How we: Kiss

7.6K 973 58
                                    





Musim panas tahun 1995

Liburan musim panas tahun ini sangat membosankan. Harry sendirian di rumah karena kedua orangtuanya sedang sibuk bekerja di luar kota. Awalnya hanya sang ayah yang ditugaskan untuk keluar kota, namun beberapa hari kemudian ibunya juga dikirim keluar kota oleh perusahaan tempatnya bekerja. Jadilah dia sendirian menjaga rumah.

Setidaknya dia masih memiliki Draco. Teman sekaligus tetangganya itu beberapa kali menginap di rumahnya untuk sekedar menemaninya. Meskipun mereka tidak tidur karena bermain semalaman suntuk. Hasilnya mereka tertidur ketika matahari terbit dan bangun ketika matahari sudah berada di atas kepala.

"Cookies di dapur habis"

Harry yang sedang terlentang membaca komik di atas kasurnya pun berguling ke samping ketika melihat Draco akan bergabung bersamanya di atas kasur.

"Di rak yang tinggi?"

Draco menggeleng lemah dan menjawab tidak ada. Lalu matanya melirik komik yang sedari tadi Harry baca, "Romance? Tumben sekali" komentarnya.

Harry menutup komik yang sedang dipegangnya lalu mengubah posisinya menjadi menghadap Draco, dia meletakkan komiknya di belakang punggungnya.

"Dray, apa kau pernah berciuman?" tanyanya dengan antusias.

Sementara itu Draco memutar bola matanya malas ketika mendengar pertanyaan dari Harry.

"Ayolah jawab. Pernah kan? Siapa orangnya? Pansy? Daphne? Atau adik kelas? Luna? Ah tidak, Ginny?" Harry melemparkan pertanyaan bertubi-tubi pada Draco, kemudian dia membelalakkan matanya, "jangan-jangan Hermione?" ujarnya lalu menutup mulutnya dengan sebelah tangannya.

Akhirnya Draco memukul kepala Harry karena geram. "Sebut saja semua nama gadis di sekolah" kemudian dia mendengus, matanya melirik Harry yang masih mengusap-usap kepalanya, tempat dimana Draco memukulnya tadi.

"Apakah sakit?"

"Umm" jawab Harry dengan singkat.

"Maaf" ujarnya lalu ikut mengelus kepala Harry.

"Jadi?" tanya Harry lagi.

"Untuk apa kau menanyakannya?"

"Penasaran"

"Kau sendiri?" kini gantian Draco yang bertanya.

"Belum"

Keduanya terdiam beberapa saat, kemudian Draco memiringkan tubuhnya untuk menghadap Harry.

"Ingin mencobanya?"

Pertanyaan Draco membuat Harry terheran dan mengerutkan dahinya.

"Berciuman"

"Denganmu?" pertanyaan Harry dijawab dengan anggukan kepala oleh Draco.

Lalu Draco mengubah posisinya lagi, kini dia berada di atas tubuh Harry dengan sikunya sebagai tumpuan agar badannya tidak menimpa Harry. Tanpa persetujuan dari Harry, Draco mendekatkan wajahnya kemudian menempelkan bibirnya dengan bibir Harry. Beberapa detik berlalu dan Harry tidak mendorongnya. Bagus. Lalu ketika Harry memejamkan matanya, Draco mencoba menggerakkan bibirnya. Dia melumat bibir Harry yang terasa lembut itu. Tidak cukup sampai disitu, kemudian lidahnya menjilat bibir si rambut hitam yang perlahan membuka bibirnya, memberikan akses masuk pada lidah Draco dan membiarkannya menjelajahi rongga mulutnya. Harry melenguh ketika lidah Draco membelai lidahnya. Tak berselang lama, lidah Draco mengajak lidah Harry untuk bermain-main.

Ciuman mereka berakhir ketika Harry mendorong tubuh Draco yang berada di atas tubuhnya. Keduanya terengah dan saling menatap. Kemudian menertawakan kegiatan yang baru saja mereka lakukan.

"How is it?" tanya Draco ketika tawanya mereda.

"Amazing" jawab Harry masih dengan bibir yang menyunggingkan senyum, "jadi siapa gadis yang menjadi ciuman pertamamu?"

"Jawabannya adalah kau, jika kau mau ku sebut sebagai gadis" Draco menyeringai setelah menggoda Harry dengan menyebutnya sebagai gadis.

"Bagus sekali Mr Malfoy, lanjutkan kebohonganmu"

"Untuk apa aku berbohong? Dan untuk apa aku mencium gadis-gadis itu jika menciummu saja bisa membuatku hampir gila?"

Penjelasan panjang Draco sukses membuat pipi Harry merona.




DRARRY ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang