MPB'91

4.2K 129 6
                                    

Happy Reading
💕
***





"Gimana?"

Vania keluar dengan gaun tanpa lengan dengan pita di salah satu pundaknya, hiasan kepala berbentuk bunga-bunga kecil, dan kristal-kristal yang berkilauan menghiasi gaunnya, dengan sepatu putih dengan hiasan bunga kecil di salah satu bagiannya membuatnya tampak begitu menawan.



Flashback

"Ayah, ... "

"Hmmm, kenapa? ... "

Setelah semua kejadian panjang hari itu, hubungan Rasya dan Harrish pun mulai membaik, dimana hari ini pun Rasya sedang berada bersama Harrish di ruang tamu yang sedang sibuk dengan surat kabar hari ini. Sedangkan Vania sedang sibuk bersama Riana di dapur.

"Kenapa? Ngomong aja." Ucap Harrish sembari perlahan menutup surat kabar dan langsung menatap Rasya karena Rasya tak kunjung bicara.

"Devan mau nikahi Vania." Ucap Rasya setelah beberapa kali terdiam dan menghela nafas.

Harrish pun tertawa melihat Rasya yang tampak begitu kaku dan gugup.

"Santai aja, ngga usah tegang gitu." Ucap Harrish sembari menepuk punggung Rasya, Rasya hanya menyeringai.

"Apa pun untuk kebahagiaan putriku, aku setuju." Rasya pun mengembangkan senyum di bibirnya, dengan Harrish yang terus menepuk-nepuk punggung Rasya.

"Lagi pula Ayah rasa hanya umur kalian yang muda, pemikiran kalian sudah jauh lebih dewasa dari kami yang dewasa, jadi jika itu keputusan kalian, Ayah yakin kalian sudah memikirkannya matang-matang."

Flashback off



Semua orang sedang sibuk mempersiapkan pernikahan mereka termasuk para sahabatnya yang terlihat lebih antusias.

Hari ini Vania akan mencoba baju pengantinnya yang ia pesan sejak jauh-jauh hari di temani Rasya, Lili dan Riana

"Princess beneran ini namanya." Ucap Riana. Saat Vania keluar ruang ganti dan menunjukan pakaian yang sedang ia kenakan

"Kamu cantik banget sayang." Ucap Lili.

"Eh malah bengong, gimana calon istrinya?" Ucap Lili menyenggol Rasya yang terdiam hanya terus menatap Vania sembari menyandarkan dirinya di salah satu pilar ruangan itu.

"Cantik Ma." Ucap Rasya lirih.

"Hmmm, ... Rasya aja sampe ngga berkedip gitu." Ledek Riana.

Rasya hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal di iringi tawa Riana dan Lili, sedangkan Vania hanya terdian dengan pipi yang bersemu merah.
***



Hari yang di tunggu pun tiba.

Rasya tampak menawan dengan toksedo silver yang ia kenakan, tampak pas di badannya dengan hiasan bunga kecil di saku jasnya membuatnya lebih menawan.

Vania juga tampak cantik dengan gaun putih yang nampak begitu pas di tubuhnya, dengan riasan wajah yang tidak begitu mencolok, natural dan tampak fresh membuatnya terlihat sangat cantik.

Semua sahabat dan keluarga mereka pun telah berkumpul untuk menjadi saksi terucapnya janji suci antata mereka.

Dan keriuhan seketika pecah saat keduanya sudah di nyatakan sah menjadi sepasang teman hidup, senyum sama sekali tak lepas dari keduanya.

Kebahagiaan tampak begitu menyeruak di ruangan itu.

"Di tunggu ponakan gue ya." Ucap Vano.

"Ish apaan sih kak, belum juga." Ucap Vania.

My Perfect BoyFriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang