MPB'88

1.6K 119 19
                                        

Happy Reading
💕
***








"Vania, ... VANIA!"

Rasya berteriak memanggil Vania karena Vania pergi begitu saja meninggalkan Rasya dan restaurant lalu langsung menaiki sebuah taxi yang kebetulan tengah melintas tak jauh dari tempatnya berjalan.



Brak



Rasya menggebrak meja sampai beberapa gelas yang ada di atasnya jatuh dan pecah, ia pun mengambil beberapa lembar uang menaruhnya di atas meja dan langsung meninggalkan restaurant untuk mengejar Vania.
***







Di dalam taxi Vania memerintahkan supir untuk langsung menuju kantor polisi dimana Harrish di tahan.

Berkali-kali ponselnya berbunyi menerima panggilan dari Rasya, namun dalam keadaan yang bingung dan entah apa yang sedang ia pikirkan saat ini akhirnya Vania tidak menghiraukan nya.

Sesampai di sana Vania langsung menemui petugas dan meminta izin untuk bertemu dengan Harrish.

Vania di minta untuk menunggu di sebuah ruangan yang tertutup hanya bertemankan dengan meja panjang dan beberapa kursi di sana.

Vania menyandarkan tubuhnya di punggung kursi yang memunggungi pintu masuk dengan memainkan ponsel di tangannya yang sedari tadi tak berhenti bergetar karena Rasya terus menghubunginya.




Ceklek




Vania sama sekali tidak menoleh saat seseorang membuka pintu tepat di belakangnya.

Vania menghela nafas, memasukan ponselnya ke dalam tas lalu menatap lurus ke depan.

Saat ekor matanya menangkap sosok haris Vania melirik lalu menatap Harrish yang juga tampak heran akan keberadaan Vania di sini, mata Vania terus mengikuti Harrish yang berjalan memutari meja sampai akhirnya ia duduk tepat di hadapan Vania.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" Tanya Harrish. Vania hanya sedikit tersenyum.

"Kau ingin menertawakan ku, karena aku sudah tidak berdaya sekarang?"

Vania hanya terus menatap Hartish yang mulai berbicara ini dan itu sembari beberapa kali menghela nafas berat.

"Kau ingin tertawa tepat di depan wajahku karena sekarang aku sudah hancur HA!" Teriak Harrish, Vania hanya diam sambil terus menatap Harrish.

"Aku tidak akan berhenti sampai kau hancur, aku tidak akan berhenti sampai aku bisa benar-benar menghancurkan mu. " Ucap Harrish sembari mencondongkan dirinya ke arah Vania sampai wajahnya tepat berada di hadapan Vania.

Vania hanya menatapnya sembari sesekali mengalihkan pandangannya ke arah lain sembari tersenyum tipis.

"Aku akan membuatmu hancur sampai kau mat, ... "

"MATI! Itu yang mau kamu bilang." Vania langsung menatap tajam manik mata Harrish, Harrish terlihat tersenyum sinis, lalu kembali mendudukan dirinya.

"Ternyata kau sudah paham." Decak Harrish.

Vania pun bangkit lalu berjalan perlahan ke salah satu sisi meja.




Brak




"SEBENARNYA APA YANG TELAH AKU PERBUAT! SAMPAI KAU SEBEGITU BENCINYA PADAKU DAN SANGAT INGIN MEMBUNUHKU!" Teriak Vania tepat di salah satu telinga Harrish.

Harrish tampak terkejut dengan apa yang baru saja Vania lakukan hanya menatap Vania penuh tanya.

Rasya yang tadinya sudah hendak masuk ke dalam ruangan akhirnya mengurungkan niatnya dan hanya mendengarkan dari luar ruangan yang pintunya memang tidak di tutup rapat karena ada polisi yang bertugas mengawasi di luar ruangan.

My Perfect BoyFriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang