"Waaaa.. "
"Keren sekali"
"Aku ingin mencobanya"
"Aku juga"
"Tapi harganya sangat mahal"
"Setara dengan kualitasnya"
"Yeah.. memang keren sekali, tidak ada komentar lain selain keren"
"Ya, itu benar"
Dan pujian-pujian lain sejenisnya tetap keluar dari bibir beberapa bocah berusia belasan tahun itu. Mereka sedang menatap sapu keluaran terbaru yang dipajang, menempelkan tangan dan wajahnya pada kaca toko demi mengagumi sapu yang digadang-gadang memiliki kecepatan luar biasa itu. Oh.. tentu saja firebolt Harry kalah.
Dan suara beberapa bocah itu menarik perhatian si kembar. Al menarik Scorpy untuk mendekati toko itu dan bergabung bersama para bocah itu untuk melihat sapu terbang yang dipajang.
"Aku ingin menjadi anggota tim Quidditch" Al berbicara pada Scorpy disampingnya dan tidak mengalihkan pandangannya dari sapu terbang di depannya.
Scorpy melihat saudara kembarnya yang menatap sapu terbang keluaran terbaru dengan pandangan memuja, "Di tahun pertama?" Scorpy mengeluarkan nada suara yang terdengar meremehkan di telinga Al.
Al menoleh untuk menatap Scorpy tajam, "Memangnya kenapa? Dad juga menjadi Seeker di tahun pertama"
"Itu tidak sengaja" sangkal Scorpy.
"Tapi tetap saja Dad pernah menjadi Seeker termuda"
Perdebatan Al dan Scorpy menarik perhatian beberapa anak yang tadinya sibuk mengagumi sapu terbang tadi. Lalu pandangan mereka tertuju pada orang dewasa yang menepuk kepala dua anak yang berdebat itu.
"Kalian ingin Dad menunggu perdebatan seru kalian atau ingin menyusul Father di toko Madam Malkin dan membeli jubah untuk kalian?" Suara Harry membuat kedua anaknya menghentikan perdebatan sengit keduanya.
Oh, jangan lupakan beberapa bocah yang terkaget-kaget ketika melihat Harry, Harry Potter sang pahlawan dunia sihir yang kini jarang sekali terlihat.
"Aku ingin ke Father" Al masih kesal dengan saudara kembarnya, dia meninggalkan Scorpy dan berjalan duluan ke arah kanan.
"Al, ke kiri"
Al memutar arahnya ke kiri setelah mendengar suara ayahnya mengarahkan, dia berjalan lebar-lebar dengan menghentakkan kakinya. Sedang merajuk. Al memang mudah merajuk dan manja seperti Draco waktu kecil. Kalau Scorpy berbeda lagi, dia lebih tenang dengan kalimat tajam dan sarkastik. Sama-sama seperti Draco.
"Dasar anak Draco" Kata Harry pelan sambil menggelengkan kepalanya. Lalu tangannya meraih tangan kecil Scorpy dan pergi menyusul Al yang sudah berjalan jauh di depan.
Sesuai janji Draco, mereka berempat pergi ke Diagon Alley untuk membeli perlengkapan sekolah. Begitu tiba di Diagon Alley mereka singgah ke Bank Gringotts untuk mengambil beberapa galeon dan dilanjutkan membeli peliharaan untuk si kembar. Scorpy sempat murung karena tidak mendapatkan burung hantu elang seperti milik Father nya, karena stoknya yang kebetulan sedang habis. Lalu dia mendapatkan burung hantu berwarna cokelat kehitaman, sedangkan Al mendapatkan burung hantu berwarna sama. Menghindari agar tidak ada rasa iri diantara keduanya.
Sepertinya mereka selalu membuat keributan di setiap toko yang mereka datangi, toko Mr Ollivander misalnya. Mereka hampir menghancurkan separuh toko demi mendapatkan dua tongkat sihir. Lalu mereka berdua kabur ketika sedang berada di Flourish and Blotts untuk membeli beberapa buku pelajaran dan berakhir memperdebatkan menjadi Seeker termuda ketika Harry menemukan keduanya.
"Kau sendirian? Dimana Scorpy dan Dad?" Tanya Draco begitu Al memasuki toko Madam Malkin sendirian dengan wajah yang terlihat kesal.
"Di belakang" Okay, Al memang sedang kesal jika didengar dari nada suaranya. Jadi Draco tidak berkomentar apa-apa dan membiarkan anaknya diukur, tentu saja untuk mendapatkan jubah yang sesuai.
Draco mengalihkan pandangannya ke pintu masuk dan melihat Harry yang sedang menggandeng Scorpy, "Dia kenapa?" Dengan suara pelan Draco bertanya dan mendapatkan jawaban berupa helaan nafas dari Harry.
Kemudian Harry duduk di sampingnya setelah menyuruh Scorpy mendekati Al untuk mengantri. "Mendebatkan menjadi Seeker termuda dalam sejarah. Al yang ambisius dan Scorpy yang meragukannya"
Draco tersenyum tipis mendengarnya. Sepertinya dia pernah mendengar Al mengatakan tertarik menjadi Seeker setelah mereka menonton pertandingan Quidditch Ginny beberapa bulan yang lalu.
"Setelah ini langsung ke Manor?" Harry melihat wajah Draco. Pertanyaannya dijawab dengan anggukan kepala oleh Draco. Suaminya itu tidak banyak berubah, mata kelabu dengan sedikit warna kebiruan itu masih terasa meneduhkan ketika Harry menatapnya. Draco terlihat tampan dengan rahang tegasnya dan rambutnya yang tertata rapi. Harry pernah menanyakan apakah Draco ingin memanjangkan rambutnya seperti Lucius dan dijawab dengan gelengan kepala oleh Draco, jangan lupakan kalimat narsisnya "Aku kasihan pada orang-orang yang nantinya iri melihat ketampanan ku. Aku yakin kau akan semakin jatuh padaku"
"Kenapa kau melihatku seperti itu?" Pertanyaan Draco membuat Harry tersadar dari lamunannya, kemudian dia menggelengkan kepalanya sambil berkata "Tidak apa-apa"
Draco berusaha untuk tidak melebarkan senyumnya, lalu mengecup bibir Harry dan mendapati Harry yang melotot padanya.
Harry memukul lengan Draco dengan sedikit keras, membuat Draco mengusap lengannya karena merasakan sakit. "Kita di tempat umum" kata Harry pelan.
"Kalau begitu kita lanjutkan nanti di kamar"
Harry mengabaikan kalimat Draco ketika melihat Al selesai diukur dan berjalan ke arahnya.
🐍🦁
"Oh cucu-cucu ku" Sambut Narcissa ketika mereka sampai di Malfoy Manor.
Narcissa memeluk kedua cucunya dan tak lupa memberikan ciuman pada pipi anak kembar itu. Al tersenyum lebar, sepertinya dia sudah lupa jika dia sedang merajuk. Scorpy mendekati Lucius sesaat setelah Narcissa melepaskan pelukannya, memeluk kakek yang jarang ditemuinya.
"Bagaimana kabar kalian?" Tanya Narcissa pada Draco dan Harry yang kini duduk di sofa empuk berwarna gelap itu.
"Baik, Mom" jawab Harry yang kemudian bertanya, "Bagaimana kabar Mom dan Father?"
"Kabar kami baik. Ayahmu masih saja sibuk bolak balik ke Perancis. Mom kesepian di Manor"
Al mendekati neneknya setalah melepaskan pelukan kakeknya, "Malam ini Al akan menemani Grandma, agar Grandma tidak kesepian lagi" Senyuman lebarnya membuat Narcissa ikut merekahkan senyumnya, memeluk cucunya lalu mendudukkannya di sampingnya.
"Scorpy juga" Kata Scorpy datar, dia sedang duduk tenang bersama kakeknya.
Narcissa seperti melihat Draco kecil, tentu saja kecuali mata hijaunya yang seperti milik Harry. Berbeda dengan Al yang memiliki mata keabuan seperti milik Draco.
"Kalian berdua juga menginap, kan?"
Draco dan Harry saling memandang lalu Draco menjawab pertanyaan Narcissa dengan anggukan kepala, "Lagipula besok akhir pekan" ucapnya.
END
Itu emang end, tp aku udah kelar ngetik part 3. Mungkin kalo punya ide bakal ada part 4
KAMU SEDANG MEMBACA
DRARRY ONESHOOT
FanficDrarry Oneshoot Twoshoot Multi chapter Harry Potter © J.K. Rowling Picts isn't mine Jangan plagiat