"Blaise kau melihat Draco?"
Blaise mengangkat bahunya tanda tidak tau. Terdengar helaan nafas dari Harry, dia sudah lelah mengelilingi Hogwarts untuk mencari Draco. Mulai dari perpustakaan, tempat yang sering dikunjungi Draco dan Hermione akhir-akhir ini dengan tujuan belajar untuk persiapan OWL. Menara astronomi, tempat persembunyian Draco yang baru Harry ketahui beberapa bulan yang lalu.
"Sudah mencarinya di dekat danau hitam?"
Ah iya. Danau hitam. Mengapa tidak terpikirkan sebelumnya.
"Terimakasih Blaise"
Blaise mengangguk dan Harry melanjutkan kegiatannya mencari pangeran Slytherin yang menyebalkan itu.
Harry melangkahkan kakinya lebar-lebar di koridor dengan terus menggerutu dan menggumam akan memukul kepala Draco atau menendang kakinya. Dia sangat geram, pasalnya Draco sendiri yang mengajak Harry latihan Quidditch -sebenarnya bukan latihan, hanya berlomba siapa yang menemukan Snitch duluan- di lapangan. Tetapi Draco dengan seenaknya sendiri menghilang dan membuat Harry kelimpungan mencarinya di seluruh sudut kastil.
🐍🦁
Ternyata benar kata Blaise. Harry melihat Draco di dekat danau, duduk menyandarkan punggungnya di pohon dengan buku di pangkuannya. Harry bergegas mendekatinya. Mengambil buku di pangkuan Draco dan mendudukkan dirinya dipangkuan Draco.
Draco hanya menatap dengan pandangan mata seolah bertanya 'ada apa' kepada Harry yang wajahnya sedikit memerah karena emosi.
"Kau tau aku mencarimu kemana mana dan ternyata kau sedang bersantai disini. Aku sudah mengitari seluruh koridor dan tidak menemukanmu dimana mana. Dan kau.. ish.. lupakan saja. Percuma aku mengatakannya"
Draco menaikkan sudut bibirnya melihat Harry yang terus mengoceh dan menatapnya sebal. Mencium singkat bibir kemerahan Harry dan kemudian bertanya.
"Apa aku melupakan sesuatu?"
Harry semakin emosi di buatnya, matanya menatap tajam Draco. "Kau sendiri yang mengajakku berlatih di lapangan tetapi kau sendiri yang melupakannya"
"Hermione tidak memberitahumu?" Pertanyaan Draco membuat Harry mengernyitkan dahinya.
"Memberitahu apa?"
"Pergelangan kakiku sedikit terkilir"
"Apa? Bagaimana bisa? Sebelah mana? Apa kau sudah ke Hospital Wing?" Harry tiba-tiba panik dan menolehkan badannya ke belakang untuk memeriksa kaki Draco. Jangan lupa dia duduk di paha Draco yang sedang meluruskan kakinya.
"Yang kanan" Kata Draco waktu Harry menyentuh kaki kirinya. "Dan jangan disentuh" Harry yang akan menyentuh kaki Draco mengurungkan niatnya.
"Sudah ke Hospital Wing?"
Draco mengangguk. Kemudian membawa tubuh Harry merapat, memeluk pinggangnya dan menyandarkan dagunya di bahu Harry. Sedikit menghirup bau kekasihnya.
"Aku berkeringat, Dray" Harry berusaha melepaskan pelukan Draco.
"Tidak apa. Aku tetap suka baumu"
Harry akhirnya menyerah dan membiarkan Draco memeluknya. Dia menyamankan diri di pelukan Draco. Disini tenang sekali, dan tentu saja sejuk dengan angin yang membelai halus.
"Bagaimana kau bisa terkilir?" Harry memecah keheningan yang mereka ciptakan.
"Sedikit tragedi"
Harry melepaskan pelukannya untuk melihat Draco dengan mata menyipit. Menuntut penjelasan yang lebih rinci.
Draco menghela nafasnya, "Sedikit memalukan. Jangan tatap aku dengan tatapan seperti itu" Draco menutup mata Harry dengan telapak tangannya yang kemudian Harry singkirkan.
"Aku sedang menuruni tangga dan tidak sengaja terdorong oleh beberapa siswa tahun pertama? Atau mungkin kedua? Aku tidak tau, yang ku tau hanya tubuhnya yang pendek. Tenang, kau lebih tinggi beberapa inci dari mereka" Draco memunculkan seringainya di akhir penjelasannya. Membuat Harry kesal dan memukul dadanya.
"Lalu kau memberitahu Hermione dan bukan aku?"
"Karena saat itu aku bersama Hermione, mencari buku di perpustakaan. Buku yang tadi kau singkirkan" Draco mengecup ujung mata kiri Harry.
"Dan Hermione belum bertemu denganmu karena kau mengelilingi koridor untuk mencariku?" Tebakan Draco mendapat jawaban berupa anggukan kepala oleh Harry.
Keduanya dilanda keheningan lagi. Saling mengagumi iris satu sama lain yang berbeda warna. Draco mengecup pucuk hidung Harry kemudian menggigit kacamata Harry dan menariknya, berusaha melepaskannya. Harry tersenyum dan memejamkan matanya mengetahui hal yang dilakukan Draco. Selanjutnya bibir keduanya menyatu dalam sebuah ciuman yang manis.
END
KAMU SEDANG MEMBACA
DRARRY ONESHOOT
FanfictionDrarry Oneshoot Twoshoot Multi chapter Harry Potter © J.K. Rowling Picts isn't mine Jangan plagiat