorpy dengan semangat sambil menunjuk gambar Draco.
"Waa.. ada gambal Glandma Cissy juga. Gambal Glandpa dimana?"
Sirius langsung menggendong anak kecil yang penuh dengan rasa ingin tahu itu dan memberitahunya dengan menunjuk namanya.
"Kenapa gambal Glandpa tidak telihat?" Tanyanya penasaran.
"Karena dihapus"
"Kenapa dihapus? Siapa yang meghapus?"
"Ceritanya panjang, boy"
Scorpy dapat menangkap kesedihan di raut wajah Grandpa nya. Jadi dia tidak melanjutkan bertanya meskipun dia sangat penasaran, kemudian dia mengalihkan pandangannya dan memperhatikan gambar-gambar itu lagi.
"Glandpa, Legulus itu siapa?"
"Dia adik Grandpa. Kau belum pernah bertemu dengannya" Entahlah Sirius tidak tau apa yang ada dipikiran adiknya, mengapa dia tidak kunjung pulang ke rumah.
"Aku ingin beltemu dengannya"
"Kita semua ingin bertemu dengannya"
🐍🦁
"Ingin mengunjungi suatu tempat?" Harry menolehkan kepalanya untuk melihat Draco yang berjalan disampingnya.
"Tidak"
"Lalu untuk apa kita keluar?"
"Aku hanya ingin berjalan menyusuri jalanan London dengan menggenggam tanganmu" Draco mengeratkan genggaman tangannya.
Salah satu hal yang tidak disukai Harry adalah ketika kalimat yang diucapkan Draco berubah menjadi sangat manis. Meskipun hanya kalimat sederhana yang dia ucapkan tapi itu sudah cukup untuk membuat wajah Harry sedikit panas.
🐍🦁
"Tadi Glandpa mengajakku ke pelpustakaan dan aku menemukan buku lamuan. Jika aku sudah besal aku ingin menjadi mastel lamuan sepelti Glandpa Sevelus"
Harry hanya mengelus rambut anaknya sambil mendengarkannya bercerita dan sesekali menanggapinya. Scorpy sangat bersemangat menceritakan tentang kegiatannya tadi siang bersama kakeknya.
"Tidak ingin seperti Father?" Draco yang baru memasuki kamar Scorpy ikut menanggapi ocehan anaknya.
"Sepelti Fathel juga. Tapi aku juga ingin pandai telbang menggunakan sapu sepelti aunt Ginny. Fathel kapan akan mengajaliku telbang?"
Harry tertawa mendengar Scorpius yang masih gigih menanyakan kapan akan diajari terbang menggunakan sapu. Musim panas lalu mereka berkunjung ke The Burrow dan melihat Ron yang terbang disusul oleh Ginny dibelakangnya. Dan ternyata Ginny sedang mengejar Ron karena dia tidak sengaja menumpahkan jus labu di kertas dengan isi tanda tangan pemain Quidditch favorit Ginny. Setelah terpesona oleh tukikan tajam Ginny, hampir setiap hari Scorpy merengek ingin diajari menggunakan sapu terbang.
"Jika kau sudah bisa mengucapkan huruf R" Jawab Draco jahil.
"Dad, Fathel nakal"
Scorpy menatap Harry dengan wajah memelasnya, meminta bantuan Daddy nya. Harry menghela nafas. Tidak habis pikir kenapa Draco suka sekali menggoda putra mereka, bahkan tak jarang sampai membuat Scorpy menangis.
"Nanti Daddy akan menghukum Father karena sudah nakal. Sekarang ayo tidur" Harry mengecup dahi Scorpy dan mengucapkan selamat malam sebelum keluar dari kamar.
Disusul dengan Draco dibelakangnya. Tentu saja setelah mengucapkan selamat malam dan mengecup kening Scorpius juga.
🐍🦁
"Jadi Daddy akan menghukum Father?" Tanya Draco jahil begitu mereka berdua memasuki kamar.
Draco memeluk pinggang Harry dari belakang. Kemudian memasukkan tangannya kedalam baju dan mengelus perut rata Harry.
"Sepertinya Father yang akan menghukum Daddy"
Draco terkekeh mendengarnya, kemudian mengecup leher Harry.
END
KAMU SEDANG MEMBACA
DRARRY ONESHOOT
FanfictionDrarry Oneshoot Twoshoot Multi chapter Harry Potter © J.K. Rowling Picts isn't mine Jangan plagiat